Sejarah 26 Juli 1945: Deklarasi Potsdam Dikeluarkan untuk Mengakhiri Perang
Pada tanggal 26 Juli, Amerika Serikat dan Inggris Raya, bersama dengan China, mengeluarkan Deklarasi Potsdam dengan tujuan agar Jepang segera menyerah dan menghentikan perang.
Jerman menyerah pada 7 Mei 1945, namun para pemimpin sekutu masih belum bertemu untuk memutuskan bagaimana menangani transisi menuju perdamaian.
Mereka akhirnya berkumpul di Potsdam, Jerman, dari 17 Juli hingga 2 Agustus 1945. Delegasi utama Sekutu dipimpin oleh Presiden AS, Harry S. Truman, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, dan pemimpin Soviet Joseph Stalin.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Sekutu setuju untuk memisahkan Jerman dan Berlin menjadi empat zona, masing-masing dikendalikan oleh negara Sekutu yang berbeda (Prancis, Inggris, Uni Soviet, dan Amerika Serikat). Jerman juga diharuskan untuk melucuti senjata sepenuhnya.
Selama perang, sekutu telah menyerukan penyerahan tanpa syarat Jerman, dan Konferensi Potsdam memutuskan apa yang dimaksud dengan "penyerahan tanpa syarat".
Sementara itu, perang di Pasifik masih terus berlanjut. Pada 16 Juli 1945, sehari sebelum Konferensi Potsdam dimulai, Presiden Truman menerima kabar bahwa Amerika Serikat telah berhasil meledakkan bom atom di gurun pasir New Mexico.
Truman memanfaatkan pertemuan di Potsdam untuk mengeluarkan pernyataan bersama (dengan Inggris dan Republik Cina) untuk menuntut penyerahan tanpa syarat oleh Jepang. Uni Soviet tidak ikut menandatangani karena pihak mereka tidak menyatakan perang terhadap Jepang.
Konferensi Potsdam
Para pemimpin besar dari negara yang telah mengalahkan Nazi Jerman, yaitu Amerika Serikat, Inggris Raya, dan Uni Soviet, bertemu di Konferensi Potsdam di dekat Berlin dari 17 Juli hingga 2 Agustus 1945, dalam momen penting untuk menentukan keseimbangan kekuatan baru pasca-Perang Dunia II.
europe.chinadaily.com.cn
Dikutip dari laman history.com, konferensi tersebut dihadiri oleh Presiden AS Harry S. Truman, pemimpin Soviet Joseph Stalin dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, yang secara tiba-tiba digantikan pada tanggal 26 Juli oleh Clement Attlee, setelah hasil pemilihan umum Inggris diumumkan.
Konferensi tersebut diadakan hanya tiga bulan setelah Truman mengambil alih kursi kepresidenan setelah kematian pendahulunya, Franklin D. Roosevelt.
Menentukan Nasib Jerman
Nasib Jerman setelah perang menjadi topik penting dalam konferensi tersebut. Menurut sejarah Departemen Luar Negeri AS tentang peristiwa tersebut, Stalin telah menekan FDR pada Konferensi Yalta sebelumnya untuk memaksa Jerman yang kalah membayar ganti rugi pascaperang, yang setengahnya akan diberikan kepada Uni Soviet.
Roosevelt telah menyetujui permintaan itu. Tetapi Truman, yang sangat menyadari bahwa hukuman ekonomi serupa yang dijatuhkan kepada Jerman setelah Perang Dunia I telah menyebabkan munculnya Adolf Hitler dan Nazisme, bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Pada akhirnya, Sekutu membuat kesepakatan di mana Soviet harus mengambil mesin industri Jerman dari zona pendudukan mereka.
Tiga Negara Besar ini mengerjakan banyak rincian perintah pascaperang dalam Perjanjian Potsdam, yang ditandatangani pada 1 Agustus. Mereka mengonfirmasi rencana untuk melucuti senjata dan demiliterisasi Jerman, yang akan dibagi menjadi empat zona pendudukan Sekutu yang dikendalikan oleh Amerika Serikat, Inggris Raya, Prancis dan Uni Soviet.
Mereka juga melanjutkan rencana untuk membentuk kembali masyarakat Jerman, dengan mencabut undang-undang yang disahkan oleh rezim Nazi dan menghapus Nazi dari sistem pendidikan dan pengadilan Jerman, dan menangkap dan mengadili orang Jerman yang telah melakukan kejahatan perang.
Deklarasi Potsdam
history.com
Tujuan lain dari Konferensi Potsdam adalah untuk menekan Jepang yang masih dalam situasi berperang. Untuk itu, pada tanggal 26 Juli, Amerika Serikat dan Inggris Raya, bersama dengan China, mengeluarkan Deklarasi Potsdam, yang mengancam serangan udara dan laut besar-besaran dan invasi darat yang akan menyerang Jepang, kecuali Jepang setuju untuk menyerah.
Deklarasi Potsdam menetapkan persyaratan perdamaian yang tidak dapat dinegosiasikan oleh Sekutu, yang mencakup penyerahan tanpa syarat dan pelucutan senjata militer Jepang, pendudukan Jepang “sampai ada bukti yang meyakinkan bahwa kekuatan pembuat perang Jepang dihancurkan” dan pengadilan bagi penjahat perang Jepang, serta penciptaan sistem pemerintahan yang demokratis dengan kebebasan berbicara dan hak-hak lain bagi warga negara.
Sebagai gantinya, Jepang akan diizinkan untuk mempertahankan industri yang tidak terkait dengan perang dan memiliki akses ke bahan mentah, dan juga akan diizinkan untuk melanjutkan perdagangan internasional.
Momen Potsdam ini adalah kali terakhir para pemimpin Amerika Serikat, Inggris Raya dan Uni Soviet, bertemu untuk membahas kerja sama pascaperang.