Proyek bantaran kali di Kampung Pulo belum efektif atasi banjir
Proyek ini ditargetkan selesai akhir tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mundur dari rencana.
Bantaran kali di Kampung Pulo, Jakarta Timur, merupakan salah satu penyebab kebanjiran di Jakarta. Walaupun Pemprov DKI telah menggusur warga bantaran guna memperlebar sungai Ciliwung, namun itu belum mampu mengatasi banjir di ibu kota.
Pengawas Lapangan Proyek Pelebaran Bantaran Sungai di Kampung Pulo, Adi Suratna, membenarkan pengerjaan itu belum bisa mengatasi banjir sepenuhnya. Namun, pengerjaan pelebaran dan membuat sodetan antara Ciliwung dan Cisadane diyakini efektif kurangi banjir.
"Saya berharap dengan dipasangnya dinding pemancang atau pembatas ini bisa mengurangi (banjir). Apa lagi sodetan kali Ciliwung bisa selesai dan dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT) tentu bisa mengurangi banget," ujar Adi saat ditemui di lokasi, Jakarta Timur, Selasa (11/10).
Adi mengatakan, proyek ini ditargetkan selesai akhir tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mundur dari rencana. "Kalau sampai Desember tidak selesai kan ada faktor. Ya salah satunya cuaca, banjir jelas nggak bisa kerja dan alat berat otomatis tidak bisa dikerjakan," katanya.
Adi menjelaskan, proyek sudah mencapai sudah memasang pemancang sekitar 50 persen lebih. Selanjutnya, untuk dinding pembatas sudah 30 persen, pengerjaan taping sudah lebih kurang 60 persen.
"Namun secara kumulatif persen keseluruhannya atas pekerjaannya kantor yang tahu. Kerja kita sampai pukul 17.00 WIB, cuma untuk struktur tetap 24 jam," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengaku lelah menanggapi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menyebutkan dirinya kurang transparan dan tidak melibatkan warga dalam penanganan Kampung Pulo, Jakarta Timur.
"Saya capek dengan Komnas HAM yang bilang tidak transparan. Kita membangun rusun di Jatinegara dan membongkar pemukiman umum karena orang kampung pulo yang minta," kata Ahok pada Agustus lalu.
Baca juga:
Saat Jakarta banjir, Polda Metro bolehkan motor masuk jalan tol
Musim hujan tiba, pintu air BKT bersiap hadapi banjir
Musim hujan tiba, sampah menumpuk di pintu air Muara Angke
Penjaga pintu air Cipinang Hulu amankan Kelapa Gading dari banjir
Musim hujan, Polda Metro bekali polisi motor trail & pompa sedot air
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Bagaimana proses terbentuknya danau purba Bandung? Material Menyumbat Sungai Citarum Besarnya ledakan dan banyaknya material yang dihempaskan membuat arahnya tak beraturan. Material tersebut, salah satunya menyumbat aliran sungai, termasuk Citarum. Air pun tertahan hingga lambat laun membludak. Kondisi ini membuat aliran mulai menyebar ke berbagai titik di Bandung Raya. Ini turut ditunjang dengan aktivitas geologi, di mana tanah menjadi cekung.
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.