5 Fakta Pulung Gantung, Mitos Bunuh Diri dari Gunung Kidul
Di Gunung Kidul, DIY, bunuh diri bahkan sempat menjadi sebuah fenomena. Tercatat dari tahun 2001 sampai 2017 ada sekitar 459 kejadian bunuh diri. Bahkan saking banyaknya kasus bunuh diri di sana masyarakat setempat mengaitkannya dengan mitos Pulung Gantung. Apa itu Pulung Gantung?
Fenomena bunuh diri selalu terjadi di seluruh belahan dunia. Bahkan di Jepang, ada istilah seppuku atau hara kiri, yaitu bunuh diri dengan cara merobek perut sebagai penebusan rasa bersalah atau rasa malu.
Di Indonesia sendiri, kasus kematian akibat bunuh diri lumayan tinggi. Menurut data dari WHO di tahun 2016, sebanyak 3 dari 100.000 orang Indonesia mati akibat bunuh diri. Mereka melakukan bunuh diri disebabkan oleh berbagai faktor.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Ada yang bunuh diri karena beban ekonomi, ada yang bunuh diri karena tekanan masyarakat, ada yang bunuh diri karena masalah mental dan masih banyak lagi.
Di Gunung Kidul, DIY, bunuh diri bahkan sempat menjadi sebuah fenomena. Tercatat dari tahun 2001 sampai 2017 ada sekitar 459 kejadian bunuh diri. Bahkan saking banyaknya kasus bunuh diri di sana masyarakat setempat mengaitkannya dengan mitos Pulung Gantung. Apa itu Pulung Gantung?
Mitos Pulung Gantung
©2016 BBCnews/YouTube
Dilansir dari Liputan6.com, Pulung Gantung diyakini masyarakat sebagai benda berbentuk bola api besar yang terbang di atas langit. Benda itu dianggap sebagai penanda buruk bagi masyarakat yang didatangi bola api itu.
Zuhri, seorang warga Gunung Kidul, mengaku pernah melihat Pulung Gantung waktu ia masih berusia delapan tahun. Penampakan yang ia alami di tahun 1980 itu terlihat ketika ia berada di sungai yang tak jauh dari rumahnya di daerah Karangmojo.
“Ibu saya teriak-teriak waktu melihat Pulung Gantung. Kata orang kalau ada Pulung Gantung berarti ada orang yang bunuh diri di daerah tersebut. Tetapi setelah Pulung Gantung terlihat, tak ada orang yang bunuh diri,” kata Zuhri.
Banyak Masyarakat Percaya
©2020 brilio.net
Menurut Wage Dhaksinarga, aktivis LSM Inti Mata Jiwa (Imaji) yang fokus dalam penanganan kasus bunuh diri, mitos Pulung Gantung ada di benak setiap warga Gunung Kidul. Walaupun tidak bisa menjelaskan secara rinci, masyarakat Gunung Kidul masih percaya akan adanya mitos tersebut.
Mereka percaya, bila benda berwarna merah itu melintas, maka ada seorang warga yang mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
“Di setiap pelaporan kasus bunuh diri, masyarakat lokal akan mengatakan bahwa kematian itu akibat Pulung Gantung,” ujar Wage dikutip dari Liputan6.com.
Lebih Karena Depresi
©2015 Merdeka.com/shutterstock
Berbeda dengan masyarakat setempat, berdasarkan keterangan polisi, setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan orang di sana melakukan bunuh diri yaitu: gangguan kejiwaan, sakit lama yang tidak sembuh-sembuh, dan beban hidup karena harus ditinggal sendirian.
Dari data itu, Wage mengatakan pemerintah dan masyarakat harus mulai menyadari bahwa faktor kesehatan jiwa menjadi penyebab dominan kasus bunh diri. Oleh karena itulah langkah penanggulangannya harus dimulai dari sektor tersebut.
“Saya hitung dari 29 kasus, 16 kasusnya terkait depresi. Kalau menurut saya, angkanya relatif stabil karena pendekatannya kurang tepat. Depresi itu lebih dari 50 persen, tapi sampai saat ini pendekatan terkait kesehatan jiwa belum begitu maksimal,” terang Wage.
Merasa Tidak Berguna
Wakil Bupati Gunung Kidul, Immawan Wahyudi mengatakan penyebab warga Gunung Kidul melakukan bunuh diri kebanyakan bukan dari faktor ekonomi seperti kemiskinan, melainkan dari faktor sosial. Dia memberi contoh warga berusia lanjut yang hidup kesepian dan memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitas sosial.
“Orang Gunung Kidul itu rasa sosialnya tinggi. Ketika dia sudah merasa tak bisa berperan di lingkup sosial, dia merasa tak berguna. Ketika merasa sepi, tidak bermakna secara sosial, tertekan, kemudian depresi, maka semakin kuat niat untuk melakukan bunuh diri. Oleh karena itu, di daerah yang banyak kasus bunuh dirinya akan disediakan psikolog,” ujar Immawan.
Langkah Pemerintah
Oleh karena itu, Immawan mengatakan tak akan tinggal diam dengan banyaknya kasus bunuh diri itu. bekerja sama dengan pakar dan berbagai instansi, Pemkab Gunung Kidul membuat modul panduan penanggulangan bunuh diri.
Di samping itu, dia menambahkan pemerintah tetap harus menghargai faktor yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Bukan untuk dipercaya, tapi lebih untuk dipahami agar bisa menerapkan strategi yang tepat.
“Saya sering bercanda begini, kita ini tidak mungkin melawan orang yang percaya Pulung Gantung dengan SK pemerintah. Kerja ini harus rasional, tetapi harus memberi ruang kepada mereka yang percaya hal-hal irasional itu,” ujar Immawan dikutip dari Liputan6.com pada Jum’at (26/6).