Penggusuran Pasar Ikan, Ratna Sarumpaet temui Kapolda Metro besok
Seharusnya warga terlebih dulu untuk diajak duduk bersama dan berdialog sebelum rencana pembongkaran.
Aktivis Ratna Sarumpaet menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait rencana revitalisasi kawasan Sunda Kelapa, tepatnya berada di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Pihak pemprov juga telah menggandeng aparat untuk menertibkan warga yang tinggal di pasar ikan.
"Besok saya berencana akan bertemu Kapolda dan meminta agar tidak ikut-ikutan menakuti rakyat dan Pangdam untuk menarik (pasukan)," ucap Ratna di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (6/4).
Dilanjutkannya, seharusnya warga terlebih dulu untuk diajak duduk bersama dan berdialog sebelum rencana pembongkaran. Ratna juga mengatakan, bahwa warga harusnya diberi informasi dengan jelas tentang nasib mereka. Mulai dari tempat relokasi hingga rencana pemerintah tentang kehidupan mereka selanjutnya.
"Pak camat kami minta perundingan yang konkret, pemerintah bukan penguasa. Tolong diberhentikan dulu proses ini, paling sedikit camat ngomong langsung ke rakyat. Jangan semena-mena untuk kejadian di pasar ikan, saya akan selalu mendampingi warga. Harus ada suara rakyat yang menegosiasi hak nya," ungkap Ratna.
Untuk diketahui, beredarnya surat pemberitahuan Revitalisasi Kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari dan Kawasan Luar Batang sempat membuat warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara resah. Surat yang telah ditandatanggani Camat Penjaringan yakni Abdul Khalit, di edarkan ke warga RW 01, RW 02, RW 03, RW 04 Kamis (24/3) dikarenakan membangun di atas aset pemerintah.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan telah menyiapkan sejumlah hunian di Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, dan Rusun Kapuk Muara untuk warga Pasar Ikan yang terkena dampak revitalisasi. Terdapat 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan RW 04 Pasar Ikan. Dan terdapat 893 bangunan yang bakal digusur, yakni 347 unit berupa kios, 225 hunian di RT 01, 58 hunian di RT 02, 168 hunian di RT 11, dan 95 hunian di RT 12.
-
Kapan patung kepala ular raksasa itu ditemukan? 'Kepala' ular raksasa warna-warni muncul dari bawah gedung fakultas hukum di salah satu universitas di Mexico City, Meksiko, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut tahun lalu.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Kapan kepala ular raksasa tersebut ditemukan? Pasca kejadian gempa bumi yang berkekuatan 7,6 skala richter ini telah merusak beberapa bangunan dan salah satu sekolah hukum di kota ini. Pada proses pembongkaran ternyata pada pondasi bangunan ini ditemukan sebuah patung yang berasal dari zaman Aztec 500 tahun lalu.
-
Di mana patung banteng tersebut ditemukan? Menurut keterangan Kementerian Kebudayaan Yunani, arkeolog menemukan patung ini di dekat sebuah kuil.
Baca juga:
Ahok sebut Luar Batang tak digusur, hanya Pasar Ikan & Museum Bahari
Warga Luar Batang berkumpul tunjuk Yusril jadi kuasa hukum
Ratna Sarumpaet bakal pasang badan tolak penertiban Luar Batang
Ahok klaim penggusuran Luar Batang akan selamatkan warga dari banjir
Warga curiga revitalisasi Luar Batang untuk fasilitasi apartemen