Didatangi tim penjaringan Cagub Demokrat, Lulung kurang 2 berkas
Haji Lulung belum menyerahkan hasil survei elektabilitas dan tes kesehatan.
DPD Partai Demokrat DKI Jakarta hari ini mendatangi kediaman Abraham Lunggana di Jl. Berdikari Assofa Gg. EE No. 99, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengutus dua anggotanya untuk melakukan verifikasi dalam rangka penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Haji Lulung pun menyambut hangat kedatangan dua tim survei di rumahnya. Mengenanakan baju takwa berwarna putih dan celana panjang disertai peci, Lulung persilakan tamunya untuk berbincang di ruang tamu rumahnya itu. Selama hampir dua jam mereka berbincang seputar kelengkapan berkas yang diserahkan pada Partai Demokrat.
Usai pertemuan tersebut, Haji Lulung kemudian mengadakan tanya-jawab dengan wartawan yang juga turut ikut dalam perbincangan tadi.
"Hari ini saya didatangi dengan tim verifikasi faktual dari tim penjaringan Partai Demokrat. Tadi ada beberapa tanya jawab juga seputar berkas yang saya sampaikan dalam proses penjaringan," ungkap Lulung di rumahnya, Jakarta Barat, Kamis (28/4).
Dari hasil perbincangan dengan tim verifikasi itu, Lulung mengaku hampir semua telah terverifikasi. Namun ada berkas yang belum dilengkapi karena kesibukannya. Pertama soal surat keterangan kesehatan dan hasil survei elektabilitas Lulung.
"Namun ada dua persyaratan yang belum, masalah kesehatan karena memang saya sibuk rapim dan melampirkan hasil survei elektabilitas," ungkap Haji Lulung.
Wakil ketua DPRD DKI Jakarta ini mengaku kurang yakin dengan survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei yang ada saat ini. Karenanya dia akan menggunakan tim survei yang dibuat oleh tim relawannya Suka Haji Lulung dan PPP.
"Kalau survei yang ada secara ini saya kurang yakin. Saya mau pakai yang dibuat PPP dan Suka Haji lulung. Saat ini teman-teman sedang berjalan dengan itu," kata Lulung.
Lulung mengaku, survei yang dilakukan tim Suka Haji Lulung sangat tradisonal. Dia mencontohkan, dalam surveinya hanya ada dua pertanyaan.
"Surveinya sangat tradisional. Cukup ditanya suka sama haji Lulung? Ya atau tidak. Dukung haji Lulung jadi calon gubernur atau wakil gubernur? Ya atau tidak. Tulis nama dan paraf. Selesai," cerita Lulung.
Survei semacam ini dinilai lebih efektif dan tidak membuat pusing para responden dan lebih simpel.
Baca juga:
Yusril soal duet Hasnaeni: Saya bisa berpasangan dengan siapa saja
Temui Yusril, Hasnaeni 'wanita emas' siap berduet lawan Ahok
Sabda dan keyakinan Djarot, Pilgub DKI takkan ricuh
Dinilai boros anggaran, mekanisme 2 putaran Pilgub DKI digugat ke MK
Baru rencana buka penjaringan, PPP sudah dirayu Sandiaga Uno
Wanita Emas kunjungi kantor Yusril di Kasablanka
Djarot imbau warga DKI jangan terpecah jelang pilkada
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.