Viral di Bandung, Ini Fakta Menarik Sate Jando yang Selalu Antre Sejak Buka
Sate ini jadi menu sarapan warga Bandung. Sempat viral dan ini keunikannya.
Sate ini jadi menu sarapan warga Bandung. Sempat viral dan ini keunikannya.
Viral di Bandung, Ini Fakta Menarik Sate Jando yang Selalu Antre Sejak Buka
Bandung telah dikenal sebagai surganya kuliner di Jawa Barat. Ada berbagai macam makanan, salah satunya sate jando yang viral di media sosial. Kepopuleran sate ini ditunjang dengan antrenya para penikmat setiap hari.
Sate jando merupakan salah satu jenis olahan hewan sapi, namun bukan menggunakan daging utuh ataupun jeroan. Ini yang kemudian membuat sate jando berbeda dari sate sapi kebanyakan.
-
Dari mana asal Sate Padang? Melansir dari beberapa sumber, asal-usul Sate Padang rupanya sudah ada sejak zaman penjajahan. Makanan ini diperkirakan berasal dari daerah Padang Panjang oleh peziarah dan pemuda yang mengaji ke Pariaman.
-
Apa saja makanan khas Bandung yang termasuk dalam daftar kuliner terbaik versi Taste Atlas? Beberapa yang masuk di antaranya batagor, mi koclok, kupat tahu, dan soto Bandung.
-
Apa itu sate? Ngobrolin soal kuliner Indonesia, sate pastinya jadi salah satu yang nggak asing lagi. Makanan yang satu ini bisa ditemukan dengan mudah di berbagai daerah. Mulai dari gang sempit, warung sate di pinggir jalan, bahkan hingga masuk restoran.
-
Apa menu andalan Gudeg Jogja Bu Iin? Kedai angkringan dengan menu andalan gudeg berserta masakan Jawa ini bernama Gudeg Jogja Bu Iin.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari sate sapi di Warung Pak Djamil? Unik Berbeda dari yang lain, sate di warung ini menggunakan daging sapi. Mengutip YouTube Liputan6, sate dibuat menggunakan daging sapi tanpa lemak dicampur bumbu kacang.
-
Apa itu Sate Asam? Sate asem atau sate lembut, merupakan kuliner khas Betawi yang mulai langka di Jakarta. Makanan ini terbilang unik karena menggunakan bahan daging sapi, namun tanpa tambahan bumbu kacang.Kuliner ini juga tampil menarik karena di tiap porsinya terdapat parutan kelapa.
Cita rasa sate jando disukai oleh banyak kalangan, karena gurih dengan perpaduan rasa asin dan sedikit manis.
Viralnya sate jando kiranya wajib dirasakan oleh para pencinta kuliner saat berwisata ke kawasan Gedung Sate, Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat.
Yuk kenalan dengan kuliner sate jando yang unik ini.
Dijual di Pinggir Jalan
Setiap harinya sate jando dijajakan oleh keturunan dari generasi awal perintis yakni Mbok Ayu Ngatemi.
Gambar: Youtube King Abdi Jajan Mercon
Sate ini dijual di pinggir jalan, kawasan Gasibu, dekat bangunan ikonik di Bandung yakni Gedung Sate, Jalan Hayamwuruk, Citarum, Kota Bandung.
Sedari pagi, para pegawainya sudah bersiap-siap membuka lapak dagangan. Tak sedikit pelanggan yang mulai antre sebelum lapaknya buka untuk mencicipi lezatnya sate jando.
Legendaris Sejak 1970
Agung, pengelola sate jando yang merupakan generasi penerus Mbok Ayu Ngatemi mengatakan bahwa sate ini sudah dijajakan oleh pendahulunya sejak 1970.
Saat itu, sang ibu menjual sate dan menjajakannya dengan cara digendong di kantin kompleks gedung sate. Itulah mengapa di awal sate ini disebut sebagai sate gendong Mbok Ayu Ngatemi.
“Sate ini awalnya dari ibu, namanya sate gendok Mbok Ayu Ngatemi, ibu saya orang Jawa tulen,” kata Agung, di kanal Youtube King Abdi Jajan Mercon
Gunakan Daging dari Payudara Sapi
Penamaan jando sendiri merujuk kepada bahan utama dari sate ini, yakni daging dari bagian payudara sapi.
Teksturnya lembut, sedikit kenyal serta pecah di mulut. Mirip dengan koyor atau otot dari sapi.
Dalam satu tusuk, sate ini berisi dua potong jando berukuran cukup besar sehingga terasa puas saat menyantapnya.
“Sate jando ini bahannya dari susunya sapi (payudara), itulah kenapa disebut jando,” terang Agung.
Jadi Menu Sarapan Warga Bandung
Keunikan sate jando lainnya adalah waktu menyantapnya. Jika kebanyakan sate disantap saat jam makan malam, namun bagi warga Bandung, sate ini cocok disantap saat jam sarapan pagi.
Ini terlihat dari mengularnya antrean ketika lapak sate ini dibuka mulai pukul 07:00 WIB pagi, hingga pukul 16:00 WIB sore.
Untuk satu porsi sate jando Mbok Ayu Ngatemi dijual Rp30 ribu. Agar makin nikmat, sate ini bisa dicampur dengan daging sapi, ayam, jeroan dan lontong potong yang padat.
Terasa Aroma Rujak
Sisi unik lainnya dari sate ini adalah di bumbu kacangnya yang berbeda. Agung menambahkan jika bumbu kacang yang digunakan kaya akan rempah. Bahkan saat disantap terasa sensasi rujak yang khas.
Agung menambahkan jika saat ini sate jando Mbok Ayu Ngatemi tidak buka cabang, dan hanya ada di kawasan Gasibu.
Sehari, setidaknya 4000 an tusuk sate ludes terjual, mulai dari jando, sate sapi, jeroan hingga ayam.
Kelezatan sate ini terletak di lemaknya yang lumer dan menyatu dengan daging tipis serta bumbu kacang. Kelezatan sate jando juga berasal dari bumbunya yang meresap karena proses marinasi sebelum dibakar.
Antrean penikmat sate jando.