Mahasiswa UI Ditabrak Pensiunan Polisi Jadi Tersangka, Keluarga Lapor Ombudsman
Gita menyebut, pihaknya tidak hanya melaporkan jajaran Polres Jakarta Selatan saja, namun juga pihak yang sudah menerbitkan hasil visum Hasya .
Pihak keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Atallah Syaputra (HAS) yang ditabrak pensiunan Polri namun menjadi tersangka mendatangi Ombudsman RI. Mereka melaporkan dugaan adanya maladministrasi dalam penanganan kecelakaan lalu lintas ini.
"Kami melapor ke Ombudsman terkait maladminsitrasi dan kesalahan-kesalahan prosedural formal yang dilakukan oleh polisi, yaitu Polres Jakarta Selatan terhadap penanganan perkara yang menimpa Hasya," kata Gita Paulina, kuasa hukum keluarga Hasya di Gedung Ombudsman, Selasa (31/1).
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa itu Mobil Ketek? Mobil Ketek sendiri bentuknya seperti mobil berbodi jip, kemudian dengan tambahan aksen kayu. Transportasi tersebut populer pada tahun 1960-1980-an.
-
Kenapa detailing motor penting? Detailing motor berfungsi untuk membersihkan kotoran dan kerak yang sulit dibersihkan pada motor. Hal ini dilakukan agar motor lebih awet dan meminimalisir terjadinya karat maupun korosi.
-
Kapan motor harus diservis? Servis motor minimal dilakukan 1-2 bulan sekali, atau saat pemakaian sudah mencapai jarak tempuh 2000 km (untuk motor keluaran lama) dan jarak tempuh 5000 km (untuk motor keluaran baru).
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
Dia menyebut, pihaknya tidak hanya melaporkan jajaran Polres Jakarta Selatan saja, namun juga pihak yang sudah menerbitkan hasil visum Hasya .
"Polres Jaksel dan pihak yang menerbitkan visum Hasya," jelasnya.
Sebelumnya, Gita Paulina, kuasa hukum keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Atallah Syaputra (HAS) yang tewas ditabrak pensiunan polisi, membeberkan sejumlah upaya intimidasi yang dialami keluarga korban.
Dia menyebut, sejumlah orang tak dikenal sempat mendatangi rumah Hasya pada malam hari. Mereka diduga utusan dari terduga pelaku kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI tersebut.
"Ibunya Hasya cerita bahwa saya didatangi malam-malam. Jadi utusan dari terduga pelaku ini mendatangi rumah almarhum Hasya itu sekitar jam 10 malam," kata Gita di Sekertariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1).
Gita menjelaskan, saat itu ibunda Hasya, Ira hanya sendirian di rumah. Kedatangan sejumlah orang tak dikenal itu membuat Ira merasa takut. Sayangnya, Gita tak menjelaskan secara rinci kejadiannya.
"Itu waktu kondisi ibu sendirian di rumah, tentunya sangat ketakutan ya didatangi oleh beberapa laki-laki dan tidak jelas maunya apa," ungkap dia.
Tak hanya sekali, lanjut Gita, orang tak dikenal itu kembali datang ke rumah keluarga Hasya. Kali ini, mereka bahkan mencoba untuk membuka pintu agar dapat masuk ke dalam rumah.
"Kemudian datang lagi waktu itu adiknya Hasya sedang sendirian. Ini malah masuk ke pekarangan, mencoba membuka masuk ke dalam pekarangan dan mencoba membuka pintu rumah," jelas dia.
Gita menilai, kejadian itu sebagai upaya memberikan tekanan dan intimidasi kepada keluarga Hasya terkait kasus kecelakaan maut tersebut.
"Nah terakhir yang kami ketahui seperti itu ya. Jadi upaya-upaya yang dilakukan diketahui kuasa hukum itu mereka berusaha ini lebih kepada di mata korban seperti pressure (tekanan), intimidasi, gitu," kata dia.
"Orang datang jam 10 malam kondisi rumah, dan lain-lain langsung masuk dan setelah itu tidak ada ya," tambahnya.
Reporter: Fachrur Rozie/Liputan6.com
(mdk/fik)