Ada Siswa Positif Covid-19, SDN Jati 01 Pulogadung Setop Sementara PTM
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 01 Pulogadung, Jakarta Timur disetop sementara. Setelah satu siswa positif terpapar Covid-19.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jati 01 Pulogadung, Jakarta Timur disetop sementara. Setelah satu siswa positif terpapar Covid-19.
Kepala SDN Jati 01, Nuryanti mengatakan siswa yang duduk di kelas enam tersebut diketahui Covid-19 lewat tes antigen pada Rabu (12/1).
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kapan anak tersebut tidak bisa mengikuti pelajaran? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
"Awalnya anak itu pada malam Senin sudah minta izin ke gurunya untuk tidak hadir karena pilek dan batuk," kata Nuryanti di Jakarta, Jumat (14/1).
Ternyata hari Senin anak itu masih telepon lagi untuk hadir ke sekolah dan tidak bisa mengikuti PTM. "Gurunya lapor ke saya ada anak kelas 6 sakit mau masuk. Saya bilang jangan," katanya.
"Anak itu enggak masuk sampai hari Rabu. Ternyata hari Rabu siang dapat kabar habis di swap antigen, ternyata positif. Sebelumnya tanggal 11 Januari bapaknya tes antigen positif," ujar Nuryanti. Seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, siswa tersebut tertular Covid-19 dari klaster keluarga. Kini, siswa tersebut sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Nuryanti mengatakan bahwa pihak sekolah juga telah melakukan tes usap PCR terhadap 28 siswa dan 14 tenaga pengajar.
"Begitu hari Rabu lapor ke Puskesmas, kita dijadwalkan hari ini 'tracing'. Dilakukan di kelas 6 karena indikasinya di kelas 6, juga tenaga pendidikan," tutur Nuryanti.
Dia mengatakan, hasil tes usap PCR baru akan keluar pada hari Minggu (16/1). Apabila hasil tes usap PCR itu negatif maka proses pembelajaran kembali dilakukan secara tatap muka dan menyetop sementara PTM.
"Jadi sejak hari Kamis (13/1) dan hari ini anak-anak PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dari rumah," ujar Nuryanti.
Baca juga:
Satgas Covid-19 Minta Sekolah Tatap Muka 100 Persen Dievaluasi
SMAN 6 Jakarta Setop PTM 5 Hari Usai Ada Siswa Positif Covid-19
Sekolah Tatap Muka dalam Bayang-Bayang Varian Omicron
6 Sekolah di Jaktim Ditutup Sementara Akibat Ditemukan Kasus Covid, Ini Daftarnya
10 Sekolah Ditutup Akibat Covid-19, Wagub DKI Sebut Belum Ada Urgensi Setop PTM 100