Penyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
- 3 Penyiram Air Keras ke Polisi di Jakbar Ditangkap, Satu Pelaku Usia ABG
- Terungkap, Ini Motif Pelajar di Kemang Jaksel Dikeroyok hingga Tewas
- Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
- Terungkap Motif Pelaku Siram Air Keras-Bacok Pedagang Semangka di Kramatjati hingga Tewas
Penyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!
Polisi menangkap pelaku penyiraman air keras disertai pembacokan terhadap seorang pedagang semangka di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur. Aksi sadis pelaku berinisial DJ (28), sebelumnya terekam kamera pengawas di lapak korban berdagang dan viral di media sosial.
"Iya, akhirnya pelaku tertangkap," kata Kapolsek Kramat Jati Kompol Tuti Aini saat dikonfirmasi, Selasa (9/1).
DJ ditangkap kurang dari 24 jam. Pelaku ditangkap setelah jejaknya diendus polisi di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (8/1) sekitar pukul 04.00 WIB.
"Tadi sudah melakukan pembacokan langsung kabur ke Pamulang ke tempat Omnya. Belum satu kali 12 jam saja juga belum," kata Tuti.
Namun, polisi belum bisa menyampaikan lebih lanjut terkait motif dan kronologi pembunuhan tersebut. Polisi hingga kini masih memeriksa DJ, untuk mendalami motif pembunuhan tersebut.
"Motif masih kami dalami soalnya baru ditangkap tadi dan kami masih dalami. (Dengan barang bukti) celurit saja," kata Tuti.
Kronologi Pembunuhan
Sebelumnya, seorang pedagang semangka di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menjadi sasaran kekerasan oleh orang tak dikenal (OTK).
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Pemilik toko, Sudarto menerangkan insiden nahas menimpa salah satu karyawannya.
Sutomo yang sedang melayani konsumen untuk membeli semangka.
Kebetulan korban kala itu sedang berjaga sift malam.
Menurutnya, Pasar Kramatjati memang buka 24 jam, hanya saja beberapa toko saja buka untuk malam hari.
“Malam sepi, ada orang beberapa aja," kata Sudarto saat kepada merdeka.com saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (8/1).
Sudarto mengaku memang tidak mengetahui penyebab insiden nahas yang menimpa pegawainya. Hanya saja, berdasarkan rekaman CCTV yang dipasang di tokonya, OTK itu tiba-tiba datang dari belakang tokonya.
Kendati demikian, setelahnya Sutomo langsung dibawa ke rumah sakit sekitar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hanya saja segala upaya yang dilakukan perawat tidak mampu menyelamatkan nyawa korban.
Ketika di singgung perihal adanya dugaan perselingkuhan dengan pedagang lain, Sudarto enggan berkomentar banyak akan hal itu. Ia memilih untuk menyerahkan semua ke kepolisian yang menangani dan berharap pelaku dapat dijatuhi hukuman setimpal.
"Soalnya kan membunuh orang enggak tahu masalahnya apa kita enggak tahu. Harus dihukum seberat-beratnya sadis soalnya," tutup dia.