Motif Pembunuhan Wanita Terbungkus Plastik, Pelaku Sakit Hati Mertua Dihina Korban
Polisi mengungkap motif pembunuhan wanita berinisial AY (36), yang mayatnya dibuang di kolong Tol Becakayu Pondok Gede, Bekasi. Pelaku berinisial R (36), merupakan rekan kerja korban mengaku membunuh lantaran sakit hati dengan AY.
Polisi mengungkap motif pembunuhan wanita berinisial AY (36), yang mayatnya dibuang di kolong Tol Becakayu Pondok Gede, Bekasi. Pelaku berinisial R (36), merupakan rekan kerja korban mengaku membunuh lantaran sakit hati dengan AY.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (19/10).
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dirusak oleh pelaku? Partai Amanat Nasional (PAN) mencatat ada 24 APK berupa baliho dan spanduk calegnya yang dirusak.
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
Hengki mengatakan, pembunuhan itu diawali saat korban dan pelaku sedang berbincang mengenai podcast. Korban kemudian mendapat telepon dari seseorang yang menurut tersangka bernama Hardiman.
"Tersangka ini enggak suka sama Hardiman, karena menurut tersangka Hardiman ini pernah bermasalah sama korban," ujar dia.
Menurut Hengki, komunikasi itu membuat cekcok antar keduanya tak terhindarkan hingga akhirnya korban membawa-bawa nama mertua tersangka. R yang sudah naik pitam mencoba membunuh korban.
"Korban tewas usai ditampar berkali-kali hingga dicekik. Setelah korban tewas, tersangka lalu membuang jasad korban ke Jalan Kalimalang, Pondok Gede, Bekasi," imbuh Hengki.
Mayat Korban Ditemukan Penjual Kopi
Sebelumnya, mayat terbungkus plastik pertama kali ditemukan oleh seorang penjual kopi pada Senin (17/10) sekira pukul 21.00 WIB. Saat itu, penjual kopi yang hendak menutup warungnya mencari gelas kopi di sekitar penemuan mayat tersebut.
Tiba-tiba dia melihat plastik hitam yang cukup besar dan berbentuk menyerupai manusia. Karena mencurigakan, penjual kopi ini melaporkannya ke ketua RT setempat.
"Yang menemukan sebenarnya orang warkop di sebelah, dia lagi nyari gelas kopi sebenarnya, terus ketemu plastik yang ngebuntel kaya gitu," ucap Dian (35), rekan saksi yang menemukan mayat.
Diduga Korban Pembunuhan
Identitas mayat terbungkus plastik yang ditemukan di Jalan Inspeksi Kalimalang, Jatibening, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, terungkap. Korban merupakan seorang perempuan berinisial AYR (36), warga Pulogebang, Jakarta Timur.
"Nah identitas sudah diketahui dan keluarga sudah kita hubungi yaitu berasal dari Jakarta Timur. Pekerjaan karyawan swasta," ucap Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki, Selasa (18/10).
Dia mengatakan, AYR diduga korban pembunuhan, karena pada bagian mulutnya terdapat bercak darah. Saat ini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab korban meninggal.
"Dari mulutnya keluar darah, kalau kaki semua mulus tidak ada apa-apa. Terhadap korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati untuk dilakukan autopsi," kata dia.
(mdk/gil)