Peristiwa Warsawa Grossaktion 22 Juli, Dimulainya Deportasi Massal Orang Yahudi dari Warsawa
Peristiwa ini menjadi bukti kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi, di mana ratusan ribu jiwa diangkut dari ghetto Warsawa menuju kematian di kamp konsentrasi.
Peristiwa Warsawa Grossaktion 22 Juli, Dimulainya Deportasi Massal Orang Yahudi dari Warsawa
Peristiwa ini menjadi salah satu kisah paling kejam yang dibuat oleh Nazi terhadap orang-orang Yahudi.
Setelah invasi Jerman ke Polandia, sebanyak 460.000 orang Yahudi dijejalkan ke dalam tahanan di Jüdischer Wohnbezirk di Warschau, "Distrik Pemukiman Yahudi di Warsawa", atau dikenal sebagai ghetto Warsawa. Sekitar 100.000 orang meninggal karena kelaparan dan penyakit karena peristiwa yang dimulai pada 22 Juli 1942 ini.
history.com
-
Apa yang terjadi pada tanggal 18 Januari 1945 di Krakow? Sejarah 18 Januari 1945: Pembebasan Kota Krakow di Polandia oleh Tentara Merah Setelah lama tersiksa di tangan Nazi, masyarakat Krakow akhirnya bisa kembali bebas berkat gerakan Uni Soviet pada 18 Januari 1945.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Dimana pengepungan Warsawa terjadi? Pengepungan Warsawa oleh pasukan Jerman Nazi, yang dimulai pada September tahun itu, adalah sebuah episode kelam yang menciptakan landasan konflik yang akan mengguncang benua Eropa dalam waktu-waktu berikutnya.
-
Bagaimana Jerman memulai pengepungan Warsawa? Jerman melancarkan serangan yang tak beralasan saat fajar tanggal 1 September 1939, dengan kekuatan awal yang terdiri dari lebih dari 2.000 tank yang didukung oleh hampir 900 pembom dan lebih dari 400 pesawat tempur.
-
Apa yang terjadi dalam peristiwa Tebing Tinggi 13 Desember 1945? Pertempuran ini berlangsung hingga 14 Desember 1945. Kondisi Tebing Tinggi pun mencekam, sunyi, tanpa ada kehidupan. Hanya terdapat orang-orang Cina saja di sana.
-
Kapan pengepungan Warsawa berakhir? Setelah penembakan dan pemboman besar-besaran, Warsawa secara resmi menyerah kepada Jerman pada 28 September 1939.
Pada akhir 1940, lebih dari setahun setelah invasi Jerman ke Polandia, komando tinggi Nazi memulai migrasi paksa terhadap 3 juta orang Yahudi di negara itu ke berbagai ghetto urban. Di Warsawa lebih dari 400.000 orang dipindahkan ke sudut kota seluas 1,3 mil persegi, di mana tembok setinggi 10 kaki yang baru dipasang dengan kawat berduri mengelilinginya. Pada akhir tahun, 30 persen populasi Warsawa sebelum perang menempati kurang dari tiga persen wilayah kota. Semua komunikasi dengan dunia luar terputus; radio disita, saluran telepon terputus dan surat disaring dengan ketat.
Orang Yahudi dilarang meninggalkan ghetto dan siapa pun yang tertangkap di luar batasnya akan dieksekusi. Kondisi kehidupan di dalam sangat mengerikan. Setiap orang menerima jatah kurang dari 200 kalori per hari, membuat banyak orang yang kelaparan.
Mereka juga tidak bisa bekerja, sehingga pengangguran merajalela. Penyelundupan barang dari bagian non-ghetto Warsawa menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan pekerjaan. Limbah yang jarang diangkut meluap ke jalan-jalan, dan sebagian besar perawatan medis terputus. Hasilnya, serangkaian epidemi mematikan muncul, termasuk tifus, pecah di jalan-jalan yang sempit dan kotor.
