DPRD DKI Minta Dinas SDA Fokus Penanganan Banjir di KUA-PPAS APBD 2022
Komisi D mewanti seluruh sudin SDA agar terus menginventarisasi wilayah yang menjadi prioritas untuk penanggulangan banjir secara berkala.
Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta penanganan banjir menjadi kegiatan prioritas dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2022. Permintaan ini lantaran Komisi D menilai belum ada upaya serius penanganan banjir.
Ketua Komisi D, Ida Mahmudah menyampaikan, kegiatan prioritas tersebut wajib masuk dalam anggaran di seluruh Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) di Jakarta. Kegiatan baru atau melanjutkan penanganan banjir harus dieksekusi tahun 2022.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kenapa Dubai dilanda banjir? Uni Emirat Arab kembali diguyur hujan lebat hanya dua minggu berselang setelah rekor hujan lebat yang oleh para ahli dikaitkan dengan perubahan iklim.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
“Seperti di Jakarta Utara ada kesiapan Waduk Belibis yang tidak besar. Sudah ada pembangunan tapi baru sebagian, yang selama ini banjir sepinggul sekarang sudah di bawah pinggul, jadi ini kan paling tidak ini dimanfaatkan,” kata Ida dalam rapat KUA-PPAS di Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/11).
Dalam rancangan KUA-PPAS APBD tahun anggaran 2022, Suku Dinas SDA di lima Kota administrasi dan Kabupaten Kepulauan Seribu diketahui mengusulkan anggaran sebesar Rp1,17 triliun untuk penanganan banjir.
Dengan rincian; Jakarta Pusat Rp199,67 miliar, Jakarta Utara Rp188,87 miliar, Jakarta Barat Rp229,13 miliar, Jakarta Selatan Rp175,56 miliar, Jakarta Timur Rp239,91 miliar, dan Kabupaten Kepulauan Seribu Rp137,40 miliar.
Dengan demikian, kata Ida, Komisi D mewanti seluruh sudin SDA agar terus menginventarisasi wilayah yang menjadi prioritas untuk penanggulangan banjir secara berkala.
"Jadi semua harus diprioritaskan di anggaran 2022 agar di beberapa kelurahan di wilayah sekitar tidak mengalami banjir yang dirasakan warga selama ini," ungkap Ida.
Sementara itu, Kepala Dinas SDA Yusmada Faizal memastikan bahwa koordinasi antar wilayah dalam pengendalian banjir akan terus terjaga sebagaimana mestinya.
"Jadi sudah menjadi prioritas kita untuk daerah banjir dan penyelesaian banjir akan kita terus pastikan tidak separah tahun-tahun sebelumnya," tandas Yusmada.
Baca juga:
Penjelasan Pemprov DKI Drainase Vertikal Tak Diperbesar saat Curah Hujan Tinggi
Wagub DKI: Alhamdulillah Kelihatan Dampak Gerebek Lumpur
DPRD DKI Minta Daerah Penyangga Buat Embung: Jangan Airnya Semua Mengalir ke Jakarta
Ketua DPRD Sebut Kampung Pulo Mau Tak Mau Harus Dinormalisasi
Dua Unit Pompa Air Bersiaga di Rawajati Antisipasi Banjir