5 Makanan Khas yang Digemari Raja-Raja Jogja, dari Dendeng Age hingga Timlo
Dari Sultan Hamengkubuwono VII hingga X, memiliki kegemaran makanan yang berbeda-beda. Berikut beberapa menu makanan khas yang jadi favorit raja-raja di Kraton Jogja.
Makanan menjadi kebutuhan penting bagi seluruh manusia, tak terkecuali raja. Sama seperti halnya para raja di Kraton Jogja, dari Sultan HB VII hingga X, memiliki kegemaran yang berbeda soal makanan khas yang digemari untuk bersantap di kerajaannya.
Kraton Jogja atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningkrat berdiri tahun 1755, pasca Perjanjian Giyanti disepakati bersama dengan Raja Kraton Surakarta dan pihak Hindia Belanda. Perjanjian ini membelah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam menjadi dua, Surakarta dan Yogyakarta.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dilakukan di tradisi Rampokan Macan? Tradisi Rampokan Macan hampir sama dengan pertunjukan gladiator padamasa kekaisaran Romawi. Di sini, harimau diadu dengan manusia.
-
Apa makanan khas Magelang yang identik dengan Hari Raya Waisak? Hari Raya Waisak juga erat kaitannya dengan kuliner khasnya yang melegenda. Magelang menjadi salah satu saksinya mengenai cita rasa khas yang memiliki keterkaitan dengan umat Buddha. Sebab, Magelang memang menjadi tempat yang seringkali disinggahi umat Buddha mengingat Candi Borobudur merupakan lokasi sakral untuk beribadah. Kuliner tersebut ialah nasi lesah khas Magelang.
-
Bagaimana proses pembuatan Jenang Krasikan secara tradisional? Proses pembuatannya masih dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan tungku tanah dan kayu bakar. Pengolahan jenang krasikan Mbah Rajak dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan antara lain gula merah, santan, beras ketan, dan campuran lainnya.
-
Apa yang menjadi ciri khas masakan Melayu? Ciri utama masakan tradisional Melayu adalah penggunaan rempah-rempah yang melimpah.
-
Apa saja kue tradisional khas Indonesia yang dibuat oleh Chef Martin Praja? Berikut ada resep camilan kue tradisional khas Indonesia yang dibuat oleh chef Martin Praja. Cara membuatnya sangat mudah, dan bahan yang digunakan juga banyak dijual murah di pasaran. Penasaran apa saja? Yuk simak selengkapnya.
Setelah berdiri menjadi kerajaan sendiri, Pangeran Mangkubumi diangkat menjadi Raja Jogja dan diberi gelar Sultan Hamengkubuwono I. Setelah Sultan HB I, tahta diberikan turun temurun ke penerusnya, yang tentunya setiap raja memiliki kisah masing-masing.
Satu yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan kerajaan ialah hidangan sang raja. Dalam kehidupan kraton yang kental dengan tradisi, tentu ada cara dan menu khusus dalam menyajikan makanan khas kegemaran sang raja, seperti menu-menu di bawah ini:
Dendeng Age
Dalam video dokumenter yang dibuat di bawah Dinas Kebudayaan Yogyakarta yang berjudul, Kersanan Ndalem - Dokumenter tentang Kuliner Kesukaan Para Raja, digambarkan bagaimana para abdi dalem Kraton menyiapkan menu makanan khas untuk raja.
2020 Merdeka.com/Youtube Dona Roy
Video dokumenter karya Dona Roy itu dijelaskan hidangan apa saja yang digemari raja, dari Sultan Hamengkubuwono VII hingga X. Makanan khas pertama ialah Dendeng Age yang terbuat dari daging kaya protein kegemaran Sultan HB VII.
Hingga saat ini, Dendeng Age masih kerap dibuat oleh masyarakat Jawa pada umumnya. Terbuat dari daging sapi yang masak khas dendeng kering dan disangrai bersama parutan kelapa yang telah dibumbui rempah.
Lombok Kethok
Makanan khas kegemaran Raja Jogja selanjutnya ialah Lombok Kethok. Hidangan ini merupakan salah satu kesukaan Sultan HB VIII. Lombok Kethok terbuat dari daging sapi yang dimasak bersama dengan cabai dan bumbu rempah pedas lainnya.
2020 Merdeka.com/Youtube Dona Roy
Selain Lombok Kethok, Sultan HB VIII juga gemar menyantap makanan khas Manuk Enom. Hidangan dari daging burung atau ayam yang dimasak dengan bumbu rempah khas.
Bistik Jawa
Sedikit berbeda dengan raja-raja sebelumnya, Sultan HB IX yang lama tinggal bersama keluarga Mulder, keluarga asuhnya yang berasal dari Belanda sejak kecil. Sultan HB IX juga pernah tinggal lama di Belanda untuk sekolah.
Shutterstock/barbaradudzinska
Latar belakang inilah yang menjadi pembeda selera makanannya dengan sultan sebelumnya. Bistik Jawa menjadi salah satu kesukaan Sultan HB IX. Bistik Jawa mirip seperti olahan steak khas negeri barat. Bedanya, bentuk Bistik Jawa lebih padat dan bulat serta kental dengan rasa manis.
Sayur Bobor
Selain Bistik Jawa yang merupakan olahan akulturasi khas Sultan HB IX, ada Sayur Bobor. Jenis sayur ini juga menjadi kegemaran sang sultan. Terbuat dari daun singkong dan labu siam, sayur ini memiliki cita rasa yang unik.
2020 Merdeka.com/Youtube Dona Roy
Perpaduan gurih dan manis didapat dari kuah yang diberi campuran santan dengan tambahan bumbu rempah khas. Sayur ini sangat nikmat disantap bersama sambal terasi saat hujan turun.
Timlo
Timlo menjadi salah satu makanan khas favorit Sultan Hamengkubuwono X. Selain Timlo, Sultan HB X juga menggemari makanan yang lebih praktis seperti Pecel Ayam, Gecok Genem dan Urap.
2020 Merdeka.com/Youtube Dona Roy
Dari video yang diunggah pada 1 November 2015 itu, putri sulung Kraton Jogja, GKR Pembayun membagikan informasi mengenai menu makanan yang kerap jadi hidangan di keluarga Kraton Jogja.
"Kalau di rumah itu, selalu hidangannya ada tujuh macam, ada sayur yang santan, ada sup, yang lainnya ada sayuran itu masih biasa," ungkap Putri Kraton Jogja.