Kondisi Waduk Melati yang Diharapkan Jadi Pengendali Banjir di Jakarta

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta hingga saat ini masih melakukan mengeruk Waduk Melati sejak 1 September 2022. Pengerukan ini dilakukan agar waduk memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung volume air yang bertambah di musim hujan.

Aktivitas pengerukan tersebut dapat dilihat dari sejumlah alat berat yang tengah beroperasi melakukan pengangkatan lumpur guna memperdalam dasar Waduk Melati.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat, Mustajab mengatakan sejak 1 September 2022 hingga Februari 2023, petugas Sudin SDA Jakarta Pusat telah mengangkat sekitar 4.170 meter kubik lumpur dari Waduk Melati.

Pengerukan lumpur itu dilakukan untuk antisipasi banjir dan juga mencegah pendangkalan pada Waduk Melati di Jakarta.

Setelah melalui pemeriksaan pada bagian dasar waduk seluas 4,9 hektar tersebut, Mustajab menemukan endapan lumpur setebal dua hingga tiga meter.

Menanggap hal tersebut, Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat langsung bertindak dengan mengerahkan 10 personel dan empat unit ekskavator untuk mengeruk lumpur.

Diharapkan, dengan pengerukan lumpur ini kapasitas Waduk Melati dapat menampung volume air lebih banyak, sehingga genangan-genangan air di sejumlah kawasan rawan banjir di Jakarta dapat segera teratasi.

Sementara itu, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengatakan akan memprioritaskan kegiatan pengerukan lumpur dan rutin dilakukan sebagai langkah Pemprov DKI untuk mengantisipasi genangan banjir di DKI Jakarta pada tahun 2023.

Waduk yang berlokasi di Tanah Abang, Jakarta Pusat ini menjadi salah satu infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta yang memiliki daya tampung hingga mencapai 15 ribu meter kubik.

Waduk Melati yang memiliki luas hampir 5 hektar ini menampung air dari kawasan sekitarnya. Namun jika volumenya bertambah akibat musim hujan debit air dapat dipompa menuju aliran Kanal Banjir Barat.