Masjid di Serang Ini Punya Desain Unik Mirip Kelenteng, Begini Potretnya
Masjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng
Masjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng
Masjid di Serang Ini Punya Desain Unik Mirip Kelenteng, Begini Potretnya
Sebuah masjid di Kampung Empang, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, belakangan mencuri
perhatian. Desainnya yang unik dan menyerupai kelenteng, membuat rumah ibadah umat muslim ini
berbeda dari kebanyakan.
Masjid yang diberinama Nanik Musini ini memang memiliki arsitektur khas budaya Tionghoa.
Ornamen berwarna merah dan putih mendominasi di tiap sisinya.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.
-
Kapan Masjid Agung Banten dibangun? Dalam laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa masjid besar ini mulai dibangun atas perintah Sultan Maulana Hasanuddin, Putra dari Sunan Gunung Jati, sekitar tahun 1552 – 1570 M.
-
Kenapa Masjid Nur Abdillah dianggap sebagai Masjid terindah di Serang? Nur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut.
-
Di mana Masjid Al Hikmah di Serang ini berada? Masjid Al Hikmah diketahui terletak di Dusun Soyog, Desa Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang.
-
Kenapa Masjid Ats Tsauroh disebut Masjid Agung Serang? Penyematan nama Masjid Agung Serang sendiri karena pertimbangan posisi yang berada di tengah pusat kota, dengan kapasitas jemaah yang besar.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
Belakangan, masjid ini juga menjadi destinasi wisata religi yang banyak didatangi umat muslim di
Kota Serang. Keunikan Masjid Nanik Musini menjadi khazanah kekayaan budaya dan semangat
toleransi khas Indonesia.
Punya Halaman Luas
Mengutip kanal budaya dan sejarah Banten, Mang Dhepi, masjid ini memiliki desain yang megah dan
besar.
Terdapat halaman yang luas di depan bangunan masjid, sehingga memungkinkan menampung kendaraan roda dua dan empat.
Di sekitar area parkir juga terdapat taman-taman mini, juga lahan beralas beton yang rapi dan
terlihat bersih.
Menyerupai Kelenteng
Secara tampilan, Masjid Nanik Musini memang terinspirasi dari bangunan kelenteng. Ini terkait dari salah satu sosok di balik layar yakni Muhammad Jusuf Hamka.
Ia merupakan sosok Tionghoa, sekaligus pengusaha jalan tol yang sukses di Indonesia. Jusuf Hamka, begitu ia disapa, memang memiliki cita-cita untuk membangun seribu masjid di Indonesia.
Masjid ini memiliki warna yang dominan merah, seperti kelenteng. Dalam budaya Tiongkok, simbol merah, putih dan hijau merupakan bentuk harmonisasi para dewa dan dewi yang ada di sekitar kehidupan manusia.
Padukan Budaya Islam dan Tionghoa
Selain dominan merah dan putih, masjid ini juga tetap menampilkan corak khas kebudayaan Islam. Ini terlihat dari adanya tulisan kaligrafi di dinding, juga adanya bedug.
- Potret Masjid-Masjid AHHA yang Dibangun Atta Halilintar, Ada yang Sederhana Hingga Megah
- Kisah di Balik Megahnya Masjid Sukalila di Serang yang Berusia Ratusan Tahun, Luasnya Satu Hektare dan Terdapat Makam Kuno
- Kisah Masjid Perahu di Tebet yang Tersembunyi, Desainnya Unik dan Bikin Nyaman Beribadah
- Potret Mewah Masjid Kapal Pesiar di Atas Bukit Mojokerto, Tempat Tinggal Puluhan Anak Yatim
Selain itu, masjid ini juga memiliki kubah besar di bangunan utama dengan warna dominan hijau.
Kubah menjadi identitas dari bangunan masjid yang banyak ditemukan.
Semakin terlihat kokoh dan megah dengan adanya enam pilar besar di bagian depan masjid menuju
pintu masuk utama.
Adanya Kolam Ikan Koi
Daya tarik lainnya dari masjid berukuran 1.400 meter prsegi adalah terdapatnya kolam ikan koi
berukuran 3x1 meter di halaman depan.
Ikan ini menjadi simbol nasib baik dan kesuksesan dari pemiliknya. Diharapkan, sekitar 500 umat
Islam yang beribadah di sini dimudahkan jalan ikhtiarnya.
Masjid ini baru diresmikan pada bulan Mei 2023 lalu. Pendanaannya disebut berasal dari Hj Nuraeni
yang merupakan warga asli Kampung Empang. Konon, nama Nanik Mursini merupakan sahabat dari
sang pendiri.
Bagian Dalam Masjid Luas
Bagian dalam masjid juga terbilang luas. Banyak pilar-pilar menopang bangunan, yang makin mempercantik interior masjid.
Karena lebar dan memiliki banyak ventilasi, masjid ini amat sejuk. Dengan suasan sejuk, diharapkan mampu membuat
siapapun yang beribadah di sini.
Dalam perjalanannya, Masjid Nanik Musini ini banyak menggelar sejumlah acara seperti
kegiatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, dan saat ini diadakan juga acara Ramadan untuk
memeriahkannya.
Desain khas Tionghoa sendiri menjadi identitas masjid sebagai daya tarik, agar banyak umat
islam yang datang untuk melaksanakan ibadah.