Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Dusun Tempel merupakan salah satu perkampungan penduduk yang berada di lereng Gunung Merbabu, masuk wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Perkampungan itu dihuni sekitar 48 kepala keluarga dengan jumlah rumah sekitar 28 rumah. Sebagian besar penduduknya adalah petani sayur. Namun ada juga penduduk yang berprofesi sebagai peternak sapi.
-
Keunikan apa yang dimiliki Dusun Tempel? Deretan rumah warga di sini tidak dibangun di daratan, melainkan menempel di lereng gunung. Jalannya hanya bisa dilalui motor dan terbilang ekstrem.
-
Dusun Tempel berada di mana? Di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, terdapat sebuah perkampungan yang tak biasa. Deretan rumah warga di sini tidak dibangun di daratan, melainkan menempel di lereng gunung.
-
Mengapa Dusun Tempel diberi nama seperti itu? Terkait penamaan Dusun Tempel, warga setempat punya ceritanya. Jadi ternyata, penamaan tempel karena menempel di jurang Gunung Merbabu dan berdempet dengan desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
-
Siapa saja yang tinggal di Dusun Tempel? Sampai sekarang, jumlah penduduk di Dusun Tempel, Selo, Boyolali mencapai 48 kepala keluarga. Total jumlah warga mencapai 172 orang dari kalangan lansia, balita dan anak muda.
-
Bagaimana jalan menuju Dusun Tempel? Jalannya hanya bisa dilalui motor dan terbilang ekstrem. Sesuai namanya, permukiman warga di sini dikenal dengan nama Dusun Tempel. Terlihat rumah warga berbatasan langsung dengan jurang dan lembah.
-
Apa yang menjadi tradisi turun-temurun di Dusun Thekelan? “Tujuan kami adalah untuk mempererat tali silaturahim dan untuk mempersatukan kami karena ini adalah suatu adat yang sudah turun-temurun sejak zaman dulu di dusun kami,”
Dilansir dari kanal YouTube Kacong Explorer, jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Namun ada juga di antara mereka yang sudah memiliki motor sendiri untuk beraktivitas.
Rumah-rumah mereka dibangun dekat dengan tepi jurang. Bahkan ada yang terpisah dengan jarak satu meter saja.
Dalam penelusurannya, pemilik kanal YouTube Kacong Explorer bertemu dengan seorang petani bawang. Rumahnya berada persis di tepi jurang. Walau begitu ia merasa aman tinggal di sana.
Pada tahun 2010, Dusun Tempel termasuk kampung yang terdampak erupsi Gunung Merapi. Pada waktu itu, aliran listrik mati selama satu bulan. Walau begitu tak ada seorangpun warga yang mengungsi.
“Jadi setiap malam, tidak ada warga yang di dalam rumah. Mereka semua tinggal di luar rumah sambil melihat kondisi Gunung Merapi,” kata salah seorang penduduk di sana dikutip dari kanal YouTube Kacong Explorer.
Saat berkunjung ke Dusun Tempel, kanal YouTube Kacong Explorer menemukan banyak warga yang sedang beraktivitas mulai dari menggendong kayu bakar maupun bercocok tanam di ladang.
Namun ada pula warga yang tetap tinggal di rumah mereka untuk merawat anak yang masih kecil.
Pada salah satu rumah warga, terdapat rumah bajang, yaitu kuburan untuk janin yang masih kecil.
- Cerita di Balik Peresmian Jembatan Merah Putih di Brebes, Kini Warga Desa Terpencil Tak Lagi Terisolasi
- Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
- Berada di Kaki Gunung Merbabu, Begini Serunya Bermain Paralayang di Desa Wisata Tarubatang
- Berpetualang Menuju Air Terjun Grenjengan Kembar, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Merbabu
Di bagian atas desa tersebut, terdapat kandang ternak milik warga. Salah seorang warga pemilik sapi mengatakan, sapi itu harus ditempatkan di atas karena di bawah sudah tak ada lagi lahan.
Sapi tersebut ditempatkan di sebuah rumah tersendiri. Sang pemilik berkata sapi itu berasal dari jenis limosin dan usianya satu tahun. Walau begitu tampak bahwa ukuran sapi tersebut sudah sangat besar.
Pemilik sapi itu mengajak Kacong Explorer ke kandang sapi yang lain. Di sana tampak dua ekor anak sapi yang ukurannya masih kecil.
“Sapi-sapi ini tidak pernah dilepas. Soalnya nggak ada lahan,” kata pemilik sapi itu.