Sejarah 13 Agustus 1961: Berdirinya Tembok Berlin, Pemisah Jerman Barat dan Timur
Tembok Berlin, atau dalam bahasa Jerman disebut Berliner Mauer, mengelilingi Berlin Barat dan mencegah akses menuju Berlin Timur dan daerah-daerah yang berdekatan di Jerman Timur selama periode 1961 hingga 1989.
Pada 13 Agustus 1961, pemerintah Komunis Republik Demokratik Jerman (GDR, atau Jerman Timur) mulai membangun kawat berduri dan beton "Antifascistischer Schutzwall," atau "benteng antifasis," antara Berlin Timur dan Barat. Tujuan resmi Tembok Berlin ini adalah untuk mencegah apa yang disebut "fasis" Barat memasuki Jerman Timur dan merusak negara sosialis, tetapi tujuan utamanya adalah membendung pembelotan massal dari Timur ke Barat.
Tembok Berlin, atau dalam bahasa Jerman disebut Berliner Mauer, mengelilingi Berlin Barat dan mencegah akses menuju Berlin Timur dan daerah-daerah yang berdekatan di Jerman Timur selama periode 1961 hingga 1989.
-
Kapan Gerbang Brandenburg dibangun? Gerbang Brandenburg menjadi salah satu bangunan paling ikonik di Jerman. Gerbang yang dibangun untuk Raja Frederick William II pada 1791 ini, memiliki desain seperti Acropolis di Athena dengan ketinggian 26 meter. Di bangunan ini, terdapat empat kuda yang menarik kereta yang ditunggangi oleh dewi kemenangan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa yang dilakukan Kika dan Jema di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan Gerbang Amsterdam dibangun? Dari sumber sejarah dikatakan bahwa pembangunannya dilakukan di masa Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff, sekitar abad ke-18 atau persisnya tahun 1743.
-
Apa yang dilakukan Raffi dan Jeje di Bandung Barat? Mereka sempat menginap di sebuah villa yang asri dan menyatu dengan alam. Potret Nagita Slavina Naik Angkot hingga Traktir Warga di Pasar Kaget saat Kenalkan Jeje Govinda sebagai Calon Bupati Bandung Barat - Bukan hanya itu, mereka juga menyapa warga.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Selama bertahun-tahun, Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dari Jerman Barat ini bertindak sebagai penghalang fisik yang melambangkan perpecahan politik saat itu. Dari struktur kecil karung pasir dan kawat berduri hingga monolit beton permanen dengan menara penjaga dan tentara patroli, Tembok Berlin tumbuh menjadi salah satu simbol politik yang paling menonjol di abad kedua puluh.
Tembok Berlin berdiri hingga 9 November 1989, ketika ketua Partai Komunis Jerman Timur mengumumkan bahwa warga GDR dapat melintasi perbatasan kapan pun mereka mau. Malam itu, orang banyak yang gembira memenuhi dinding. Beberapa menyeberang dengan bebas ke Berlin Barat, sementara yang lain membawa palu dan beliung dan mulai menghancurkan tembok itu sendiri. Sampai hari ini, Tembok Berlin tetap menjadi salah satu simbol Perang Dingin yang paling kuat dan bertahan lama.
Pemisahan Berlin
Dilansir dari laman history.com, ketika Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945, sepasang konferensi perdamaian sekutu di Yalta dan Potsdam menentukan nasib wilayah Jerman. Mereka membagi negara yang kalah menjadi empat "zona pendudukan sekutu": Bagian timur negara itu pergi ke Uni Soviet, sedangkan bagian barat akan pergi ke Amerika Serikat, Inggris Raya dan Prancis.
Meskipun Berlin terletak seluruhnya di dalam bagian Soviet (berada sekitar 100 mil dari perbatasan antara zona pendudukan timur dan barat), perjanjian Yalta dan Potsdam membagi kota menjadi sektor-sektor yang sama. Soviet mengambil bagian timur, sementara Sekutu lainnya mengambil bagian barat. Pendudukan empat arah Berlin ini dimulai pada Juni tahun 1945.
Blokade dan Krisis
Seperti yang dikatakan oleh pemimpin Soviet Nikita Khrushchev, bahwa keberadaan Berlin Barat, sebuah kota kapitalis yang mencolok jauh di dalam Jerman Timur komunis, “terjebak seperti tulang di tenggorokan Soviet,”. Rusia mulai bermanuver untuk mengusir Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis agar keluar dari kota untuk selamanya.