Dalam dua tahun, hampir 100.000 orang meninggal, yang merupakan seperempat dari populasi ghetto.
history.com
Mulai Bangkit
Terlepas dari kesulitan ini, komunitas Yahudi berusaha bangkit, mendirikan sekolah, perpustakaan, organisasi sosial yang berusaha memberi makan, pakaian, dan merawat orang sakit. Seperti di ghetto lainnya, kehidupan di ghetto dikelola oleh seorang judenrat atau dewan tetua yang diangkat oleh pejabat Nazi dan sering kali terlibat dalam kerja sama dengan penjajah mereka. Pada Juli 1942, para pemimpin judenrat Warsawa diberi tahu tentang kebijakan baru Nazi yang akan memindahkan ribuan orang Yahudi dari ghetto untuk dimukimkan kembali di Timur.
- Hempaskan Gaji Puluhan Juta di Freeport, Lulusan S2 Ini Pilih Kembali ke Kampung jadi Petani
- Berkunjung ke Papua, Ganjar Beri Kuliah Umum ke Mahasiswa soal Keadilan Sosial
- Keluarga Kritik Deportasi 3 Mahasiswa WNI di Mesir yang Diduga Terlibat Kekerasan, Ini Kronologi Kasusnya
- Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Tapi sayangnya, kebijakan yang secara resmi dikenal sebagai Grossaktion Warsawa ini sebenarnya akan mengirim orang-orang Yahudi ke kamp kematian Treblinka yang baru selesai dibangun. Pejabat judenrat mulai menyusun daftar nama untuk pengangkutan pertama.
Pada musim panas, kabar tentang niat sebenarnya Nazi mulai merembes ke ghetto. Adam Czerniaków merupakan kepala judenrat, bunuh diri. Nazi memilih waktu tepat pada hari raya Yahudi saat memperingati penghancuran kuil di Yerusalem sebagai awal deportasi massal—dan pada tanggal 21 September (Yom Kippur), antara 250.000 hingga 300.000 orang Yahudi telah menemui ajalnya di Treblinka atau dikirim paksa menuju kamp kerja paksa, menyisakan kurang dari 60.000 orang Yahudi di ghetto.
history.com
Pemberontakan Ghetto Warsawa dimulai pada 19 April, sehari sebelum dimulainya Paskah, ketika unit terakhir yang tiba untuk mendeportasi disambut dengan penyergapan. Pemberontak membakar tank Jerman, melemparkan granat buatan tangan dan bom molotov ke arah pasukan yang maju dan berhasil menghentikan gerak maju SS sebelum akhirnya memaksa mereka mundur. Dalam aksi simbolis, dua pejuang muda Yahudi mengibarkan bendera nasional Polandia dan bendera salah satu kelompok perlawanan yang dibuat dengan tergesa-gesa dari atas gedung yang diduduki. Diperintahkan untuk menghancurkan pemberontakan dan meratakan ghetto untuk selamanya, lebih dari 2.000 pasukan menyerbu ke dalam ghetto, termasuk unit Waffen-SS dan Wehrmacht, tentara Polandia non-Yahudi, dan bahkan sekelompok polisi Yahudi.
Berbekal artileri berat dan kendaraan lapis baja, mereka menghabiskan beberapa hari berikutnya untuk menghancurkan bagian-bagian ghetto, bangunan demi bangunan, mengusir para pejuang perlawanan yang terbunuh atau ditangkap. Kekacauan pecah di bawah tanah ghetto, yang segera dipenuhi api, asap, dan puing-puing. Lebih dari 6.000 orang Yahudi mati di sana, sementara lusinan bentrokan kecil terjadi di atasnya. Pada awal Mei, terlihat jelas bahwa akhir pemberontakan sudah dekat. Sejumlah pemimpin perlawanan berhasil melarikan diri dari kota, tetapi yang lain bertahan, termasuk pemimpin ZOB Mordecai Anielewicz. Pada 8 Mei, Anielewicz dan beberapa orang lainnya tewas dalam keadaan suram—masih belum jelas apakah mereka melakukan bunuh diri massal untuk menghindari penangkapan atau dibunuh oleh pasukan Jerman. Pertempuran sporadis berlanjut selama seminggu lagi, sampai pemberontak terakhir ditangkap.