Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus
Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Sosok Edi Sudrajat, Satu-satunya Jenderal TNI yang Pernah Duduki Tiga Posisi Strategis Sekaligus
Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya. Ia adalah seorang tokoh militer Indonesia yang pernah menduduki tiga jabatan tinggi militer sekaligus dalam satu waktu. (Foto: Wikipedia)
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kolonel Edward Sitorus kepada prajurit TNI? “Jaga nama baik asal-usul Anda, nama baik Suku, nama baik daerah,” tutur Edward.
-
Siapa tokoh militer yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri di era Kabinet PRRI Sumatera Barat? Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI Sumatera Barat memiliki banyak sekali tokoh-tokoh besar yang begitu berpengaruh khususnya di bidang kemiliteran.
-
Siapa yang memimpin pertemuan TNI dan pejuang Aljazair? Delegasi TNI bertemu Kolonel Houari Boumedienne, panglima perang perlawanan Aljazair.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Edi Sudrajat lahir di Jambi, pada tanggal 22 April 1938. Ia anak dari pasangan Raden Momon Wirakusumah dan R. Ratnaningsih.
Dalam kehidupannya memang tidak jauh-jauh dari dunia kemiliteran, ia berkecimpung sejak menempuh pendidikan Akademi Militer.
Selain terkenal dengan tiga jabatan dalam satu waktu, Edi Sudrajat juga cukup dikenal sebagai orang yang sederhana.
Tak tanggung-tanggung, Edi sempat menyindir anak buahnya yang berpenampilan berbeda dari yang lain.
Karier Militer
Mengutip dari berbagai sumber, Edi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama yakni tahun 1960.
Ia lulus dengan predikat terbaik di angkatannya, kemudian langsung bertugas di Komandan Peleton Batalyon Infanteri 515 di Tanggul, Jember.
Selain itu, ia juga sempat terlibat dalam Operasi Trikora. Lalu pada tahun 1960-an ia mendapat tugas dalam operasi melawan pihak Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Gerakan 30 September.
Pangkatnya Mentereng
Tahun 1980, Edi sudah berpangkat Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad.
Selang setahun kemudian, ia menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan, saat itu Edi berpangkat Mayor Jenderal.
Tahun 1983-1985 Edy diangkat menjadi Pangdam Kodam VI/Siliwangi di Bandung. Dua tahun setelahnya, ia menjadi Asisten Operasi Kasum ABRI. Lalu menjadi Kepala Staf TNI-AD (KSAD) pada tahun 1993.
Setelah itu, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno. Ia menjadi satu-satunya lulusan Akademi Militer Negara yang menjadi Panglima ABRI.
Di tahun yang sama ia juga diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan Kabinet Pembangunan IV.
Tak ayal, ia pun menjadi satu-satunya orang yang menjabat tiga posisi stratetgis sekaligus sebagai Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Sosok Sederhana
Melansir dari kanal merdeka.com, Edi Sudrajat dikenal sebagai prajurit yang penuh kesederhanaan. Dengan sikapnya yang seperti itu, Edi sangat tidak menyukai anak buahnya yang tampil beda.
Salah satu kasusnya ketika Haris Sudarno yang berpangkat Brigadir Jenderal itu tidak mengenakan PDH atau Pakaian Dinas Harian yang biasa.
Melainkan memakai seragam yang bahannya standar US Army, oleh-oleh dari atasannya yang beberapa waktu sebelumnya baru pulang dari Amerika Serikat.
- Sosok Eks Kondektur dan Sopir Angkot Ini Kariernya Enggak Main-main, Calon Menteri Prabowo & Ketum Partai
- Sosok Jenderal TNI Jabat Posisi Penting di Kejagung, Ajukan Jampidsus Dikawal POM Sebelum Diikuti Anggota Densus 88
- Sosok Dahlan Djambek, Letnan Kolonel yang Menjadi Mendagri Era Kabinet PRRI
- Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Hal tersebut membuat menarik perhtian Edi, lalu ditegurlah dia. "Kita kan sudah ada jatah, Ris. Kok, kamu maunya yang keren, lain sendiri? Kayak selebriti saja kamu itu," ujar Edi.
Selain itu, Edi juga mencanangkan prinsip "back to basic" atau kembali ke barak yang artinya prajurit tentara harus mulai meninggalkan bisnis militernya dan fokus pada tugasnya masing-masing.