Wakil Ketua DPRD DKI sebut pencopotan Lasro Marbun tak adil
Sani juga menilai pencopotan Lasro terlalu mengada-ada
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana memberikan komentar terkait pencopotan Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Lasro Marbun terkait kasus korupsi pengadaan UPS. Menurut Sani, begitu dia disapa menilai pencopotan Lasro tidak masuk akal.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga Lasro adalah salah satu orang yang bertanggung jawab dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) 2014.
"Pencopotan itu enggak adil. Karena Pak Lasro kan belum terbukti benar-benar terlibat kan," kata Sani ketika dihubungi, Selasa (1/12).
Sani juga menilai pencopotan Lasro terlalu mengada-ada. Katanya, Ahok hanya ingin menunjukkan kepada BPK bahwa dirinya tidak mengamankan pejabat yang diduga terlibat kasus UPS.
"Itu alasan (Ahok) yang mengada-ada," ujarnya.
Seperti diketahui, kemarin (30/11), Lasro terlihat mendatangi Balai Kota DKI Jakarta untuk bertemu dengan Ahok. Ketika ditanya perihal kedatangannya, Lasro mengatakan ingin meminta penjelasan kepada Gubernur soal alasan dirinya dicopot dari jabatan eselon II itu.
Baca juga:
Ahok pecat dua pejabat DKI karena UPS dan anggaran siluman
Ahok: Kalau Lulung Kabareskrim bisa dikriminalisasi saya
Ahok balas tudingan Lulung soal UPS: Yang masalah dia, telak banget
Cerita Ahok doakan Lulung panjang umur karena dituding terlibat UPS
Lulung sebut Ahok paling bertanggung jawab dalam kasus UPS
Tunggu status hukum, tersangka UPS ogah mundur dari DPRD DKI
-
Bagaimana Karen Agustiawan melakukan korupsi? Firli menyebut, Karen kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menjalin kerjasama dengan beberapa produsen dan supplier LNG yang ada di luar negeri di antaranya perusahaan Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC Amerika Serikat. Selain itu, pelaporan untuk menjadi bahasan di lingkup Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dalam hal ini Pemerintah tidak dilakukan sama sekali sehingga tindakan Karen tidak mendapatkan restu dan persetujuan dari pemerintah saat itu.
-
Kasus korupsi apa saja yang menjerat Menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018 Mantan Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham terjerat kasus suap terkait proyek PLTU Riau-1. Ia pun divonis 3 tahun penjara oleh majelis hakim Tipikor Jakarta. Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo Edhy terjerat kasus korupsi ekspor benih lobster atau benur Mahkamah Agung (MA) menyunat vonis mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara. KPK menetapkan Juliari P Batubara sebagai tersangka kasus dugaan korupsi bansos Covid-19. Divonis penjara 12 tahun dan denda Rp 500 juta Terbaru ada Johnny G Plate ditetapkan tersangka dugaan korupsi pengadaan BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020-2022.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? Jaksa Penuntut Umum (JPU) blak-blakan. Mengantongi bukti perselingkuhan mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.