Warga kampung Leuser blokir dan salawatan di jalan tolak digusur
Warga berharap penggusuran tak dilakukan lantaran merasa memiliki sertifikat resmi.
Warga di Jalan Lauser RT 08 RW 08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melakukan aksi unjuk rasa terkait Surat Peringatan II yang akan dilakukan oleh Satpol PP. Puluhan warga melakukan orasi dan salawatan di sepanjang trotoar Jalan Lauser.
Sebagian besar rumah di RT 08 merupakan bangunan permanen. Di kampung Lauser ini seluruh tembok bangunan dan rumah setiap warga kini telah terdapat tulisan 'Harga mati ini tanah kami'.
Titin Sumiatin (38) warga yang sudah tinggal dan lahir di Kampung Lauser mengungkapkan aksi orasi yang dilakukannya untuk menolak adanya SP II dan menghadang intimidasi para oknum terhadap para warga Lauser.
"Aksi kita tadi untuk menolak SP II dan aksi menolak Satpol PP untuk datang ke sini. Aparat polisi seperti TNI, polisi juga," ujar Titin, di gang Lauser, Jakarta Selatan, Senin (9/5).
Dia mengatakan, SP II yang diterima merupakan lanjutan dari SP I setelah keluar pada Senin lalu. Sedangkan kewenangan untuk menggusur permukiman mereka bukan pada Pemprov DKI karena tanah ini mereka yakini merupakan aset PT PAM Jaya.
Dia mengaku meski tidak memiliki sertifikat atau surat apa pun, dirinya mengklaim telah diakui keberadaannya dan terdaftar secara resmi sebagai warga DKI. Mereka pun rutin membayarkan PBB.
"Kami heran tiba-tiba ada yang mengklim tanah ini. Kita tidak melihat adanya surat-surat yang dimiliki oleh mereka. Warga di sini punya PBB. Kami tetap bayar dan sah di akui warga negara," terang Titin.
Dia berharap bahwa para oknum melihat kondisi para warga saat ini, tidak hanya menggusur saja.
"Melihat ke bawah kalangan kami. Tolong diperhatikan nasib kami. Jangan di persulit lagi," ujar Titin.
Sementara itu, sesepuh Lauser, Mamah (60) menginginkan para oknum tidak melakukan penggusuran karena warga disini sudah seperti keluarga.
"Jangan di gusur. Mau lari kemana kami. Disini kami sudah seperti keluarga. Saya memikirkan kalo kami itu berpelukan. Ada yang tinggal disini selama 25 tahun. Ada juga yang 20 tahun. Besar kecilnya saya disini," kata Mamah.
Tak hanya soal penggusuran Mamah berharap agar sertifikat yang diajukan oleh para warga Lauser itu segera diselesaikan.
"Kami sudah mengajukan sertifikat terakhir tahun 1998. Namun tidak ada pergerakan. Ya dipermudah aja. Diperlancar. Seperti bola kita di oper-oper," harap Mamah.
Baca juga:
Tolak digusur, warga Kampung Leuser Kebayoran Baru blokir jalan
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan bencana longsor yang menghancurkan Desa Legetang terjadi? Kronologi hilangnya Desa Legetang bermula pada malam hari tanggal 17 April 1955.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Leon Dozan saat di Polres Jakarta Pusat? Polres Metro Jakarta Pusat mengundang Leon Dozan dalam konferensi pers pada Jumat (17/11). Leon terlihat murung, mengenakan baju tahanan dengan tangannya terbelenggu besi.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.