10 Efek Setelah Berhenti Konsumsi Gula pada Tubuh, Kulit Lebih Sehat hingga Metabolisme Meningkat
Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
Konsumsi gula berlebihan atau terlalu sering, berdampak buruk bagi kesehatan.
10 Efek Setelah Berhenti Konsumsi Gula pada Tubuh, Kulit Lebih Sehat hingga Metabolisme Meningkat
Bagi sebagian orang, makan makanan manis mungkin menjadi kegemaran tersendiri. Makanan manis memang selalu menggoda selera. Rasanya yang manis dan legit selalu berhasil memanjakan lidah.
Namun, jika dikonsumsi terlalu sering atau berlebihan, gula memberikan banyak dampak buruk bagi kesehatan. Sebaliknya, ketika Anda secara bertahap hingga berhasil berhenti konsumsi gula, terdapat berbagai efek positif yang didapatkan, meski ada pula efek negatifnya.
Berikut, kami rangkum berbagai efek setelah berhenti konsumsi gula pada tubuh, perlu diketahui.
-
Apa saja efek buruk dari mengonsumsi gula berlebihan? Konsumsi gula memiliki banyak efek buruk bagi kesehatan kita, beberapa diantaranya adalah : Peningkatan berat badan. Meningkatkan risiko mengalami Diabetes & tekanan darah tinggi. Mempercepat mengalami masalah pikun dan penuaan dini.
-
Apa yang terjadi pada kulit ketika kita mengurangi konsumsi gula? Dalam jurnal Clinical Dermatology, disebutkan bahwa diet rendah gula dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif pada kulit. Hal ini dapat mengurangi munculnya jerawat dan membuat kulit lebih cerah dan sehat.
-
Apa saja tanda-tanda yang ditunjukkan tubuh akibat konsumsi gula berlebihan? Dilansir dari Health 24, berikut sejumlah tanda yang bisa ditunjukkan oleh tubuh ketika kamu mengonsumsi terlalu banyak gula. Munculnya Masalah Kulit Konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan ketidak seimbangan pada mikrobioma usus. Hal ini juga bisa menimbulkan masalah kesehatan kulit serta jerawat pada bagian wajah. Rasa Lemah, Lapar, dan Lelah Walau glukosa penting agar tubuh tetap bertenaga, gula darah yang tidak seimbang bisa menyebabkan naik turunnya energi secara drastis. Hal ini bisa membuatmu merasa menjadi sangat mengantuk setelah konsumsi tinggi gula. Setiap kali mengonsumsi gula, pankreas melepaskan insulin untuk membantu tubuh mengubah gula menjadi glukosa. Walau bisa memberi tambahan tenaga, namun ketika terdapat terlalu banyak gula, tingkat glukosa kita bisa menurun sehingga kita jadi lebih menginginkan banyak gula. Perut Kembung Namun ketika rasa kembung dan tak nyaman ini terjadi secara rutin, hal ini juga bisa disebabkan oleh kandungan gula berlebih. Gula memberi makan bakteri buruk di dalam perut sehingga menyebabkan produksi gas berlebih yang memicu kembung. Sulit Tidur Kebiasaan mengonsumsi makanan manis terutama di malam hari bisa jadi penyebabmu kesulitan tidur. Pasalnya, gula juga bisa memiliki dampak sama seperti kafein yaitu sebagai stimulan. Semakin banyak gula yang kamu konsumsi di siang hari juga bisa membuatmu kesulitan tertidur. Hal ini maah bisa membuatmu kelelahan esok harinya dan menginginkan lebih banyak gula. Siklus ini bakal terjadi terus menerus dan tentu saja merupakan hal yang tidak sehat. Munculnya Infeksi Jamur Ketika terjadi peningkatan gula di dalam tubuh, jamur di organ kewanitaan bisa tumbuh dengan sangat mudah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kondisi gatal dan menusuk yang sangat mengganggu. Berbagai tanda tersebut bisa muncul akibat konsumsi gula secara berlebih yang kita lakukan.
-
Kapan efek buruk minum es terhadap tubuh bisa terasa? Jika pola minum es yang berlebihan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi tenggorokan atau bahkan demam.
-
Apa yang terjadi pada tubuh setelah kerokan? Setelah kerokan, kulit menjadi lebih sensitif dan pembuluh darah melebar, yang menyebabkan aliran darah meningkat di area tersebut.
-
Mengapa mengonsumsi gula berlebihan berbahaya untuk tubuh? Salah satu bahaya utama dari mengonsumsi gula berlebihan adalah risiko terjadinya obesitas. Gula, terutama gula tambahan yang sering ditemukan dalam minuman manis dan makanan olahan, memiliki kandungan kalori yang tinggi tanpa menyediakan nutrisi yang cukup.
Efek Setelah Berhenti Konsumsi Gula
Pertama, akan dijelaskan efek setelah berhenti konsumsi gula pada tubuh.
Jika Anda berhenti konsumsi gula, tentu terdapat berbagai reaksi yang terjadi dalam tubuh. Berikut beberapa efek setelah berhenti konsumsi gula yang perlu Anda ketahui:
1. Suasana hati menjadi lebih buruk:
Awalnya, saat berhenti mengonsumsi gula, banyak orang akan mengalami suasana hati yang buruk. Hal ini disebabkan karena gula dapat memicu pelepasan serotonin, hormon yang berperan dalam rasa bahagia. Ketika gula dihentikan, tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri dan kembali mencapai keseimbangan tanpa dorongan dari gula.
