Tata Cara Haji, Syarat, serta Amalan Wajib yang Perlu Dikerjakan
Jamaah Haji
Sebelum melaksanakan haji, ada baiknya kita mengerti tentang tata cara haji agar ibadah sah.
Tata Cara Haji, Syarat, serta Amalan Wajib yang Perlu Dikerjakan
Pada setiap tahunnya, jutaan umat Muslim dari seluruh penjuru dunia mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah haji. Haji, salah satu rukun Islam, merupakan perjalanan spiritual yang tidak hanya melibatkan perjalanan fisik, tetapi juga menuntut kesiapan mental dan spiritual yang kuat. Foto: Adly Wahid/Pixabay
-
Bagaimana cara umat Islam menjalankan ibadah haji? Dzulhijjah adalah bulan haji, di mana umat Islam dari seluruh dunia pergi ke Mekah untuk menjalankan ibadah haji.
-
Kapan ibadah haji dilakukan? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia.
-
Dimana umat muslim melaksanakan ibadah haji? Bulan ini sangat penting bagi umat Islam karena dalam bulan ini jemaah haji melakukan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah.
-
Siapa saja yang wajib melaksanakan ibadah haji? Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat untuk melaksanakannya.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Apa saja yang bisa dibahas di dalam khutbah Jumat tentang ibadah haji? Teks khutbah Jumat singkat dapat berisi berbagai banyak hal. Namun pada umumnya, teks khutbah singkat bisa memuat tentang beragam pesan dan pelajaran hidup yang positif. Seputar ibadah haji misalnya. Teks khutbah Jumat dapat memuat tentang berbagai hal seputar ibadah ke tanah suci Mekkah.
Anjuran untuk mengamalkan ibadah haji ini bisa ditemukan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, di mana ia berkata,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari).
Dalam upaya untuk memahami dan melaksanakan haji dengan benar, pemahaman tentang tata cara haji yang lengkap dan tertib menjadi sangat penting.
Tata cara haji adalah serangkaian langkah dan ritual yang harus diikuti oleh setiap jamaah haji. Memahami tata cara haji dengan baik tidak hanya penting untuk melaksanakan ibadah dengan benar, tetapi juga untuk menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi keabsahan haji.
Syarat Haji
Sebelum mengetahui tata cara haji, ada baiknya kita mengenal apa saja syarat haji tersebut. Dilansir dari rumaysho.com, syarat haji yang disepakati oleh para ulama adalah:
Syarat Sahnya Haji:
• Islam • Berakal • Miqot zamani, artinya haji dilakukan di waktu tertentu (pada bulan-bulan haji), tidak di waktu lainnya. • Miqot makani, artinya dilakukan di tempat yang telah ditetapkan. Wukuf Thowaf di sekeliling Ka’bah. Sa’i di jalan antara Shofa dan Marwah. Dan seterusnya.
Rukun Haji
Tata cara haji dilakukan sesuai dengan rukun haji yang telah ditetapkan. Jika salah satu dari rukun haji ini tidak ada, maka tidak sah haji yang dilakukan.
Ihram
Tata cara haji yang pertama adalah ihram. Ihram adalah niatan untuk masuk dalam manasik haji. Orang yang meninggalkan niat ini, maka hajinya tidak sah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Wukuf di Arafah
Tata cara haji yang kedua wukuf di Arafah. Siapa yang luput dari wukuf di Arafah, hajinya tidak sah.
Thowaf Ifadhoh (Thowaf Ziyaroh)
Tata cara haji yang ketiga yakni thowaf. Thowaf adalah kegiatan mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Allah Ta’ala berfirman,
Sa’i
Tata cara haji yang keempat adalah sa’i. Sa’i adalah ketika para jamaah berjalan antara Shofa dan Marwah dalam rangka ibadah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Wajib Haji
Berbeda dengan rukun haji, wajib haji tidak akan membatalkan ibadah haji jika ditinggalkan, namun hanya diberikan kewajiban dam. Yang termasuk wajib haji adalah: