Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Evaluasi Sumur Resapan yang Tak Efektif Atasi Banjir
Mestinya, pembuatan sumur resapan mengedepankan fungsi menyerap air dan tentunya dengan kajian dalam menentukan lokasi.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi sumur resapan yang tidak efektif, bahkan membahayakan warga.
Hal ini, kata dia imbas dari pembangunan sumur resapan yang tak tepat guna. Bahkan ada yang dibangun di tengah jalan raya hingga membuat kendaraan terperosok, seperti sebuah truk yang terperosok ke sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
"Sumur resapan fungsinya menangani banjir tapi itu pun belum maksimal. Kejadian mobil terperosok ke sumur resapan bukan kali ini saja," ujar William dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Karena itu, kata dia, sumur resapan yang dibangun asal-asalan dan potensi membahayakan harus dievaluasi. Mestinya, pembuatan sumur resapan mengedepankan fungsi menyerap air dan tentunya dengan kajian dalam menentukan lokasi.
"Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Pak Heru harus bisa menentukan mana saja sumur yang berfungsi dan yang tidak. Kalau tidak berguna bongkar saja, ketimbang harus jadi sumber bahaya bagi warga," katanya.
William juga menyatakan pemerintah provinsi (pemprov) bisa mengalihkan anggaran sumur resapan yang masih tersedia ke program penanganan banjir lainnya yang lebih tepat sasaran dan berdampak langsung.
Sebelumnya, pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga juga meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membongkar sumur biopori atau sumur resapan yang mengancam keselamatan warga.
Hal ini disampaikan Nirwono mengingat adanya korban kendaraan yang terperosok sumur resapan di Jalan Batu Ceper Raya pada Sabtu (31/12). Satu unit truk nyaris terbalik akibat sumur itu ambles.
Pemprov DKI atau Dinas Sumber Daya Air (SDA) harus mengevaluasi kembali keberadaan sumur-sumur resapan yang sudah terlanjur dibangun itu.
Pj Gubernur DKI perlu segera menginstruksikan ke Dinas SDA untuk mengevaluasi kembali keberadaan sumur resapan tersebut.
"Instruksikan Dinas SDA untuk membongkar sumur-sumur resapan yang dinilai membahayakan pengendara jalan seperti berada di tepi/tengah jalan," kata Nirwono saat dihubungi, Senin (2/12).
Baca juga:
Walkot Jaktim Klaim Sumur Resapan Ala Anies Kurangi Banjir: Saya Ada Kajian Pakar
Kelakar Heru Ditanya Sumur Resapan Era Anies: Rumah Saya sudah Pakai Pompa
DPRD DKI Evaluasi Pembangunan Sumur Resapan
Tiga Skema Pembangunan Sumur Resapan di Jakarta
Heru Budi Lanjutkan Program Sumur Resapan Anies, Siapkan Rp1 Miliar di RAPBD 2023