4 Cara Mengobati Diare Secara Alami, Perhatikan Pola Makan
Seseorang yang mengalami beberapa gejala diare harus segera mendapatkan penanganan. Jika tidak, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti diare kronis yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk segara berkonsultasi dengan dokter.
Diare merupakan salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh setiap orang. Kondisi yang membuat penderitanya sering buang air besar ini biasanya disebabkan karena makanan atau minuman yang terpapar virus atau bakteri. Biasanya, penderita akan mengalami perut terasa mulas, tinja encer, pusing, dan lemas.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, diare merupakan gejala gangguan saluran pencernaan yang menyebabkan tinja seseorang berubah encer atau berair. Diare sendiri menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Jumlah kasus diare seluruh Indonesia sekitar 7 juta, dengan kasus terbanyak di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 1,2 juta kasus.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda demam berdarah pada anak sama seperti gejala flu biasa. Hal ini yang kemudian cukup sulit membedakan gejala DBD dengan flu biasa. Namun, ada beberapa tanda-tanda berdarah pada anak yang sering dijumpai, antara lain: • Muncul keluhan nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh. • Demam tinggi selama 3-14 hari setelah digigit nyamuk. • Pembengkakan pada kelenjar bening. • Anak mengeluhkan mual dan sakit kepala. • Gejala DBD pada anak yang pertama, yaitu perubahan suhu secara drastis, dari demam menjadi hipotermia. • Anak mengalami mimisan. • Gusi berdarah tanpa sebab. • Anak merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah. • Mengalami sakit perut terasa nyeri ketika ditekan. • Muntah secara terus-menerus.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Kapan Hari Memeluk Anak dirayakan? Hari Memeluk Anak Sedunia atau Global Hug Your Kids Day pada tanggal 17 Juli menjadi momen yang berarti untuk merayakan dan menghargai hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut saat gempa Batang? Seorang anak yang ingin melindungi ibundanya dari bahaya reruntuhan rumah, memeluk sang ibu dan tidak mau melepaskannya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
Seseorang yang mengalami beberapa gejala diare harus segera mendapatkan penanganan. Jika tidak, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti diare kronis yang bisa berlangsung lebih dari dua minggu. Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk segara berkonsultasi dengan dokter.
Lantas, bagaimana cara mengobati diare secara alami? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline berikut ini:
Penyebab Diare
©Shutterstock.com/ Alliance
Ada banyak penyebab diare, seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein. Terlalu banyak minum alkohol dan kafein dapat menyebabkan buang air besar cair. Selain itu, ada beberapa penyebab diare lainnya, di antaranya sebagai berikut:
Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Penyebab diare yang pertama yaitu kebiasaan penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat-obatan yang bisa menyebabkan diare di antaranya antibiotik, antidepresan, hingga obat-obatan kemoterapi. Seseorang yang memiliki obat-obatan tersebut rentan terkena diare.
Makanan Tinggi Gula
Salah satu penyebab diare yang paling umum ialah kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula. Beberapa jenis gula atau pemanis tertentu dianggap bisa meningkatkan risiko diare kronis, terutama jika dilakukan setiap hari. Beberapa makanan yang mengandung sorbitol, manitol, dan fruktosa sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Infeksi Parasit
Diare juga bisa disebabkan adanya infeksi parasit pada usus. Biasanya, mengonsumsi makanan yang tidak sehat secara berlebihan dapat menyebabkan jenis infeksi ini.
Mengidap Tumor
Seseorang yang mengidap tumor juga rentan mengalami diare. Sebab, kondisi ini bisa menyebabkan gerakan usus meningkat dan menurunkan fungsi penyerapan makanan. Hal inilah yang menyebabkan penderita bahkan bisa mengalami diare lebih dari 2 minggu atau diare kronis.
Gejala Diare
©iStockphoto
Seperti yang sudah diketahui, diare merupakan gangguan pencernaan yang terjadi akibat makanan atau minuman yang terpapar bakteri.
Diare yang berlangsung bukan merupakan kondisi medis serius, namun jika diare berlangsung lama bisa menjadi masalah kesehatan yang berbahaya. Gejala diare kronis bisa beragam, namun biasanya penderita akan mengalami beberapa kondisi seperti berikut:
• Pucat
• Mual
• Berkeringat di malam hari
• Kram perut
• Sakit perut berat
• Demam
Cara Mengobati Diare Secara Alami
©iStockphoto
Seseorang yang merasakan beberapa gejala diare, sebaiknya segara berkonsultasi dengan dokter. Ada beberapa cara mengobati diare secara alami yang bisa dicoba, seperti perbanyak minum cairan, konsumsi makanan probiotik, dan menghindari mengonsumsi makanan yang mengandung gas. Selain itu, ada beberapa cara mengobati di antaranya sebagai berikut:
Kemiri
Kemiri mengandung serat yang dapat berfungsi membantu proses memperlancar pencernaan. Tak hanya itu, kemiri juga memiliki sifat anti mikroba yang berperan penting dalam menghentikan diare. Sehingga mengonsumsi kemiri secara teratur berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.
Rebusan Daun Pandan
Pandan merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia dan Sri Lanka. Tanaman yang memiliki nama latin Pandanus Amaryllifolius ini, tingginya bisa mencapai 1-2 meter. Di samping itu, pandan juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh.
Di Indonesia sendiri, pandan biasa tumbuh subur di pekarangan rumah atau di tepi-tepi selokan. Daun pandan juga sering digunakan oleh masyarakat sebagai pewangi atau bumbu dalam membuat aneka menu makanan dan minuman.
Selain memiliki aroma wangi dan cita rasa yang manis, kandungan daun pandan juga dipercaya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan, salah satunya adalah mengobati diare. Hal ini karena ekstrak daun pandan memiliki efek antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu membersihkan bakteri berbahaya di dalam usus. Sehingga, mengonsumsi air rebusan daun pandan berfungsi efektif mengatasi diare yang disebabkan keracunan makanan.
Jahe
Salah satu jamu yang paling mudah didapatkan adalah wedang jahe. Hampir semua warung makan di Indonesia menyediakan wedang jahe.
Jenis jamu yang menggunakan bahan dasar jahe ini terkenal sebagai minuman yang berfungsi menghangatkan tubuh. Selain itu, struktur jahe mengandung senyawa genarial, lypdis dan protein yang dapat membantu mencegah penyakit diabetes, mengobati diare, hingga mencegah kanker.
Jambu Biji
Sejak dahulu, jambu bisa sudah dipercaya efektif mengobati diare. Beberapa kandungan pada jambu biji seperti vitamin C dan flavonoid berperan penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Oleh karena itu, jambu biji berfungsi efektif untuk mengobati diare secara alami.