Beralas Tikar, Pencari Suaka Kembali Padati Trotoar Kebon Sirih
Sementara itu terlihat petugas dari Kepolisian dan juga Satpol PP terus melakukan penjagaan di sekitar lokasi. Petugas telah minta mereka untuk meninggalkan lokasi.
Puluhan para pencari suaka asal Afganistan, Somalia, dan Irak kembali menduduki trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (17/9). Para pencari suaka ini menempati trotoar sebelah kanan jalan yang mengarah ke Tugu Tani atau berada di sekitaran Gedung Menara Ravindo yang merupakan kantor UNHCR.
Pantauan merdeka.com, mereka duduk-duduk dengan beralaskan tikar yang tipis di trotoar di sepanjang Jalan Kebon Sirih. Bahkan, anak-anak terlihat asik bermain.
-
Bagaimana UNHCR membantu pengungsi? UNHCR aktif di lebih dari 135 negara di seluruh dunia, bekerja untuk memberikan bantuan dan perlindungan bagi jutaan pengungsi yang mengalami konflik, kekerasan, atau diskriminasi.
-
Apa kepanjangan dari UNHCR? UNHCR singkatan dari United Nations High Commissioner for Refugees, Ini adalah lembaga PBB yang bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan, bantuan, dan advokasi bagi para pengungsi di seluruh dunia.
-
Mengapa UNHCR penting bagi pengungsi? Melalui aktivitasnya, UNHCR berusaha untuk memberikan perlindungan, bantuan, dan advokasi untuk memastikan bahwa para pengungsi mendapatkan perlakuan yang adil, hak asasi manusia yang diakui, serta kesempatan untuk memulai kehidupan baru dengan martabat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas perlindungan pengungsi di UNHCR? Peran utama UNHCR termasuk memberikan perlindungan kepada pengungsi, menyediakan bantuan kemanusiaan seperti makanan, tempat berlindung, dan layanan kesehatan, serta melakukan advokasi untuk hak-hak pengungsi.
-
Bagaimana Petugas Imigrasi tersebut meninggal? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Siapa yang mendorong Petugas Imigrasi tersebut? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
Jaket serta tas yang ditumpuk dijadikannya alas kepala untuk melindungi dari kerasnya aspal jalanan. Guna menghindari panas matahari, payung digunakan.
Sementara itu terlihat petugas dari Kepolisian dan juga Satpol PP terus melakukan penjagaan di sekitar lokasi. Petugas telah minta mereka untuk meninggalkan lokasi.
"Ya kita sudah minta mereka pergi sebenarnya, tapi mereka masih bertahan," kata seorang petugas yang berjaga.
Sebelumnya pada awal September, Perwakilan UNHCR di Indonesia Thomas Vargas mempersilakan para pencari suaka untuk menyampaikan aspirasi mereka di kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
"Pengungsi punya hak untuk mengutarakan masalah mereka dan memberi tahu kami apa yang mereka alami. Kami dengarkan dan bantu mereka," kata Vargas ketika berkunjung di lokasi penampungan para pencari suaka di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (5/9).
UNHCR, lanjut Vargas, mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kepolisian Metro Jakarta Pusat terkait kehadiran para pencari suaka yang berada di sekitar kantor UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sementara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta mengharapkan instruksi yang jelas dari pemerintah pusat terkait keberadaan para pencari suaka yang berada di gedung eks Komando Distrik Militer (Kodim) di kawasan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.
"Kami minta dari Pemerintah Pusat memberikan arahan yang jelas untuk Pemerintah Daerah. Itu kan pengungsi tidak kami anggarkan dalam anggaran kami," kata Kepala Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri.
Baca juga:
Kembali Tempati Kebon Sirih, Pencari Suaka Tagih Janji Bantuan UNHCR
Pencari Suaka Dirikan Tenda di Trotoar, Anies Baswedan akan Telepon Mensos
Puluhan Pencari Suaka Kembali 'Mondok' di Trotoar Kebon Sirih
Tuntut Pembebasan 26 Rekan, Ratusan Imigran 'Nginep' di Depan Imigrasi Makassar
Unjuk Rasa di Jalan Akses Masuk Rudenim Makassar, Kaki Imigran Tergilas Mobil