Polisi Tangkap 3 Pemerkosa Wanita Keterbelakangan Mental di Kalideres
Kapolsek Kalideres, Kompol H Slamet mengatakan, tiga orang yang diamankan oleh pihaknya atas nama inisial BH (24) EEM (24) dan AP (21) merupakan security di salah satu rumah sakit swasta di Kalideres. Kejadian itu terjadi pada Minggu (7/6) sekitar pukul 23.00 WIB.
Satuan Unit Reskrim Polsek Kalideres telah menangkap tiga orang tersangka pemerkosaan terhadap seorang wanita berketerbelakangan mental atas nama inisial SP (21). Korban merupakan warga Kampung Belakang, Kamal, Kalideres Jakarta Barat.
Kapolsek Kalideres, Kompol H Slamet mengatakan, tiga orang yang diamankan oleh pihaknya atas nama inisial BH (24) EEM (24) dan AP (21) merupakan security di salah satu rumah sakit swasta di Kalideres. Kejadian itu terjadi pada Minggu (7/6) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa saja tempat wisata ramah anak di Jakarta yang murah meriah? Banyak tempat wisata Jakarta ramah anak yang bisa dikunjungi saat libur lebaran. Tak perlu mengeluarkan banyak uang, ada berbagai tempat yang menyediakan hiburan dengan murah meriah.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Siapa yang bergantian mengasuh anak? Di sinilah peran Irfan Bachdim sebagai suami terlihat jelas. Ia tak segan untuk bergantian menggendong anak bungsu mereka yang masih membutuhkan banyak perhatian, memberikan Jennifer ruang untuk fokus pada pekerjaannya.
-
Kapan pepatah Jawa "Anak polah bapa kepradah" berlaku? Tingkah laku anak mempunyai imbas bagi orang tua, tingkah laku anak yang buruk orang tua ikut terdampak buruk, begitu pula sebaliknya, jika perilaku anak baik, orang tua pun akan ikut terdampak baik.
-
Siapa yang menyatakan kekagumannya terhadap kemajuan peternakan di Indonesia? Sementara itu, Wael W. M Halawa salah satu peserta pelatihan menyampaikan kekagumannya dengan kemajuan dunia peternakan di Indonesia.
"Dari hasil pemeriksaan, tiga pelaku yang merupakan oknum Security di salah satu Rumah Sakit swasta di wilayah Kalideres, terbukti melakukan tipu muslihat dengan membujuk korban untuk melakukan persetubuhan," katanya, Senin (22/6).
Dia menjelaskan, kejadian berawal saat korban sedang berjalan di dekat rumahnya di Jalan Kamal. Saat itu, korban bertemu dengan dua orang tersangka lebih dulu.
"Karena mengendarai sepeda motor, korban diajak naik motor, muter-muter ke daerah Dadap dan sekitar mall di Villa Bandara. Kemudian diajak ke kos pelaku, daerah Prepetan. Korban diajak masuk ke kos pelaku," ujarnya.
Saat itu, salah seorang tersangka masuk ke dalam kos dengan memaksa korban juga untuk masuk ke dalam kamar. Setelahnya, korban pun dipaksa untuk membuka celananya yang kemudian diraba oleh tersangka.
"Korban teriak, dinyalakan musik dengan keras, pelaku berusaha menutup mulut korban dengan tangannya. Tersangka 1 langsung menindih dan memperkosa korban. Tersangka 1 selesai, kemudian tersangka 2 masuk gantian, setelah tersangka 2 selesai dilanjutkan masuk tersangka 3," ungkap Slamet.
Tak sampai di situ, para tersangka kembali memuaskan nafsunya itu dengan korban di salah satu penginapan. Setelah itu, mereka memulangkan korban di tempat pertama mereka bertemu.
"Setelah selesai, mereka naik motor ke daerah Mangga Dua, korban diajak ke salah satu penginapan, terjadi lagi pencabulan oleh tersangka 1 dan 2. Korban dipaksa mengulum kelamin tersangka. Setelah kurang lebih jam 6 pagi, korban diturunkan di jalan di tempat mereka bertemu," jelasnya.
Kini, pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atas kasus tersebut. Terlebih, antara korban dan tersangka tidak saling kenal.
"Pasal 285 KUHP dan atau 286 KUHP, ancaman pemerkosan 12 tahun dan 286 adalah 9 tahun," tutup Slamet.