Sebutkan Fakta tentang Bulan yang Menarik untuk Diketahui, Apa Saja?
Di balik cahayanya yang terlihat tenang, Bulan menyimpan sejarah panjang dan penuh misteri.
Bulan, satelit alami Bumi yang selalu tampak menawan di langit malam, ternyata memiliki banyak fakta unik dan menarik yang jarang diketahui orang. Di balik cahayanya yang terlihat tenang, Bulan menyimpan sejarah panjang dan penuh misteri. Mulai dari dampaknya terhadap pasang surut laut, hingga bagaimana ia memengaruhi pola tidur manusia, fakta-fakta ini membuktikan bahwa Bulan bukan hanya sekadar hiasan langit, melainkan bagian penting dari kehidupan kita di Bumi.
Melalui artikel ini, mari kita jelajahi beragam fakta menarik tentang Bulan yang mungkin belum banyak diketahui. Tidak hanya akan memperkaya pengetahuan, tetapi juga meningkatkan rasa kagum kita pada Bulan sebagai bagian penting dari kehidupan di Bumi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan mengenai permukaan Bulan? Dilaporkan IFLScience, Kamis (12/7), beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai "Manusia di Bulan" kini telah diketahui usianya.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang inti bagian dalam Bulan? Penelitian menemukan inti bagian dalam Bulan sebenarnya adalah bola padat dengan massa jenis yang mirip dengan besi.
-
Bagaimana ilmuwan mempelajari inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Mengapa kue bulan memiliki bentuk bulat? Kue bulan tradisional pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di permukaan Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang dibuat oleh ilmuwan China tentang Bulan? Ilmuwan dari China telah membuat atlas Bulan paling baru dan paling detail hingga saat ini.
Asal-usul Bulan
1. Asal Usul Bulan yang Misterius
Ilmuwan percaya bahwa Bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu akibat tabrakan besar antara Bumi dan objek seukuran planet Mars yang dikenal sebagai "Theia." Tabrakan ini mengakibatkan serpihan besar dari Bumi dan objek tersebut terlempar ke orbit, yang kemudian bersatu dan membentuk Bulan. Hipotesis ini dikenal sebagai "hipotesis tabrakan besar" dan dianggap teori paling kuat tentang asal-usul Bulan.
2. Pengaruh Bulan terhadap Pasang Surut Laut
Gaya gravitasi Bulan memengaruhi pasang surut laut di Bumi. Saat Bulan berada dekat dengan Bumi, gravitasinya menarik air di lautan dan menciptakan pasang naik. Di sisi lain, ketika Bulan berada lebih jauh, air di lautan tertarik kembali, menciptakan pasang surut. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi lautan, tetapi juga berperan dalam mempengaruhi rotasi Bumi dan stabilitas iklimnya dalam jangka panjang.
3. Perbedaan Sisi Dekat dan Sisi Jauh Bulan
Satu hal menarik tentang Bulan adalah fenomena "tidal locking," di mana rotasi Bulan selaras dengan orbitnya mengelilingi Bumi. Akibatnya, kita hanya dapat melihat satu sisi Bulan dari Bumi, sementara sisi lainnya tetap tersembunyi dan dikenal sebagai "sisi jauh Bulan." Sisi jauh Bulan memiliki lebih banyak kawah dan permukaan yang kasar dibandingkan sisi yang terlihat dari Bumi, menunjukkan perbedaan komposisi dan sejarah geologis yang unik.
4. Permukaan Bulan yang Tidak Selalu Berwarna Abu-abu
Secara umum, kita melihat Bulan sebagai benda langit berwarna abu-abu di langit malam, namun sebenarnya, permukaannya memiliki warna yang bervariasi. Warna abu-abu pada Bulan disebabkan oleh debu bulan atau regolith yang banyak mengandung silikat dan mineral lainnya. Dalam kondisi tertentu, permukaan Bulan bisa tampak agak kekuningan atau kecoklatan karena adanya oksida besi dalam jumlah kecil di beberapa bagian permukaannya. Fenomena warna-warna ini hanya terlihat jelas dari teleskop atau dalam kondisi pencahayaan tertentu.
Adanya Moonquakes
5. Bulan Mengalami "Gempa Bulan" atau Moonquakes
Seperti Bumi, Bulan juga mengalami gempa yang disebut "moonquakes." Moonquakes ini dibagi menjadi empat jenis utama: yang disebabkan oleh dampak meteor, pergerakan kerak Bulan, efek termal, dan pasang surut akibat pengaruh gravitasi Bumi. Gempa ini lebih lemah daripada gempa Bumi, tetapi masih bisa bertahan lama, hingga satu jam atau lebih. Fenomena ini membantu ilmuwan mempelajari komposisi interior Bulan dan memahami lebih lanjut tentang evolusi geologisnya.
