Bunuh Berantai 9 Orang, Dukun Peracun Sekeluarga di Bekasi Mirip Tragedi Ryan Jombang
Sebelum meracun sekeluarga di Bekasi, pelaku membunuh enam orang dengan modus bisa melipatgandakan kekayaan. Setelah tipu daya sukses dilakukan, para pelaku membunuh kliennya dengan cara diracun Sebagian jasadnya ada yang dikubur di belakang rumah.
Penyebab kematian satu keluarga di Bekasi terkuak. Para korban sengaja diberikan racun pestisida yang sudah disamarkan lewat seduhan kopi yang dibuat para pelaku.
Adapun pelaku yakni Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin (yang juga mengalami keracunan). Sementara para korban Ai Maimunah (40), meninggal, Ridwan Abdul Muiz (20), meninggal, Muhammad Riswandi (16), meninggal, Muhammad Dede Solehudin (34), dirawat dan Neng Ayu Susilawati (5) dirawat.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
Motif pelaku menghabisi korbannya karena mengetahui kejahatan lain yang sebelumnya pernah dilakukan pelaku. Adapun kejahatan lain yang dilakukan para pelaku adalah menipu dan membunuh sejumlah orang yang dijanjikan akan mendapatkan kesuksesan dengan dalih kekuatan supranatural yang mereka miliki. Dalam perjalanannya, ternyata para pelaku tak bisa menepati janjinya, tapi malah membunuh kliennya. Khusus kasus penipuan dengan menjanjikan kesuksesan, enam orang dibunuh di dua daerah yakni Garut dan Cianjur.
"Sebenernya endingnya adalah bagaimana mengambil uang pada korban yang terkena tipu daya. Jadi perjuangan perjalanan pembunuhan diawali penipuan janji dan motif agar sukses hidup," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamiss (19/1).
Pada aksinya terdahulu, pelaku berupaya menjanjikan hidup korbannya lebih baik. Pada kliennya, Duloh dan Aki seolah-olah bisa menggandakan kekayaan. Aki kemudian menjaring calon korbannya. Setelah dapat dan berhasil diimingi kekayaan, tanpa curiga para klien memberikan harta bendanya. Setelah menguasai harta kliennya, Aki melapor pada Duloh. Di tangan Dulohlah nyawa para kliennya melayang.
Setelah tipu daya sukses dilakukan, para pelaku membunuh kliennya dengan cara diracun Sebagian jasadnya ada yang dikubur di belakang rumah.
Modus para pelaku, disebut Fadil mirip dengan kasus pembunuhan 'Ryan Jombang' yang sempat bikin heboh beber
"Kalau ingat kasus Rian Jombang sama. Diintimidasi , dibunuh, dikubur di belakang rumah untuk hilangkan jejak," tegas Fadil.
(mdk/lia)