Pemkot Jakarta Barat Bakal Atasi Siswa Tak Bisa Ujian Karena Tidak Punya Gawai
Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat Uripasih mengaku, belum mendapat laporan dari pihak SMPN 286 Jakarta terkait siswa yang tidak punya telepon seluler.
Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto turun tangan menindaklanjuti persoalan siswa yang tidak bisa ikut ujian sekolah karena tak punya telepon seluler (gawai).
Dia akan mendiskusikan hal tersebut dengan jajarannya agar semua siswa bisa kembali bersekolah secara daring. Pihaknya juga meminta camat, termasuk Camat Palmerah Firmanuddin untuk memeriksa keadaan siswa di wilayahnya.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Pemprov DKI Jakarta mengadakan apel pengarahan untuk para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap ratusan pelajar yang terlibat tawuran? Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan. Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Bagaimana BRI Peduli ingin meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? BRI terus berkomitmen untuk berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salahnya melalui dukungan berbagai bantuan maupun program-program untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI ingin mengurangi kemacetan? Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang dalam mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir. Nantinya, pelatihan ini akan dikerjakan selama 45 hari. Para pendatang dapat mengikuti pelatihan ini melalui website PPKD
"Kami tindak lanjuti, nanti saya akan diskusikan dan komunikasikan terkait hal itu," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (26/10).
Sementara itu, Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat Uripasih mengaku, belum mendapat laporan dari pihak SMPN 286 Jakarta terkait siswa yang tidak punya telepon seluler.
Pihaknya akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah di seluruh tingkatan untuk menyisir siswa yang tidak punya ponsel. Rencananya, rapat digelar secara daring.
"Nanti akan kami sisir siapa saja siswa yang benar-benar keluarganya tidak memiliki ponsel. Nanti kami akan bantu lewat CSR atau bantuan alumni," ujarnya.
Pemberian ponsel, kata Urip, akan ditujukan bagi siswa yang keluarganya benar-benar tidak memiliki ponsel.
Seorang pelajar SMP di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, bernama Aditya Akbar, misalnya, tidak bisa mengikuti sekolah daring hingga ujian selama enam bulan lantaran tidak punya ponsel pintar.
Hal itu dia rasakan saat pertama kali menjadi siswa baru di SMP Negeri 286, hingga tak bisa mengikuti ulangan tengah semester.
"Mulai belajar daring sebenarnya dari kelas VI SD. Dulu ada 'handphone' bapak, tapi sekarang udah enggak ada karena rusak pas masuk SMP," ujar Aditya di Jakarta, Senin.
Aditya memaklumi ayahnya tidak bisa membelikan ponsel baru, disebabkan sang ayah terkena PHK di bengkel tempatnya kerja sejak pandemi COVID-19.
Bahkan penghasilan ayah kurang dari Rp100.000 sehari sehingga tidak memungkinkan untuk membeli ponsel.
Adit mengatakan pihak sekolah telah mendatangi rumah petaknya di Jalan Cempaka Bawah RT10/07 Nomor 41 Kota Bambu Utara, Palmerah pada Jumat (23/10).
"Pihak sekolah datang ke sini, karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan," kata Adit.
Namun pihak sekolah tak dapat berbuat banyak kepada Adit dan memberitahu orang tuanya untuk mengupayakan ponsel agar Adit bisa bersekolah.
Remaja penyuka pelajaran IPA tersebut hanya bisa pasrah tidak dapat lanjut mengikuti pelajaran sekolah, lantaran keterbatasannya saat ini.
(mdk/fik)