Pilu Keluarga di Ligung Tinggal di Gubuk Batu Bata, Cuma Pegang Uang Rp20 Ribu Sehari
Kisah pilu datang dari keluarga Muhammad Fuaidin yang harus tinggal dalam gubuk penampung batu bata di Blok Loji, Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Mereka terpaksa hidup di tengah himpitan ekonomi. Keluarga mereka hanya memiliki penghasilan sebesar Rp20 ribu per hari.
Kisah pilu datang dari keluarga Muhammad Fuaidin yang harus tinggal dalam gubuk penampung batu bata di Blok Loji, Desa Ligung, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Mereka terpaksa hidup di tengah himpitan ekonomi. Keluarga mereka hanya memiliki penghasilan sebesar Rp20 ribu per hari.
Kondisi tempat tinggal keluarga Fuaidin ini tampak sangat tidak layak. Bangunan tersebut dibuat ala kadarnya dari rangka kayu rapuh, terpal lusuh serta beberapa bilik yang sudah tak mampu melindungi dari cuaca di luar.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
"Kehidupannya begini aja, kerja serabutan, anak juga sekolah," kata pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 36 tahun silam itu, dikutip dari YouTube Liputan6 SCTV.
Penghasilan Rp20 Ribu dan Belum Pernah Dapat Bantuan Covid-19
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Sehari-hari, Fuaidin hanya bekerja seadanya alias serabutan. Penghasilannya hanya cukup untuk makan bersama keluarganya selama satu hari itu.
Keluarga Fuaidin menempati gubuk reot itu mengaku belum pernah mendapat bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 ini.
"Untuk uang si ya segitu, Rp20 ribu, cuma bisa buat makan satu hari itu (bersama keluarga)," katanya.
Menempati Gubuk Orang
©2022 YouTube Liputan6 SCTV/ Merdeka.com
Sementara itu, sang pemilik tempat, Jaja Suharja mengatakan bahwa ia merelakan tempatnya digunakan, karena keluarga tersebut tidak memiliki tempat tinggal.
"Jadi berhubung keadaannya seperti itu, akhirnya ditempati di sana sama keluarganya. Di sini juga mereka tidak punya tempat tinggal," terang Jaja.
Sebelumnya, Jaja memfungsikan gubuk sebagai tempat penyimpanan batu bata yang sudah kering.
"Dulunya ini memang tempat penyimpanan batu bata kering, dan bukan untuk tempat tinggal, sehingga terpaksa tinggal di gubuk batu bata ini," lanjutnya.
Berada di Tengah Kebun Bambu dan Areal Pemakaman
Sebelumnya Fuaidin sempat mengontrak, namun dengan kondisi ekonomi yang kian terhimpit, akhirnya memutuskan menempati bangunan semi permanen yang berada di tengah kebun bambu dan dekat area pemakaman itu.
Saat hujan, kondisi gubuk itu makin mengkhawatirkan karena berlantai tanah. Selain becek, jika bocor di banyak tempat, ia dan keluarganya harus mengungsi.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain bekerja serabutan, sehari-hari ia membuat batu bata merah. Namun, akhir-akhir ini sedang sepi.