6. Bulan Menjauh dari Bumi Setiap Tahun
Bulan secara perlahan bergerak menjauh dari Bumi sekitar 3,8 cm per tahun. Fenomena ini disebabkan oleh interaksi gravitasi antara Bumi dan Bulan yang juga memengaruhi rotasi Bumi. Dalam jutaan tahun mendatang, hal ini dapat menyebabkan perubahan pada pasang surut laut dan waktu rotasi Bumi, serta bisa membuat Bulan terlihat lebih kecil dari Bumi, sehingga tidak lagi menciptakan gerhana total.
7. Bulan Tidak Memiliki Atmosfer seperti Bumi
Salah satu hal unik dari Bulan adalah ketiadaan atmosfer yang berarti. Akibatnya, permukaan Bulan langsung terkena radiasi matahari dan kosmik serta perubahan suhu ekstrem antara siang dan malam. Siang hari di Bulan bisa mencapai suhu hingga 127°C, sedangkan malam harinya bisa turun hingga -173°C. Ketiadaan atmosfer ini juga membuat langit Bulan tampak selalu hitam pekat bahkan di siang hari, berbeda dengan langit biru yang kita lihat di Bumi.
Gravitasinya Sangat Lemah
8. Gerhana Matahari Total Bisa Terjadi Karena Ukuran Bulan
Ukuran Bulan yang jauh lebih kecil dari Matahari namun berada pada jarak yang pas dari Bumi memungkinkan terjadinya gerhana matahari total. Saat gerhana terjadi, Bulan sepenuhnya menutupi Matahari dan menciptakan pemandangan yang luar biasa di Bumi. Fenomena ini disebut "kesesuaian kosmik," karena uniknya ukuran dan jarak Bulan dari Bumi yang memungkinkan Bulan dan Matahari terlihat seukuran dari perspektif Bumi.
9. Bulan Dipenuhi dengan Kawah yang Terbentuk Ribuan Tahun Lalu
Karena tidak adanya atmosfer, Bulan tidak memiliki perlindungan terhadap benda-benda luar angkasa seperti meteoroid. Hal ini menyebabkan permukaannya dipenuhi kawah dari dampak tabrakan ribuan hingga jutaan tahun lalu, yang masih tampak jelas sampai sekarang. Tidak ada erosi oleh angin atau air di Bulan, sehingga kawah-kawah ini tetap terjaga dengan baik dan menjadi "rekaman sejarah" dari tabrakan benda langit di masa lampau.
10. Bulan Memiliki Gravitasi yang Sangat Lemah
Gravitasi Bulan hanya sekitar 1/6 dari gravitasi Bumi. Ini artinya, seseorang yang beratnya 60 kg di Bumi akan berat sekitar 10 kg di Bulan. Hal ini memungkinkan astronot untuk melompat lebih tinggi dan bergerak lebih bebas di Bulan, tetapi gravitasi yang lemah juga berarti bahwa Bulan tidak bisa mempertahankan atmosfer seperti yang ada di Bumi.
Sumber Cahaya Bulan
11. Cahaya Bulan Sebenarnya Hanya Cahaya Pantulan Matahari
Bulan tidak memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya Matahari. Permukaan Bulan memantulkan sekitar 12% dari cahaya yang diterimanya dari Matahari, yang disebut "albedo" atau kemampuan refleksi. Meski tampak sangat terang di malam hari, Bulan sebenarnya memiliki tingkat reflektifitas yang rendah jika dibandingkan dengan permukaan Bumi yang lebih beragam dan memantulkan lebih banyak cahaya.
12. Warna Bulan Berubah Sesuai Kondisi Atmosfer Bumi
Warna Bulan dapat tampak berbeda-beda tergantung pada kondisi atmosfer Bumi. Saat terjadi gerhana bulan, contohnya, Bulan sering terlihat merah karena fenomena yang dikenal sebagai "Raleigh scattering" di atmosfer. Selain itu, saat Bulan dekat dengan cakrawala, cahaya yang dipantulkannya harus melewati lebih banyak partikel atmosfer, membuatnya tampak kuning atau oranye.
13. Tidak Ada Suara di Bulan
Karena tidak adanya atmosfer, Bulan adalah tempat yang benar-benar sunyi. Suara membutuhkan medium seperti udara atau air untuk merambat, dan di Bulan, tidak ada medium tersebut. Oleh karena itu, suara langkah astronot atau peralatan yang digunakan di Bulan tidak akan terdengar di sana. Komunikasi antar astronot hanya bisa dilakukan melalui radio atau alat komunikasi khusus.