Penghuni Apartemen Kalibata City sebut WNA kerap menipu & bikin onar
Guna mencegah kenakalan WNA itu dibentuk Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) di Apartemen Kalibata City.
Penghuni Apartemen Kalibata City bosan dengan tingkah laku para Warga Negara Asing (WNA) karena kerap berbuat onar. Menurut Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Kalibata City, Musdalifah, ulah para WNA itu mulai dari mabuk-mabukan, menipu hingga memperdaya penghuni lainnya.
"Rata-rata mereka itu cakep-cakep jadi orang kita itu diperdaya oleh mereka. Banyak orang kita yang dibohongi sama mereka. Maaf yah, mereka itu sampai menghamili orang kita, sama orang UNHCR," kata Musdalifah di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).
Musdalidah menuturkan, WNA yang kerap membuat ulah Apartemen Kalibata City, itu terdaftar di United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Namun, sayangnya pihak UNHCR tidak melakukan pengawasan terhadap orang asing itu sehingga sering kali meresahkan penduduk setempat.
"Kami anggap mereka (WNA UNHCR) itu sampah. Sampah yang dibuang ke Kalibata City. Harusnya mereka itu pantau, mereka itu seperti apa. Jangan cuma mau buang sampah. Mereka itu sampah, saya bilang mereka itu sampah," ungkap Musdalifah penuh kekesalan.
Pihaknya mengaku sudah bersurat kepada pihak UNHCR terkait para imigran yang kerap berbuat onar. Tetapi pihak yang teradukan tidak merespon dan cenderung membiarkannya.
"Kita sudah laporkan, saya sudah bersurat kepada mereka. Tapi belum ada jawaban dari mereka,"katanya.
Musdalifah melanjutkan, surat itu tak mendapat respon, kemudian pihaknya melaporkan ke pihak imigrasi. Barulah pengaduan tersebut mendapat respon.
"Ada juga yang sudah kami laporkan ke imigrasi dan sampai sudah dideportasi kenegaraannya," ujar Musdalifah.
Menurut Musdalifah, dari semua penghuni apartemen Kalibata City yang jumlahnya lebih dari 2.600 jiwa, 20 persen di antaranya merupakan WNA. Dia mengatakan, kebanyakan mereka yang berbuat onar adalah WN asal Timur Tengah seperti Iran dan Afganistan.
"Mereka itu enggak ada izinnya, izin mereka cuma kunjungan tapi di sini mereka malah jual-jual apa gitu saya enggak tahu. Makanya dengan adanya timpora disini sangat-sangat membantu kami sebagai warga," tutup Musdalifah.
Diketahui, dalam rangka mencegah terjadinya berbagai tindak kejahatan yang dilakukan oleh WNA, Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Selatan, membuat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Sekretariat Timpora tersebut bertempat di Apartemen Kalibata City Tower Sakura.
Kepala Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta, Cucu Koswala mengatakan pembentukan Timpora merupakan suatu kebutuhan dari masyarakat terkait keberadaan orang asing di lingkungannya. Sehingga jika terjadi sesuatu terhadap orang asing, warga bisa langsung melaporkan tanpa harus datang ke kantor keimigrasian. Terlebih, banyak penghuni Kalibata City yang merupakan WNA.
"Kalau mau melapor ke kantor agak sungkan. Karena itu kami hadir di tengah masyarakat. Selain itu memang kami mempertimbangkan di sini cukup banyak orang asing. Kami harapkan dengan adanya kita di sini bisa menekan persoalan orang asing," tutur Cucu Koswala di Kalibata City, Pancaran, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).
Baca juga:
Pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing di Kalibata City
Awasi WNA, Imigrasi buat Sekretariat Timpora di Kalibata City
Kabar gembira, bikin paspor di Jakarta Selatan bisa diantar ke rumah
Survei: Indonesia masuk kategori negara tak ramah pengungsi
Pemerintah bentuk timsus selidiki insiden Lion Air JT161
Kemenhub sebut Lion Air pecat sopir bus pengantar penumpang JT161
Kemenhub: 4 Penumpang Lion Air JT161 masih belum lapor imigrasi
-
Siapa yang melaporkan WNA itu ke Imigrasi? Penangkapan HBR berawal dari laporan masyarakat.
-
Bagaimana cara Imigrasi menangkap WNA tersebut? Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Tanjung Perak lalu menuju lokasi yang bersangkutan. Berkolaborasi dengan unsur TIMPORA Kabupaten Lamongan diantaranya Polsek Modo, Koramil Modo dan Anggota Pemerintah Desa Modo, tim langsung menuju Dusun Lebak, Desa Mojorejo, Modo, Lamongan.
-
Dimana tujuan utama migrasi di Indonesia? Di Indonesia, pada masa Orde Baru, pemerintah melakukan program transmigrasi dari Pulau Jawa ke luar pulau seperti Kalimantan, Sumaera, dan Papua. Ini dilakukan dalam rangka untuk menyebarkan penduduk yang banyak berpusat di Pulau Jawa.
-
Siapa saja yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa imigrasi Denpasar terus mengawasi dan menindak pelanggaran WNA di Bali? “Artinya, tanpa menjadi viral pun, kami akan tetap melakukan pengawasan dan penindakan, “ katanya.
-
Kapan Hari Bhakti Imigrasi dirayakan? Hari Bhakti Imigrasi diperingati setiap 26 Januari.