Bocah Diduga Disodomi di Kubangan Daerah Kalideres, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Polisi sedang menggali keterangan dari warga sekitar lokasi kejadian termasuk ketua RT setempat dan sekuriti rumah sakit. Adapun lokasi kejadian dengan rumah sakit terbilang sangat dekat.
Seorang bocah laki-laki diduga menjadi korban sodomi. Aksi tak senonoh itu diabadikan warga melalui kamera handphone dan rekaman video tersebut tersebar di media sosial hingga viral.
Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Subartoyo mengatakan, polisi turun tangan menyelidiki kasus dugaan pencabulan tersebut. Penyelidikan dilakukan polisi dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Siapa pelaku pelecehan seksual terhadap korban penyandang disabilitas? Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi Kota Provinsi Jawa Barat meringkus pelaku berinisial AR (62) yang melakukan pelecehan seksual kepada penyandang disabilitas yang merupakan keponakanya sendiri.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Mengapa pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
"Barusan kita cek TKP," kata Subartoyo saat dihubungi, Selasa (11/10).
Subartoyo mengatakan, polisi sedang menggali keterangan dari warga sekitar lokasi kejadian termasuk ketua RT setempat dan sekuriti rumah sakit. Adapun lokasi kejadian dengan rumah sakit terbilang sangat dekat.
"Kita mencari saksi-saksi sekitar kejadian perkara itu. kita lagi proses," ujar dia.
TKP Pencabulan Kerap Dijadikan Tempat Memancing
Subartoyo mengatakan, diduga video itu direkam pada hari Minggu, 9 Oktober 2022 sekira pukul 16.00 WIB. Kejadian terjadi di dekat lahan kosong dan di tengahnya itu ada beberapa kubangan.
"Jadi mencari informasi dari kanan kiri TKP, karena itu tanah kosong, ada kubangannya itu banyak ikannya, jadi orang-orang kadang mancing di situ," ujar dia.
Subartoyo menerangkan, warga sekitar diketahui gemar mancing di situ. "Jadi anak-anak kecil pada sering main di situ," ujar dia.
Subartoyo mengatakan, proses penyelidikan masih berjalan. Sejumlah rekaman CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian sedang ditelusuri.
"Kita akan cek untuk rumah sakit apakah ada CCTV yang mengarah ke sana atau enggak, nanti kita akan koordinasi dengan rumah sakit," ujar dia.
Seperti dilihat, video berdurasi 36 detik memperlihatkan sebuah aktivitas di dekat kubangan air. Video diduga diambil dari lantai atas. Terlihat, seorang pria dewasa sedang melakukan aksi tak senonoh terhadap anak kecil.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)