Kadis Pemakaman: Jaktim, Jakpus dan Jakbar ada 203 makam fiktif
Jumlah itu diperkirakan terus bertambah karena kasus ini sudah terjadi sejak lama.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, beberapa bulan lalu pernah menyinggung soal temuan makam fiktif di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta. Sejak pekan lalu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Djafar Muchlisin, sudah melakukan peninjauan.
Pada Jumat lalu, dia mendatangi TPU Karet Bivak. Selain itu, anaknya buahnya juga bergerak mengecek sejumlah TPU seperti Pasar Baru, Kawi Kawi.
"Hasilnya kita temukan 203 makam fiktif itu baru di pusat, timur dan barat. Utara dan selatan belum masuk," kata Djafar di Ecovention, Ecopark Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Selasa (26/7).
Dari jumlah itu, 32 makam sudah dibongkar. Petugas mengelabui makam fiktif itu dengan menanamkan nisan, membuat gundukan tanah bahkan ada yang ditanami rumput. Sekilas persis seperti makan yang sudah ada jasadnya.
"Biasanya makam fiktif ini bloknya bervariasi, yang pasti yang posisinya di belakang jauh dari pengamatan petugas kita," tambahnya.
Diakuinya, kecurangan petugas makam sudah lama terjadi. Biasanya, keinginan keluarga yang ingin memakamkan kerabat secara berdekatan membuat sejumlah pihak tak bertanggung jawab memanfaatkannya.
"Biasanya, kebanyakan ingin dekat dengan keluarga, jadinya mereka menjadikan kesempatan kalau dilihat memang kosong," sambungnya.
Djafar mengaku diberi waktu tiga bulan menyelesaikan persoalan makam fiktif.
"Kita untuk melengkapi data, kalau data sudah lengkap baru kita kerjasama dengan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). Data-data ini akan kita serahkan ke PTSP sehingga ketika masyarakat membutuhkan makam cukup saja datang ke PTSP dan melihat data masih ada atau tidak," jelasnya.
"Data yang saya masukkan adalah data petak, artinya ada tersedia enggak petak kosong di situ, kalau masih tersedia cukup di PTSP, selanjutnya tinggal melihat lokasi di mana dan dilakukan penggalian," pungkasnya.
Baca juga:
Pembongkaran makam fiktif di TPU Kawi-Kawi Jakpus
Dalam sehari Ahok terima laporan temuan 80 makam fiktif di Jakarta
Kadis taman yang baru janji selesaikan pungli dan jual beli makam
Ahok soal krisis lahan makam: Sumber Waras tak salah aja diproses
Catat, begini prosedur resmi pesan unit makam di DKI Jakarta
Diancam dicopot Ahok, Kadis pertamanan bilang 'yang penting kerja'
Soal makam fiktif, Akom sindir Ahok hebat
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
Topik hari ini:
Bayar Rp 250 ribu, wanita cantik ini siap bantu kamu cari Pokemon
Jangan percaya, ini 5 mitos seram hiu yang ternyata salah kaprah
Para selebriti cantik dengan rambut asli, masih tetap keren?
Ladies, merokok tingkatkan risiko pendarahan otak lho