Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?
Untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Sejumlah Kemungkinan Penyebab 4 Bocah Tewas di Jagakarsa, Diracun atau Dibekap?
Polisi masih terus mengusut kemungkinan penyebab tewasnya empat bocah di dalam kontrakan, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dengan melakukan serangkaian tes secara medis yang dilakukan RS Polri Kramat Jati.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut tes yang saat ini dilakukan tim medis salah satunya, tes toksikologi untuk mengetahui apakah ada kandungan zat atau racun di dalam tubuh empat bocah tersebut.
“Itu buat memastikan saja, apakah itu penyebab matinya itu karena racun-racun dan atau apa. Nanti kelihatan disitu (lewat tes toksikolog),” kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (7/12).
Lalu memakai tes histopatologi tes yang meneliti tubuh dari jasad korban. Guna membuktikan adanya kemungkinan empat bocah tewas dengan cara dibekap hingga tak bernafas.
Sebab, lewat hasil autopsi ditemukan adanya luka lebam di area mulut dan hidung dari keempat bocah yang telah tewas dalam kondisi tubuh menghitam dan membusuk.
“Atau karena pembekapan, itu ada (lewat) tes histopatologi (pembuktiannya). Karena ini kan sudah meninggal beberapa lama dan pembusukan. Jadi harus berpikir keras untuk pemeriksaan tambahan,” katanya.
Adapun, Jenderal Bintang Satu itu mengungkap tujuan dari dua tes itu dilakukan sebagai bentuk membuktikan kemungkinan- kemungkinan yang bisa jadi penyebab kematian dari empat bocah.
“Kita hanya langkah-langkah supaya kita kan mencari kepastian. Jadi hal-hal kemungkinan-kemungkinan walaupun kecil gitukan, harus kita cek juga,” tuturnya.
Sementara untuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan. Dugaan itu belum terlihat, karena kondisi dalam tubuh yang sudah membusuk.
“Oh tidak (ada makanan), busuk sudah sekian hari. Bukan karena yang baru-baru (masih baru bisa keliatan makanan). Oh ini busuk sudah item-item semua ya namanya pembusukan ya,” tuturnya.
“Enggak (bisa keliatan makan), ini busuk (dalam tubuhnya). Tantangan luar biasa. Ya nanti makanya sedekah hasil histopatologi san toksikologi ketahuan nanti akan ada jawabannya itu (penyebab),” tambahnya.
Adapun, dari hasil autopsi diperkirakan korban sudah meninggal 3-5 hari yang lalu, sejak ditemukan Rabu (6/12). Waktu itu didapatkan dari hasil kondisi pembusukan keempat anak.
Dengan perkiraan kalau empat jasad anak itu yakni, inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun tewas dalam waktu yang hampir bersamaan satu dengan yang lainnya.
Naik Penyidikan
Polres Metro Jakarta Selatan memutuskan menaikan kasus tewasnya empat anak yang ditemukan dalam kamar kontrakan di di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan.
"Kami sudah meningkatkan penyelidikan kasus ini ke tahap penyidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12).
Keputusan itu diambil, setelah serangkaian proses penyelidikan dilakukan. Dengan penyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
“Kami menemukan dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," kata dia.
Sementara dalam kasus dugaan KDRT yang dilakukan Panca (40) ayah dari keempat anak terhadap istrinya D selaku korban masih dalam tahap penyelidikan. Sebab, D sampai saat ini belum bisa diminta keterangan, karena masih dirawat di RS Pasar Minggu.
"Yang penemuan mayat sudah naik. (kasus KDRT) belum (naik tahap penyidikan) karena korban belum bisa diambil keterangan," ujarnya.
Adapun dalam kasus ini penyidik telah memeriksa sebanyak lima orang saksi. Termasuk dari pihak keluarga Panca, keluarga D, hingga tetangga sekitar rumah kontrakan.