Di bawah terpal, warga gusuran Rawajati tetap bertahan
Dinar mengatakan, kalau dirinya pedagang nasi usuk. Kini dirinya harus memutar otak demi mencari rejeki buat keluarga.
Setelah digusur oleh Pemprov DKI Jakarta, warga Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, masih bertahan di tengah-tengah sisa puing rumah mereka. Padahal hujan mengguyur Jakarta dari sore hari.
Pantauan merdeka.com di lokasi, sisa-sisa puing hingga kini masih berserakkan. Warga bertahan di atas trotoar, dengan atap terpal seadanya.
Dinar (31), salah satu warga yang ditemui merdeka.com mengatakan, kalau dirinya bertahan bersama istri, mertua, juga saudaranya yang berjumlah enam orang termasuk anaknya yang masih berumur 8 bulan, Abi.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Ya alhamdulillah gini-gini saja mas (bertahan), sama nyamuk-nyamuk," ujarnya di lokasi, Jumat (2/9).
Sesekali dirinya menjawab pertanyaan sambil mengayun kipas kepada Abi untuk mengusir nyamuk. Dinar mengatakan, kalau dirinya pedagang nasi usuk. Kini dirinya harus memutar otak demi mencari rejeki buat keluarga.
"Bagaimana mau dagang, mau masak aja susah mas. Saya dagang nasi uduk sama ketupat sayur. Mungkin saya ngojek, biar dapat duit untuk beli susu bocah," ujarnya sambil menahan kesedihan.
"Ini saja tenda nutur (cari di tempat puing). Tapi tadi dapat satu tenda sama obat-obatan dari yayasan Bunga Bungsu," sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sebagai gantinya, warga diminta tinggal di Rusun Marunda dengan sistem sewa.