Pintu Air Sunter Hulu dan Angke Hulu Berstatus Siaga I
Sedangkan terdapat juga beberapa pintu air yang masih berstatus siaga, salah satunya adalah Pintu Air Manggarai. Tercatat tinggi muka air di Pintu Air Manggarai mencapai 875 centimeter dengan kondisi hujan.
Tinggi muka air sejumlah pintu air di Jakarta berstatus awas. Kenaikan muka air ini diduga karena hujan yang masih mengguyur ibu kota sejak hingga Sabtu (20/2) dini hari.
Seperti diinformasikan BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitter-nya, @BPBDJakarta, merinci terdapat dua pintu air berstatus awas. Adapun pintu air tersebut berada di Angke Hulu dan Sunter Hulu. Data ini diupdate pada pukul 04.00 WIB.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Tinggi muka air di Pintu Air Sunter Hulu mencapai 285 centimeter dengan kondisi cuaca hujan. Sedangkan di Pintu Air Angke Hulu mencapai 305 centimeter dengan kondisi cuaca hujan.
Sedangkan terdapat juga beberapa pintu air yang masih berstatus siaga, salah satunya adalah Pintu Air Manggarai. Tercatat tinggi muka air di Pintu Air Manggarai mencapai 875 centimeter dengan kondisi hujan.
Lalu Pintu Air Karet masih berstatus waspada. Di mana tinggi muka airnya telah mencapai 550 centimeter dengan kondisi hujan.
Pintu Air Cipinang Hulu tercatat memiliki tinggi muka air 160 centimeter dengan kondisi Gerimis dengan status waspada. Dan Pintu Pasar Ikan memiliki tinggi muka air mencapai 200 centimeter dalam kondisi hujan dengan status waspada.
BPBD DKI Jakarta mengimbau beberapa wilayah untuk mengantisipasi terdampak kenaikan muka air tersebut, diantaranya Gondangdia, Grogol, Jati Pulo, Kalianyar, Karet Tengsin, Kota Bambu Selatan, Kota Bambu Utara, Menteng, Petamburan dan Tomang.
Baca juga:
20 Pompa Dikerahkan Damkar Sedot Banjir di Cipinang Melayu
Wagub DKI Sebut Banjir di Jakarta Akibat Curah Hujan Tinggi
Proses Evakuasi Orang Meninggal di Lokasi Banjir Cipinang Melayu
Wagub DKI Ariza: Titik Banjir Menurun, Pengungsi dan Keluhan Berkurang
Banjir Akibat Luapan Kali Sunter Rendam Cipinang Melayu
Wagub DKI: Hanya 57 dari 30.470 RT Banjir, Kecil Sekali dari Tahun Sebelumnya
Memantau Debit Air di Bendungan Katulampa