Uniknya Seni Bangpret yang Menolak Punah, Dipakai untuk Sucikan Anak dan Rumah di Rancakalong Sumedang
Setiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Jika biasanya tradisi mensucikan memakai unsur utama berupa air, namun berbeda dengan yang dilakukan oleh warga di Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Para penduduk setempat, justru membersihkan melalui gelaran kesenian Banpret.
Loh kok bisa? Bisa! Karena Bangpret sebenarnya bagian dari upacara ngaruwat atau membersihkan jiwa seseorang maupun sebuah bangunan melalui bantuan doa. Tradisi ini pun sudah ada turun temurun sejak puluhan tahun silam hingga berkembang ke wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa Sumur Barhut disebut sebagai 'Kota Bangsa Jin'? Kata "Barhut" menurut bahasa himyar kuno (sebuah dinasti yang pernah berkuasa di yaman), bermakna kotanya bangsa Jin. Nama tersebut diambil lantaran dulunya pernah ada seorang raja Dinasti Himyar kuno yang menggali sumur ini. Tujuannya untuk menyembunyikan harta karunnya dengan bantuan jin.
Setiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menimbulkan kesurupan bagi pemainnya. Namun demikian, tradisi ini juga sarat dengan nila-nilai luhur dalam ajaran Islam karena ikut terlantun doa-doa dan pujian kepada sang pencipta.
Saat ini, Bangpret masih dipertontonkan namun hanya sebatas sebagai hiburan. Tradisi ini pun jadi salah satu yang menarik untuk disaksikan saat berkunjung ke desa budaya Rancakalong, Sumedang.
Bangpret Singkatan dari Terbang dan Tarompet
Merujuk kanal Youtube Luthfi Don Fatbozz, nama Bangpret sebenarnya merupakan singkatan yakni Terbang dan Tarompet (alat musik tiup terompet).
Terbang sebelumnya merupakan tetabuhan mirip rebana, dengan tembang-tembang puji-pujian. Sedangkan Tarompet biasanya dibunyikan dalam pertunjukan reak atau kuda renggong.
Terdapat sekitar 6 sampai 7 pemain alat musik dalam kesenian Bangpret. Satu orang menabuh kendang, lalu ada yang meniup tarompet, tiga menabuh terbang hingga memukul gong. Jika diperlukan, pemain musik akan ditambahkan sesuai jenis Bangpret yang dimainkan.
- Makam-Makam Tergenang Dilanda Banjir di Sapnyol, Korban Sipil Tak Terurus
- Uniknya Gacle, Seni Sulap ala Nenek Moyang Sukabumi yang Bikin Pemainnya Berubah Wujud
- Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
- Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
“Banyaknya pemain tergantung musiknya, kalau pakemnya itu enam orang tapi kalau modern atau siuh kawih itu lebih banyak karena ada pola dangdutnya,” kata seorang pemain Bangpret di Subang, Lili.
Digunakan untuk Mensucikan Orang hingga Rumah
Jika dilihat dari salah satu unsur Bangpret yakni Terbang, kesenian ini mulanya digunakan untuk mensucikan seseorang atau benda.
Merujuk Wikipedia, jika digunakan sebagai meruwat, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan ijab kabul, kemudian diiringi lantunan musik rebana dari terbang dengan nyanyian puji-pujian, lalu ada penari yang mengiringinya.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyiramkan air doa ke seluruh penjuru rumah, yang kemudian ditutup dengan doa. Di saat yang bersamaan, para pemain Bangpret akan duduk secara khidmat dan membentuk setengah lingkaran sembari menadahkan kedua tangan.
“Memainkan Bangpret tergantung tujuannya, jika untuk meruwat bisa saja kesurupan, karena harus memakai sesajen,” tambahnya.
Ditampilkan dalam Pesta Panen
Di era sekarang, Bangpret sudah termasuk kategori hiburan masyarakat. Ini karena pertunjukkannya yang juga dilangsungkan saat perayaan hajat budaya di desa, maupun pesta panen.
Seperti di Desa Cibunar, Kecamatan Rancakalong, kesenian ini rutin diadakan tiap tahun untuk menunjukkan rasa syukur akan hasil panen yang melimpah dan bisa diserap cepat oleh pasaran.
Dalam acara Bangpret, turut didokan hasil panen yang diwadahi daun pisang hingga plastik dari buah atau sayur yang menjadi komoditas di sana.
Dikenalkan Sebagai Kesenian Khas Tanah Sunda
Bangpret yang pertama kali dikembangkan pada 1980-an ini, perlahan menjadi hiburan yang menarik bagi masyarakat.
Bahkan, kehadirannya juga berpotensi mengangkat nama daerah pelestarinya seperti di Sumedang, Jawa Barat.
Terakhir Bangpret ditampilkan dalam acara memperingati hari jadi BUMDESMA Rancakalong di Geoteater setempat pada 24 Juni 2024.