Dinkes DKI: 80-90 Persen Kasus Corona di Jakarta Varian Omicron
Widya menuturkan, di masa awal konfirmasi Omicron, mayoritas didapat dari pelaku perjalanan luar negeri. Namun kondisi tersebut berbalik. Saat ini, mayoritas penularan Omicron didapat dari transmisi lokal.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 80 sampai 90 persen kasus positif Covid-19 merupakan varian Omicron. Hasil tersebut merupakan hasil uji dengan metode whole genome sequencing (WGS).
"Hampir 80-90 persen hasil WGS di DKI itu Omicron," kata Kepala Dinas Kesehatan, Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/1).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Widya menuturkan, di masa awal konfirmasi Omicron, mayoritas didapat dari pelaku perjalanan luar negeri. Namun kondisi tersebut berbalik. Saat ini, mayoritas penularan Omicron didapat dari transmisi lokal.
Tingginya penularan Omicron di Jakarta, ditanggapi Widya dengan tenang. Merujuk jurnal ilmiah internasional, dia mengatakan, varian Omicron tidak memiliki gejala sedang dan berat.
Untuk itu, dia mengingatkan, agar masyarakat dengan konfirmasi positif Omicron dengan gejala ringan atau asimtomatik tidak melakukan rawat inap di rumah sakit. Pengingat ini merujuk kepada surat edaran Kementerian Kesehatan.
"Sudah ada edaran terbaru bahwa yang dirawat adalah yang sedang hingga kritis," jelas dia.
Data Tempat Tidur RS
Widya pun mengatakan, berdasarkan data yang diterima Dinas Kesehatan, 45 persen tempat tidur telah terpakai oleh pasien di rumah sakit rujukan Covid. Dari persentase tersebut, keterpakaian tempat tidur didominasi oleh pasien tanpa gejala ataupun gejala ringan.
"Dari 45 persen yang dirawat di rumah sakit sebenarnya masih ada bocor, yang ringan dan asymptomatic sekitar 48 persen dari 45 persen, jadi hampir separuhnya (tempat tidur terpakai oleh pasien) asymptomatic dan ringan," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini data ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi ada 3.900 unit, dan telah terpakai sekitar 1.755 unit atau 45 persen. Melihat porsi keterpakaian tempat tidur ini, Widya mengatakan masih cukup luas ketersediaan tempat tidur.
Sedangkan untuk ruang ICU, Dinkes DKI menyediakan 611 unit tempat tidur dan sudah terpakai 15 persen.
"Spare masih banyak, dan itu belum kapasitas maksimal, karena kapasitas maksimal itu bisa sampai 11 ribu lebih seperti yang tahun lalu," ungkapnya.
(mdk/rnd)