Pada tahun 1948, blokade Soviet di Berlin Barat bertujuan untuk membuat Sekutu barat kelaparan. Namun, alih-alih mundur, Amerika Serikat dan sekutunya memasok sektor kota mereka dari udara. Upaya ini, yang dikenal sebagai Berlin Airlift, berlangsung selama lebih dari satu tahun dan mengirimkan lebih dari 2,3 juta ton makanan, bahan bakar, dan barang-barang lainnya ke Berlin Barat. Soviet pun akhirnya membatalkan blokade pada tahun 1949.
Setelah satu dekade yang relatif tenang, ketegangan berkobar lagi pada tahun 1958. Selama tiga tahun berikutnya, Soviet yang didorong oleh keberhasilan peluncuran satelit Sputnik tahun sebelumnya selama “Perlombaan Antariksa” dan ditambah dengan arus pengungsi yang seperti tak ada habisnya dari timur ke barat (hampir 3 juta sejak akhir blokade, banyak dari mereka pekerja terampil muda seperti dokter, guru dan insinyur), mulai menggertak dan membuat ancaman.
KTT, konferensi dan negosiasi lainnya datang dan pergi tanpa resolusi. Sementara itu, banjir pengungsi terus berlanjut. Pada Juni 1961, sekitar 19.000 orang meninggalkan GDR melalui Berlin. Bulan berikutnya, 30.000 melarikan diri. Dalam 11 hari pertama bulan Agustus, 16.000 orang Jerman Timur melintasi perbatasan ke Berlin Barat, dan pada tanggal 12 Agustus sekitar 2.400 menyusul, sekaligus menjadi pembelotan terbesar dari Jerman Timur dalam satu hari.
Tembok Berlin Dibangun
Malam itu, Perdana Menteri Khrushchev memberi izin kepada pemerintah Jerman Timur untuk menghentikan arus emigran dengan menutup perbatasan untuk selamanya. Hanya dalam dua minggu, tentara Jerman Timur, kepolisianm dan pekerja konstruksi sukarelawan telah menyelesaikan kawat berduri darurat dan dinding blok beton yang memisahkan satu sisi kota dari sisi lainnya.
Sebelum tembok itu dibangun, warga Berlin di kedua sisi kota dapat bergerak dengan cukup bebas untuk melintasi perbatasan Timur-Barat untuk bekerja, berbelanja, atau aktivitas lainnya.
babalublog.com
Setelah tembok dibangun, orang-orang yang hendak pergi dari Berlin Timur ke Barat jadi semakin sulit, karena jika ingin pergi mereka harus melalui salah satu dari tiga pos pemeriksaan: di Helmstedt ("Checkpoint Alpha" dalam bahasa militer Amerika), di Dreilinden ("Checkpoint Bravo") dan di pusat Berlin di Friedrichstrasse ("Checkpoint Charlie"), meski akhirnya, GDR membangun 12 pos pemeriksaan di sepanjang tembok.
Di setiap pos pemeriksaan, tentara Jerman Timur menyaring diplomat dan pejabat lain sebelum mereka diizinkan masuk atau keluar. Kecuali dalam keadaan khusus, pelancong dari Berlin Timur dan Barat jarang diizinkan melintasi perbatasan.
Runtuhnya Tembok Berlin
careline.co.uk
Pada tanggal 9 November 1989, ketika Perang Dingin mulai mereda di seluruh Eropa Timur, juru bicara Partai Komunis Berlin Timur mengumumkan perubahan dalam hubungan kotanya dengan Barat. Mulai tengah malam hari itu, ia mengumumkan bahwa warga GDR bebas melintasi perbatasan negara. Warga Berlin Timur dan Barat berbondong-bondong menuju tembok, minum bir dan sampanye dan meneriakkan "Tor auf!" ("Buka gerbangnya!"). Pada tengah malam, mereka membanjiri pos pemeriksaan.
Lebih dari 2 juta orang dari Berlin Timur mengunjungi Berlin Barat akhir pekan itu untuk berpartisipasi dalam perayaan yang ditulis oleh seorang jurnalis sebagai “pesta jalanan terbesar dalam sejarah dunia.” Orang-orang menggunakan palu dan beliung untuk merobohkan bongkahan dinding, sementara derek dan buldoser merobohkan bagian demi bagian. Segera tembok itu hilang dan Berlin bersatu untuk pertama kalinya sejak 1945.