Berhenti konsumsi gula dapat membantu meningkatkan kesehatan metabolisme. Gula tambahan dalam diet dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai kondisi seperti diabetes tipe 2. Dengan mengurangi gula, sensitivitas insulin dapat meningkat, membantu tubuh mengatur gula darah lebih efektif.
Mengurangi atau menghilangkan gula dari diet bisa menyebabkan penurunan berat badan. Gula seringkali berkontribusi pada asupan kalori berlebih dan tidak memberikan rasa kenyang yang lama, sehingga mengurangi konsumsi gula dapat membantu mengurangi kalori total dan mendukung penurunan berat badan. 4. Mengurangi tingkat peradangan tubuh:
Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan artritis. Mengurangi asupan gula dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Gula dapat mempercepat proses penuaan kulit melalui mekanisme yang disebut glikasi, di mana molekul gula berlebih dalam darah menempel pada protein dan lemak, merusak kolagen dan elastin. Dengan mengurangi gula, proses ini dapat dikurangi, dan kulit dapat terlihat lebih cerah dan sehat. 6. Kualitas tidur menjadi lebih baik:
Konsumsi gula dapat memengaruhi kualitas tidur dengan memicu lonjakan dan penurunan gula darah yang tajam, menyebabkan gangguan tidur. Mengurangi gula dapat membantu menjaga kadar gula darah stabil, sehingga meningkatkan kualitas tidur.
7. Menurunkan risiko penyakit jantung:
Gula tambahan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan meningkatkan kadar lemak dalam darah seperti trigliserida. Dengan mengurangi gula, risiko penyakit jantung dapat berkurang.
8. Kesehatan usus lebih terjaga:
Gula berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan buruk di usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti perut kembung dan gangguan usus. Mengurangi gula dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang sehat.
9. Menurunkan risiko diabetes:
Berhenti konsumsi gula dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 dengan mencegah resistensi insulin dan mengatur kadar gula darah lebih baik. Ini adalah langkah penting dalam pencegahan diabetes.
10. Tubuh berenergi secara konsisten:
Meskipun gula memberikan energi cepat, ia juga menyebabkan penurunan energi yang cepat. Mengurangi gula dapat membantu menjaga tingkat energi lebih stabil sepanjang hari, dengan energi yang lebih konsisten dan berkelanjutan.
Cara Mengurangi Konsumsi Gula
Setelah mengetahui efek setelah berhenti konsumsi gula pada tubuh, berikutnya dijelaskan cara menguranginya.
Mengurangi konsumsi gula dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa cara mudah untuk mengurangi asupan gula:
1. Baca Label Makanan:
Periksa label nutrisi pada kemasan makanan dan minuman untuk mengetahui kandungan gula tambahan. Pilih produk dengan kadar gula rendah atau tanpa tambahan gula.
2. Kurangi Minuman Manis:
Hindari minuman manis seperti soda, jus buah kemasan, minuman energi, dan teh atau kopi dengan banyak gula. Gantilah dengan air putih, teh herbal, atau air infus dengan irisan buah segar.
3. Pilih Makanan Segar:
Konsumsi lebih banyak makanan segar seperti buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Makanan olahan dan kemasan seringkali mengandung gula tambahan.
4. Batasi Camilan Manis:
Gantilah camilan manis seperti kue, permen, dan biskuit dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah segar, kacang-kacangan, yoghurt tanpa gula, atau sayuran segar dengan hummus.
5. Kurangi Gula dalam Resep Masakan:
Saat memasak atau membuat kue di rumah, kurangi jumlah gula yang digunakan dalam resep. Cobalah mengurangi setengah dari jumlah gula yang diminta dan tambahkan rempah-rempah seperti kayu manis atau vanila untuk memberikan rasa manis alami.
6. Hindari Saus dan Dressing dengan Gula Tinggi:
Banyak saus, dressing, dan bumbu kemasan mengandung gula tambahan. Pilih versi yang tidak mengandung gula atau buat saus dan dressing sendiri di rumah dengan bahan-bahan alami.
7. Ganti Gula dengan Pemanis Alami:
Gunakan pemanis alami seperti madu, stevia, atau sirup maple dalam jumlah yang lebih kecil sebagai pengganti gula putih. Namun, tetap perhatikan jumlah penggunaannya karena pemanis alami juga mengandung kalori.
8. Perbanyak Protein dan Serat:
Konsumsi lebih banyak makanan yang kaya protein dan serat seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran. Makanan ini dapat membantu menstabilkan gula darah dan membuat kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil makanan manis.
9. Konsumsi Buah dengan Bijak:
Meskipun buah mengandung gula alami, konsumsilah dengan bijak dan hindari jus buah yang seringkali mengandung gula tambahan. Pilih buah utuh yang kaya serat dan nutrisi.
10. Perhatikan Ukuran Porsi:
Jika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula, perhatikan ukuran porsi. Mengurangi porsi dapat membantu mengurangi asupan gula secara keseluruhan.
11. Kurangi Gula secara Bertahap:
Jika sulit mengurangi gula secara drastis, lakukan secara bertahap. Misalnya, kurangi gula dalam teh atau kopi sedikit demi sedikit hingga terbiasa dengan rasa yang kurang manis.
12. Tetapkan Tujuan dan Pantau Kemajuan:
Tetapkan tujuan untuk mengurangi gula dan pantau kemajuan Anda. Catat makanan dan minuman yang dikonsumsi serta evaluasi asupan gula setiap harinya.