Kapolda Metro sebut FPI minta 2 makam habib di Kp Pulo tak digusur
Selain itu mereka meminta musala yang ada di sana untuk dibersihkan dan diperbaiki.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan pihaknya telah bertemu dengan berbagai organisasi masyarakat termasuk FPI (Front Pembela Islam) mengenai penggusuran di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Kita tadi malam mengadakan dialog dengan beberapa organisasi masyarakat (ormas) seperti Front Pembela Islam (FPI)," kata Tito saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (21/8).
Tito mengatakan, pertemuan tersebut membahas tiga poin kesepakatan. Di antaranya pertama FPI meminta agar dua makam tokoh (habib) yang berada di Kampung Pulo untuk tidak digusur, kedua musala yang ada di sana untuk dibersihkan dan diperbaiki.
"Ketiga, ini ada permintaan dari kelompok warga setempat. Mereka ingin tokoh yang sudah lama tinggal di sana, namun tidak mempunyai surat sertifikat mendapat atensi prioritas yakni tetap diberikan rusunawa," ujar Tito.
Tito mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Walikota setempat agar mengabulkan permintaan ormas dan warga setempat tersebut.
"Kami dari kepolisian hanya bisa mengimbau, tapi tadi ketika saya ke sana sudah saya sampaikan ke wali kota, dan beliau setuju," tegasnya.
Sebelumnya, bentrok antara petugas keamanan dan warga Kampung Pulo tidak terhindarkan di ruas Jalan Jatinegara Barat. Satu Ekskavator yang digunakan untuk merobohkan bangunan dibakar massa. Polisi juga mengamankan 27 orang yang diduga bertindak sebagai provokator.