Pemprov DKI Kaji Penempatan PKL di Trotoar
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, revitalisasi trotoar bertujuan untuk meningkatkan aksebilitas pejalan kaki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengharapkan trotoar ibu kota tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki saja. Dia menginginkan trotoar nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, revitalisasi trotoar bertujuan untuk meningkatkan aksebilitas pejalan kaki.
-
Dimana lokasi PKL sebelumnya berjualan? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
"Dari dan ke stasiun, perkantoran, pasar, pusat perbelanjaan serta mewujudkan mobilitas kawasan yang terintegrasi. Sehingga pejalan kaki merasa nyaman, aman dan cepat dalam perjalannya," katanya kepada merdeka.com, Kamis (29/8).
Dia mencontohkan, revitalisasi di kawasan Jalan Cikini Raya. Nantinya kawasan tersebut hingga Jalan Kramat Raya akan disulap menjadi lokasi kreasi seni dan budaya.
"Kawasan Cikini dan Kramat Raya sebagai koridor interaksi dan kreasi seni dan budaya," ujarnya.
Mengenai keberadaan pedagang kaki lima (PKL), Hari mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan Dinas operasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta. Nantinya akan ada pembahasan mengenai konsep relokasi PKL.
"Masalah PKL masih dalam kajian. PKL yang boleh dan tidak yang bisa berjualan di trotoar. Konsep dan desainnya dari Dinas Perdagangan dan UKM sebagai pembinanya," tutupnya.
Sebelumnya, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta belum melakukan pendataan berapa PKL yang terkena dampak.
"Kalau di titik semua (31) itu saya harus cek dulu. Kan barusan rapimnya dan saya harus cari titik-titik ini mana saja. Tapi setahu saya, di titik-titik itu tidak ada loksem (lokasi sementara) di situ yang dengan keputusan walikota. Saya harus cek dulu," jelas Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Adi Adiantara, Rabu (28/8).
Adi mengatakan, di sejumlah titik yang terkena proyek revitalisasi ini ada beberapa yang digunakan untuk loksem. Namun titik mana saja, dia perlu cek ulang.
"Kalau terdampak saya belum bisa lihat titiknya. Karena jalannya panjang banget itu. 31 titik harus dicek satu per satu. Nah ini tentu terkait dengan kebijakan makronya," jelasnya.
Dia juga enggan memperkirakan apakah ada ribuan PKL di 31 titik proyek revitalisasi tersebut. Pihaknya akan segera mengecek ke lapangan. Adi menambahkan, ada juga dari 31 titik itu yang tak ada PKL.
"Setahu saya di Jalan Satrio aja enggak ada (PKL). Di Cikini bukan PKL menetap, itu gerobak mereka yang selalu mobile. Saya sudah cek itu. Karena kalau di Kramat ada Loksem kita 28 pedagang itu pun tidak terdampak. Di depannya hanya difasilitasi untuk pelebaran trotoar. Kalau di titik dari semua itu saya harus cek lebih dahulu. Saya kan barusan rapim, saya harus cari titik-titik ini tapi setahu saya titik-titik itu tidak ada yang loksem. Saya harus cek dahulu," jelasnya.
Adi mengatakan, ruang di Jakarta sangat terbatas. Solusinya adalah mencari prioritas bagaimana menangani para PKL ini. PKL tetap akan dibina dan diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
"Pola pada PKL ini kalau saya bilang mereka adalah usaha kecil yang harus tumbuh. Mereka harus diberi ruang. Itu permintaan saya. Soal ruang itu dimanapun itu tergantung kebijakan pemberi ruang," ujarnya.
Baca juga:
Anies Ingin Trotoar di Jakarta Multifungsi
Asosiasi PKL: Pemerintah Daerah Hanya Bisa Mengusir Tanpa Memberikan Solusi
Cara Pemkot Surabaya Kelola PKL: Relokasi ke Sentra Wisata Kuliner
Pemprov DKI Data PKL Terdampak Proyek Revitalisasi 31 Trotoar
Racikan Jagung Manis Bikin Sholeh Ogah Balik ke Kampung Halaman
VIDEO: Ada Pelebaran Trotoar, PKL di Cikini Pasrah Terpaksa Pindah
Penataan PKL Perlu Kehati-hatian Cegah Turbulensi Ekonomi