5 Penyakit Musim Hujan yang Perlu Diwaspadai, Jangan Disepelekan
Tak hanya sambaran petir yang setiap saat bisa membahayakan nyawa seseorang, musim hujan juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, maka dengan mudah terserang beragam penyakit.
Seperti yang sudah diketahui, banyak sekali manfaat yang didapat ketika musim hujan datang. Pasalnya, air adalah sumber kehidupan yang setiap hari manusia butuhkan. Tak terkecuali bagi mereka yang tinggal di wilayah tandus dan gersang, tentunya musim hujan sangat dinantikan.
Meski begitu, musim hujan juga terkadang memiliki sisi negatif. Hujan lebat disertai angin dan petir tak jarang menjadi malapetaka bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini. Salah satu hal yang paling menakutkan saat musim hujan adalah datangnya sambaran petir.
-
Bagaimana cara mencegah penularan penyakit di musim hujan? Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
-
Kapan biasanya penyakit musim hujan muncul? Musim hujan sering kali diiringi dengan berbagai penyakit yang dapat menyerang siapa saja.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit kulit di musim hujan? Untuk mencegah penyakit kulit di musim hujan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain: Menjaga kebersihan tubuh dan mandi secara teratur. Hal ini dapat membantu menghilangkan kotoran, minyak, dan bakteri yang menempel pada kulit.
-
Penyakit apa yang sering muncul di musim hujan? Penyakit menular yang paling umum muncul selama musim hujan adalah pilek dan flu.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Bagaimana musim hujan membuat tubuh mudah terserang penyakit? Sebenarnya penyakit bisa datang kapan saja, tetapi pada saat musim hujan badan memang akan lebih rentan mengalami sakit," ucap Reisa Broto Asmoro saat Siaran Sehat Bersama Dokter Reisa di Channel YouTube Kementerian Kesehatan RI.
Tak hanya sambaran petir yang setiap saat bisa membahayakan nyawa seseorang, musim hujan juga bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, maka dengan mudah terserang beragam penyakit.
Lantas, apa saja penyakit musim hujan yang perlu diwaspadai dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Mayo Clinic berikut ini.
Penyakit Flu
© Boldsky.com
Flu merupakan salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh setiap orang. Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti sakit tenggorokan, hidung mampet, sariawan, hingga sakit kepala. Kondisi ini rentan dialami oleh setiap orang saat musim hujan tiba.
Di samping itu, flu juga menjadi salah satu penyakit yang mudah menular ke orang lain. Banyak orang mengira bahwa flu sama dengan batuk pilek lainnya, padahal kondisi ini lebih parah dari pilek biasa. Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, selama musim hujan rentan terserang penyakit ini.
Penyakit Demam Berdarah
Salah satu penyakit musim hujan yang perlu diwaspadai adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit menular ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Seseorang yang terjangkit DBD dan terlambat ditangani, bisa mengalami pendarahan hingga kematian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat terdapat 254 orang meninggal dunia akibat DBD di awal 2020. Melansir dari laman ANTARA, berdasarkan data Kemenkes, Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur harus waspada terhadap DBP, hal ini dikarenakan kedua provinsi tersebut memiliki jumlah korban tertinggi di awal 2020.
Tingginya angka kematian akibat DBD mengharuskan setiap orang untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satu cara yang paling terkenal dalam mencegah DBD ialah dengan melakukan 3M atau menguras, menutup dan mengubur.
Biasanya, jumlah penderita penyakit demam berdarah meningkat ketika musim hujan tiba. Hal ini karena banyak genangan air di berbagai tempat yang menyebabkan berkembang biaknya nyamuk Aedes untuk terus bertelur.
Tifus
©iStockphoto
Penyakit musim hujan yang kerap dialami oleh banyak orang berikutnya adalah tifus atau tipes. Penyakit yang menyebabkan penderita mengalami demam dan sakit perut ini bisa terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhii. Penyebaran bakteri tersebut bisa melalui konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi tinja.
Melansir dari Mayo Clinic, tipes atau demam tifoid banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak. Selain menular melalui makanan, penularan tipus juga bisa terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri. Penyakit ini dapat membahayakan penderita jika tidak segera diatasi dengan baik.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terserang tipus, seperti sanitasi buruk, tidak mencuci tangan sebelum makan, dan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri. Biasanya, seseorang yang terinfeksi bakteri tersebut akan mengalami beberapa gejala.
Batuk
©medicalnewstoday.com
Hampir setiap orang pasti pernah mengalami batuk yang disertai dengan dahak. Kondisi ini sering kali membuat kita tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit saat menelan. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan suara serak, rasa pahit di lidah, dan kerongkongan.
Seseorang yang mengalami batuk berdahak disarankan untuk membuang dahak atau tidak menelannya. Sebab, menelan dahak justru akan memperlambat proses penyembuhan. Oleh karena itu, saat mengalami kondisi batuk berdahak sebaiknya rutin mengeluarkan dahak agar tidak menumpuk dan mempercepat proses penyembuhan.
Diare
Diare merupakan salah satu penyakit musim hujan yang paling umum dialami oleh setiap orang. Kondisi yang membuat penderitanya sering buang air besar ini, biasanya disebabkan karena makanan atau minuman yang terpapar virus atau bakteri. Biasanya, penderita akan mengalami perut terasa mulas, tinja encer, pusing, dan lemas.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, diare merupakan gejala gangguan saluran pencernaan yang menyebabkan tinja seseorang berubah encer atau berair. Diare sendiri menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Jumlah kasus diare seluruh Indonesia sekitar 7 juta, dengan kasus terbanyak di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 1,2 juta kasus.
Seseorang yang mengalami diare kronis, biasanya berlangsung lebih dari 2 minggu. Kondisi ini jika tidak segara diatasi dengan baik, bisa mengancam nyawa penderita.