Uniknya Seni Misdaq Karawang yang Hampir Punah, Kolaborasikan Musik Kasidah dengan Dangdut Jaipong
Kesenian ini menghasilkan kolaborasi unik antara kasidah dengan dangdut jaipong.
Kesenian ini menghasilkan kolaborasi unik antara kasidah dengan dangdut jaipong.
Uniknya Seni Misdaq Karawang yang Hampir Punah, Kolaborasikan Musik Kasidah dengan Dangdut Jaipong
Di tengah pesatnya modernitas, ternyata Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memiliki kesenian tradisional bernama Misdaq.
-
Apa yang menjadi ciri khas Kasepuhan Cisungsang? Kasepuhan Cisungsang memiliki karakteristik khas yang merupakan kombinasi antara kampung dan sawah di daerah lembah yang subur.
-
Apa itu Jenang Krasikan? Di daerah Purworejo, Jawa Tengah, ada sebuah kuliner unik bernama Jenang Krasikan. Makanan ini terbuat dari beras ketan dan gula merah. Selain dua bahan utama tersebut, jenang krasikan juga dibuat dengan menambahkan santan dan sedikit garam. Hasilnya kudapan itu menjadi agak bertekstur di bagian luar. Sementara di bagian dalam terasa lembut dan lumer di mulut.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Apa ciri khas unik Kelurahan Josenan, Kota Madiun? Kelurahan Josenan di Kota Madiun memiliki ciri khas unik, yakni keberadaan patung harimau di area masuk wilayahnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
Kesenian ini terbilang unik karena terdiri dari gabungan musik kasidah dengan dangdut jaipong yang juga terkenal di Karawang.
Salah satu keunikan Misdaq adalah adanya sinden yang melantunkan lagu-lagu Sunda dengan suara merdu dan tinggi.
Sayangnya, kesenian Misdaq kini hampir punah karena tergusur kesenian modern. Intip fakta uniknya.
Gunakan alat musik rebana
Lantunan alat musik rebana, hadrah maupun genjring menjadi pengiring kesenian dari pedesaan Karawang itu.
Irama ketukannya juga tak jauh berbeda dengan seni kasidah yang identik dengan budaya Islami.
Para pemainnya memukulkan rebana, hadrah dan genjring dengan tempo cepat untuk mengiringi musik Sunda yang dibawakan.
Sinden jadi pemanis Misdaq
Hal yang membedakan antara Misdaq dengan seni kasidah adalah adanya sinden yang menyanyikan secara penuh lagu yang dibawakan.
Sinden, menjadi satu-satunya perempuan yang terlibat di kesenian tersebut dengan peran yang cukup besar yakni sebagai penyelaras irama.
Sinden memiliki tugas menyanyi, baik dengan lagu-lagu Sunda kontemporer, jaipong termasuk musik tradisional.
Penabuh misdaq merupakan ahli penabuh kendang Sunda
Uniknya warna musik Misdaq juga tidak terlepas dari para pemain kasidah yang jago menabuh kendang Sunda.
Irama rampak khas kendang jaipong sangat unik ketika diaplikasikan di Misdaq. Satu lagi. Kecrek juga membawa warna yang unik dari kesenian Misdaq.
- Momen Siti Atikoh Berjoget Dangdut Bersama Relawan Ganjar-Mahfud
- Keren Abis! Momen Kasad Jenderal Agus Subiyanto Solo Gitar Nyanyi 'Benci untuk Mencinta di Depan Ribuan Orang, Vokalis Naif Bisa Minder
- Asyiknya Jenderal Dudung Joget Bareng Perwira Tinggi TNI AD di Markas Kodam III Siliwangi
- Uniknya Seni Jipeng Khas Sukabumi, Pagelaran Musik Nenek Moyang dengan Alat Musik Modern
Kepanjangan misdaq
Sementara itu, misdaq merupakan singkatan dari Musik Irama, Seni, Dangdut, Orkes, Kasidah.
Mulanya Misdaq muncul dengan menyajikan musik keagamaan. Namun, perlahan konsepnya berubah seiringi berkembangnya kesenian musik pop Sunda, seperti dangdut dan jaipong.
Biasanya, warga Karawang akan menanggap tradisi ini untuk acara pesta serta hiburan kemasyarakatan.
Saat ini seni misdaq masih bisa ditemui khususnya di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel serta Rengasdengklok.
(Sumber: YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX)