21 Hari operasi Polda Metro tilang 6.709 pengendara, pelanggar didominasi pemotor
21 Hari operasi Polda Metro tilang 6.709 pengendara, pelanggar didominasi pemotor. Untuk jenis pelanggaran paling banyak dilakukan pengendara motor melawan arus mencapai 1.442 pelanggaran. Kemudian melanggar rambu mencapai 1.188. Lalu pemotor yang melanggar karena tidak memakai helm 695.
Polda Metro Jaya telah menilang 43.180 pengendara selama 21 hari operasi Keselamatan Jaya 2018. Dengan jumlah yang telah ditilang sebanyak 6.709 orang.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto menyebutkan motor mendominasi jenis kendaraan yang melakukan pelanggaran. Adapun jumlahnya sebanyak 4.745 kendaraan. Sementara mobil pribadi 1.600 melakukan pelanggaran. Lalu bus mencapai 49. Serta angkutan barang 315.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
"Kendaraan terlibat paling banyak sepeda motor sebanyak 4.745," kata Budiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (27/3).
Untuk jenis pelanggaran paling banyak dilakukan pengendara motor melawan arus mencapai 1.442 pelanggaran. Kemudian melanggar rambu mencapai 1.188. Lalu pemotor yang melanggar karena tidak memakai helm 695. Tidak membawa surat-surat sebanyak 572 pelanggaran. Serta pelanggaran lampu lalu lintas sebanyak 284.
Selanjutnya pemotor tidak menyalakan lampu mencapai 281 pelanggaran. Kelengkapan kendaraan kurang 100 pelanggaran. Berboncengan lebih dari satu terjadi 67 pelanggaran. Terakhir plat mati 22 pelanggaran dan 97 lain-lain.
"Jenis pelanggaran untuk mobil dan kendaraan khusus yaitu tidak mengenakan Safety Belt 73, pelanggar lampu lalin 145, mengemudi tidak wajar 75, pelanggar rambu atau marka berhenti 625, TNKB habis berlaku,15, muatan over loading 176, tidak membawa Surat-Surat 212, kelengkapan kendaraan 85, dan 558 lain-lain," kata Budiyanto.
Dalam 21 hari ini telah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 6 kali, tanpa korban jiwa. Namun tercatat korban luka berat dua orang, dan luka ringan sembilan orang. Ditaksir kerugian materil mencapai Rp 17.550.000.
Baca juga:
Aksi nekat pemotor lawan arah di Jalan Daan Mogot
Gara-gara ikuti GPS, WN Kanada naik motor nyasar masuk Tol Soroja
Nekatnya pemotor lewati jalanan mepet rel kereta di Kanal Banjir Barat
'Sudahlah, kembalikan fungsi jalan di Tanah Abang sebagaimana mestinya'
Soal penataan Tanah Abang, PDIP DKI sebut Anies ngawur
Penutupan Jalan Jatibaru dinilai bukan solusi bagi Tanah Abang
Pengemudy Mercy mengaku tak sengaja tabrak Polantas di Jakbar