DPRD Desak Pemprov DKI Relokasi Warga Penghuni Dataran Rendah ke Rusun
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengingatkan kembali Gubernur Anies Baswedan agar mengambil langkah konkret untuk memindahkan warga di pemukiman dataran rendah. Pemindahan warga lebih baik dibanding membangun rumah panggung.
Kondisi banjir kembali dirasakan warga Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Kamis (29/4) dini hari. Pemukiman terendam banjir akibat luapan dari Kali Ciliwung.
Beberapa material dari rumah panggung yang dihuni warga setempat bahkan hanyut terbawa banjir.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengingatkan kembali Gubernur Anies Baswedan agar mengambil langkah konkret untuk memindahkan warga di pemukiman dataran rendah. Pemindahan warga lebih baik dibanding membangun rumah panggung.
"Kalau saya bilang (warga) yang di bantaran kali atau daerah rendah ini kan butuh sentuhan, butuh perhatian, Pemda DKI punya stok rumah yang sangat banyak di Nagrak kenapa tidak warga dipindahkan ke sana," katanya kepada merdeka.com, Kamis (29/4).
Stok rumah seperti rumah susun, menurut Ida sudah menjadi keharusan Pemprov mengoptimalkan fungsinya. Agar tidak terbengkalai begitu saja.
Ida berujar, langkah persuasif seharusnya dikerjakan Pemprov DKI agar masyarakat dataran rendah khususnya di bantaran kali, bersedia dipindahkan ke rumah susun. Sebab menurutnya tidak ada alasan bagi Pemprov tidak merelokasi warga bantaran kali ke hunian lebih layak.
Kendala-kendala yang menjadi argumentasi penolakan warga untuk direlokasi, seharusnya sudah difikirkan dan dikaji baik-baik oleh Pemprov.
Misalnya saja, imbuh Ida, memberi stimulus bagi warga yang direlokasi ke Rusun Nagrak tidak membayar uang sewa dalam kurun waktu tertentu. Diberikan fasilitas kebutuhan rumah tangga.
Selain itu, Pemprov harus bersedia memberikan akses transportasi umum dari dan atau ke Rusun Nagrak.
"Saya yakin mereka akan mau pindah jika kita sediakan akses transportasi. Contoh dong Pak Jokowi waktu menjadi gubernur DKI Jakarta dikasih perangsang rumah susunnya berapa lama dia tidak perlu bayar retribusi," jelasnya.
Untuk diketahui, banjir di permukiman padat penduduk ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung setelah pada Rabu (28/4) malam Bendung Katulampa berstatus siaga tiga setelah diguyur hujan.
"Air sudah naik dari jam tiga pagi. Kurang lebih 70 cm," kata salah seorang warga bernama Ramlan.
Ramlan juga mengatakan banjir ini juga merendam proyek rumah panggung yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta bagi warga di permukiman ini.
"Iya rumah panggung terendam banjir juga," ujar Ramlan.
Sejumlah material bangunan seperti kayu dan batu dari proyek pembangunan rumah panggung itu berserakan terbawa banjir.
Meski demikian, menurut Ramlan, aktivitas warga masih berjalan normal seperti biasa. Warga lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
"Aktivitas warga biasa paling ini masih ada banyak sampah aja yang belum diangkat," imbuhnya.
Baca juga:
Kampung Melayu Banjir, Rumah Panggung yang Digagas Pemprov DKI Terendam
Wagub Riza Sebut Banjir Cipinang Melayu Disebabkan Pembangunan GBK
Wagub DKI Sebut Cipinang Melayu Banjir karena Kontur di Bawah Permukaan Laut
Hindari Banjir, Permukiman di Kampung Melayu Disulap Jadi Rumah Panggung
40 Rumah di Kampung Melayu Kerap Banjir akan Dibikin Panggung, Target Rampung Lebaran
Peneliti Lapan: Jika Tak Ada Bangunan Pun, Jakarta Tetap akan Banjir