156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Dibongkar Tanpa Relokasi
Penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin
Zona itu masuk kategori kriminalisasi tinggi
156 Bangunan Liar di Gang Royal Terindikasi Prostitusi Ditutup Tanpa Relokasi
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta terus menertibkan Sebanyak bangunan liar di kawasan Gang Royal, RW 13 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, sejak dilakukan pada Rabu, 21 September 2023 lalu.
Total 156 bangunan liar telah ditertibkan. Penertiban bangunan liar di Gang Royal ini melibatkan petugas gabungan Satpol PP, Kepolisian, TNI, PT KAI, PT PLN dan PPSU Kecamatan Penjaringan. Tak ada relokasi yang dilakukan kepada warga terdampak penertiban.
- Fakta-Fakta Prostitusi di Gang Royal Penjaringan
- Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
- Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
- Prostitusi di Gang Royal Penjaringan Terbongkar dari Laporan ABG Hilang, Muncikari dan Penyalur PSK Ditangkap
"Kita tidak menyiapkan relokasi karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan penghibur. Kemudian masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,"
kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (21/9).
Arifin mengatakan, penertiban dilakukan karena banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang tidak memiliki izin serta melanggar Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
Selain itu, lokasi tersebut terindikasi menjadi tempat praktik prostitusi.
Arifin memastikan, setelah penertiban ini pihaknya akan melakukan pengawasan dengan ketat agar tidak berdiri lagi bangunan ilegal di lahan yang juga merupakan rel kereta tersebut.
Adapun pembongkaran bangunan ilegal tersebut ditargetkan rampung dalam satu dua hari ke depan. Sehingga, jumlah bangunan yang ditertibkan bisa bertambah karena masih terus dilakukan penyisiran untuk pembongkaran.
Lebih lanjut, Arifin menyatakan juga akan berkordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) agar memanfaatkan lahan seluas sekitar 3.000 meter persegi tersebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH).
"Kalau mau dibuat RTH, ya bersama-sama kita jadikan RTH dengan melakukan penanaman pohon," ujar dia.
Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com