2 Agustus Peringati Hari Raya Galungan, Pahami Maknanya
Galungan adalah Hari Raya penuh makna kebaikan bagi umat Hindu.
Galungan adalah Hari Raya penuh makna kebaikan bagi umat Hindu.
2 Agustus Peringati Hari Raya Galungan, Pahami Maknanya
Tradisi Hari Raya Galungan
Sebelum mengetahui makna Hari Raya Galungan, perlu diketahui tradisi apa saja yang dilakukan masyarakat Hindu saat merayakan peringatan ini.
-
Apa yang dirayakan saat Hari Raya Galungan dan Kuningan? Hari Galungan dan Kuningan adalah hari diperingati untuk merayakan kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau kejahatan.
-
Apa yang dirayakan di bulan Agustus? Agustus bukan hanya sekadar bulan dalam kalender, tetapi juga simbol dari perjuangan, kebanggaan, dan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa.
-
Apa yang disampaikan oleh kata-kata ucapan selamat tinggal bulan Agustus? Mengucapkan selamat tinggal pada bulan ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan momen refleksi untuk menghargai apa yang telah dilewati, baik itu keberhasilan yang diraih, tantangan yang dihadapi.
-
Kapan Hari Raya Galungan dirayakan tahun ini? Pada tahun ini, Hari Raya Galungan akan dirayakan pada Rabu, 2 Agustus 2023.
-
Kenapa ucapan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan penting? Selain sebagai ungkapan rasa syukur, ucapan Hari Raya Galungan dan Kuningan ini juga berisi harapan baru untuk masa depan yang penuh kebaikan dan perdamaian.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan? Ucapan ini bisa dibagikan kepada keluarga dan orang terdekat yang sedang merayakan galungan dan kuningan.
Perang Jampana Tradisi berikutnya yaitu Perang Jampana. Konon, tradisi ini sudah ada sejak tahun 1500. Dalam tradisi ini, umat Hindu mengusung tandu yang berisi sesajen dan simbol Dewata. Puncaknya dilakukan atraksi saling dorong antar warga untuk membawa tandu sambil diiringi pukulan gong baleganjur.
Grebek Mekotek Selanjutnya ada tradisi Grebek Mekotek. Ini adalah tradisi yang dilakukan dengan kayu sepanjang 2,5 meter, sebelumnya telah dikupas kulitnya, kemudian digunakan untuk menggantikan peran tombak. Biasanya penduduk yang mengikuti tradisi ini dibagi menjadi beberapa kelompok, lalu dipilih salah satu dari masing-masing kelompok untuk memberi komando dari puncak piramida tumpukan kayu.
Ngurek Tradisi lainnya ada Ngurek. Tradisi Ngurek atau dikenal juga dengan sebutan Ngunying, merupakan tradisi yang mirip seperti kesenian debus. Orang yang melakukan tradisi ini akan menusuk dirinya dengan keris, tombak, atau pisau. Dengan kekuatan magis, orang tersebut biasanya tidak merasakan sakit apapun.
Memunjung Terakhir adalah tradisi Memunjung. Ini merupakan tradisi mengunjungi dan membawa sesajen ke kuburan orang yang sudah meninggal. Biasanya tradisi ini dilakukan setelah selesai melakukan sembahyang di pura pada Hari Raya Galungan. Tradisi ini berangkat dari kepercayaan, bahwa orang yang sudah meninggal jika belum dilakukan Ngaben, maka rohnya masih berada di area kuburan.
Makna Hari Raya Galungan
Setelah mengetahui beberapa tradisi masyarakat Hindu saat Hari Raya Galungan, berikutnya akan dijelaskan makna dari perayaan ini.
- Usir Dahaga Saat Liburan Ke Bali dengan Ragam Minuman Khasnya
- Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor
- Turis Tetap Dilarang Mendaki Gunung di Bali walau Wayan Koster Tidak Lagi Jabat Gubernur
- 30 Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan 2023, Penuh Makna Mendalam
Kemudian, sehari setelah Hari Raya Galungan masyarakat Hindu melakukan Manis Galungan. Ini adalah suatu kegiatan untuk mengenang indahnya kemenangan dharma yang dilakukan denga mengunjungi tempat-tempat hiburan terutama yang memiliki panorama indah. Ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas kebaikan yang telah diberikan.