Djarot sebut 63.702 anak sudah diberikan vaksin kanker serviks
Djarot sebut 63.702 anak sudah diberikan vaksin kanker serviks. Djarot menyebut program tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan yang ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejauh ini, vaksin tersebut telah diberikan kepada 63.702 anak.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membantah vaksin kanker serviks yang diberikan pada siswi kelas 5 SD akan menyebabkan menopause dini. Dia menyebut program tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Sejauh ini, vaksin tersebut telah diberikan kepada 63.702 anak.
"Kalau (vaksin) kanker serviks itu sebetulnya program dari Kementerian Kesehatan. Jadi itu adalah pencegahan supaya anak-anak kita tidak kena kanker serviks," papar Djarot di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengaku program tersebut memang disasarkan kepada siswi Kelas 5 SD. Sebab, vaksin akan efektif bekerja apabila diberikan sebelum anak aktif secara seksual.
"Kita memberikan vaksinasi pada anak-anak kita kelas 5 dan 6. Karena kalau dia vaksin sendiri biayanya akan mahal," tandas Djarot.
Terpisah, Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof Andrijono berharap pemberian vaksin HPV in bisa memperkecil risiko penyakit kanker serviks di Indonesia.
"Vaksinnya akan diproduksi dengan biofarma agar menjadi program nasional. Negara sekitar seperti Singapura dan Malaysia saja sudah melakukan terlebih dahulu," kata Andrijono, di Balai Kota, Senin (28/11).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmadi Priharto menyatakan penderita kanker serviks sering tidak mengetahui gejala awal dan mulai berobat saat sudah parah.
"Saat ini penderita kanker serviks sekitar 70 persen baru datang ke rumah sakit pada stadium 3. Padahal dalam jangka waktu 2-3 tahun dapat meninggal akibat penyakit tersebut," kata Koesmadi di Balai Kota, Senin (28/11).
Koesmedi mengimbau semua pihak, termasuk warga mendukung program vaksin HPV yang diberikan secara gratis.
"Pencegahan kanker serviks tingkat keberhasilannya bisa mencapai 100 persen jika diberikan dua kali pada kelompok umur yang belum pernah terinveksi HVP. Ini dimulai dari anak perempuan umur 9-13 tahun yang merupakan usia sekolah dasar. Kita harap dukungan seluruh pihak untuk mensukseskan program ini," pungkasnya.
Diketahui, angka penderita kanker di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, penderita kanker di Indonesia didominasi di kanker serviks atau kanker leher rahim dengan rata-rata mencapai 300 ribu kasus.
Sebagai pencegahan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) sejak dini kepada 75 ribu siswi sekolah dasar (SD) kelas 5 dan 6.
Sempat beredar isu bahwa imunisasi ini bisa mengakibatkan kemandulan dan menopause dini. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmadi Priharto mengklarifikasi bahwa isu tersebut tidak benar. Ditegaskannya, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan adanya efek samping dari imunisasi tersebut.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak langsung percaya adanya isu terkait efek samping negatif dari imunisasi ini. Sebab belum ada penelitian yang menyebutkan hal tersebut," kata Koesmadi di Balai Kota, Senin (28/11).
Baca juga:
Cegah kanker serviks, 75.000 siswi SD di DKI diimunisasi HPV
Per-Oktober, Ahok berikan vaksin kanker serviks secara gratis
Djarot ingatkan warga, vaksinasi kanker serviks gratis di RSUD
Ahok janji beri vaksin kanker serviks cuma-cuma buat warga DKI
Di Tambora, Iriana Jokowi senyum dengar slogan 'Ayo Buka Celana'
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa ciri khas dari kanker serviks yang harus diwaspadai? Salah satu ciri kanker serviks yang perlu diwaspadai adalah perdarahan abnormal.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Mengapa kanker semakin meningkat di Indonesia? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Bagaimana cara mencegah kanker pankreas? Perlu diketahui, kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki tingkat kematian yang tinggi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah risiko terkena kanker pankreas, yaitu sebagai berikut:• Makan makanan yang mengandung serat dan antioksidan. Serat dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Antioksidan, seperti vitamin C dan E, dapat melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel pankreas.• Hindari makanan tinggi kolesterol. Kolesterol yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas. Makanan yang tinggi kolesterol biasanya adalah makanan berlemak, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, serta makanan berminyak. • Mengurangi atau berhenti minuman beralkohol. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel-sel pankreas dan meningkatkan risiko terkena kanker. • Menghindari kebiasaan merokok. Merokok diketahui merupakan salah satu penyebab utama kanker pankreas. Oleh karena itu, berhenti merokok sangat penting dalam mencegah kanker pankreas.• Olahraga Olahraga secara teratur dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.