Berawal dari Hobi, Budidaya Anggrek Bikin Fathoni Kian Berseri
Anggrek seolah menjadi sahabat Khabib Fathoni. Pria 59 tahun itu kemudian melihat peluang rezeki di sana.
Anggrek seolah menjadi sahabat Khabib Fathoni. Pria 59 tahun itu kemudian melihat peluang rezeki di sana.
Berawal dari Hobi, Budidaya Anggrek Bikin Fathoni Kian Berseri
Sore itu, Khabib Fathoni baru rampung berolahraga bulu tangkis. Di tengah cuaca Sabtu (9/3) petang yang rintik, ia berbagi pengalamannya berbudidaya bunga anggrek dari berbagai jenis di rumahnya yakni Kawetan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Menurutnya, bunga anggrek cocok menjadi hiasan tempat tinggal. Warnanya juga macam-macam. Ada ungu, putih, hijau, semi kemerahan sampai kombinasi dari warna tadi.
Saat menjadi hiasan, bunga bernama latin Orchidaceae itu akan membuat tempat tinggal pemiliknya menjadi sedap dipandang.
-
Dampak apa yang ditimbulkan oleh hujan disertai angin kencang di Jogja? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan.
-
Di mana letak Agrowisata Bhumi Merapi? Ini merupakan tempat wisata edukasi yang terletak di lereng Gunung Merapi.
-
Kapan buah angkung matang? Buah angkung memiliki warna biru tua dan daging berwarna merah keunguan saat sudah matang.
-
Kapan Agro Wisata Bhumi Merapi buka? Tempat ini buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari.
-
Apa yang ditawarkan oleh Kebun Buah Mangunan di Imogiri? Tempat wisata ini menawarkan pesona alam yang memikat dengan hamparan buah-buahan yang indah. Pengunjung dapat menikmati pemandangan perkebunan dengan luas sekitar 8 hektare yang dipenuhi berbagai jenis buah tropis seperti jeruk, apel, jambu, rambutan, dan masih banyak lagi.
-
Di mana Desa Cengungklung mengembangkan agrowisata buah? Mereka memutuskan mengelola tanah kas desa di tepi sungai Bengawan Solo untuk agrowisata buah.
Ketertarikan Fathoni dimulai ketika sang keponakan memiliki beberapa koleksi anggrek dengan warna-warna indah.
“Awal suka dengan anggrek itu sekitar tahun 2000, tapi sebelumnya saya diberi tahu oleh keponakan cara mengeluarkan anggrek dari botol. Jadi cara budidayanya waktu itu pakai botol, dan seperti melahirkan bayi. Di samping unik, juga indah,” katanya kepada Merdeka.
Mulai Koleksi di Rumah
Warna cantik dari bunga mungil ini membuatnya tertarik untuk mengoleksinya.
Foto: AKM Garden
Pada rentang waktu 2004 sampai 2005, Fathoni mulai menambah koleksi-koleksi anggreknya di rumah. Agar terkelola, ia mulai membangun greenhouse.
Dendrobium menjadi koleksi awal Fathoni. Keindahan anggrek ini memang memikat mata.
Betapa tidak, kombinasi warna antara ungu semi merah, maupun ungu semi putih cocok ditempatkan di berbagai sudut ruangan rumah.
Kemudian, Fathoni juga membudidayakan Phalaenopsis amabilis atau biasa dikenal dengan anggrek bulan. Deretan kelopak bunga berwarna ungu, sedikit putih menjadi ciri khas jenis ini. Tak sekedar itu. Daya pikatnya juga bisa dilihat dari susunan bunga di batangnya yang memanjang rapi.
“Jadi kalau berbunga, anggrek itu indah dan banyak warnanya. Tapi kalau mau berbunga itu Sukanya luar biasa. Jadi saya suka karena dia ditunggu-tunggu mekarnya, dan memang lama,” katanya lagi.
Menangkap Peluang
Dari hobi yang ditekuninya ini, Fathoni kemudian melihat peluang rezeki di sana. Beberapa anggrek yang saat ini dibudidayakan seperti Dendrobium memiliki masa mekar yang cukup lama.
“Karena anggrek Dendrobium itu bisa sekitar dua tahun baru akan berbunga. Kalau Tepus yang saya tanam di bawah pohon jambu, itu sudah hampir empat tahun, lima tahun itu baru berbunga, itu sangat ditunggu-tunggu,” katanya
- Bukti Berbuat Baik Tidak Bikin Rugi, Bayari 3 Anak Kecil Makan Pria ini Langsung Dapat Balasan Secara Instan
- Sempat Dibilang Gila, Hidayat Arsani Kini Sukses Tanam Pohon Aren di Tanah 20 Hektare dan Bisa Gaji Karyawan Rp3 Juta Per Orang
- Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru
- Berawal dari Hobi, Seorang Mekanik Alat Berat Asal Mandailing Natal Hasilkan Cuan dari Menanam Anggrek
“Lalu Aggregatum itu juga lama, dulu saya hanya sekali. Terus saya tunggu tidak berbunga lagi, tapi ini mulai banyak, dan tahun ini terasa banyak berbunganya,” katanya lagi
Foto: AKM Garden
Seiring waktu berjalan, peluang anggrek di Jawa Tengah khususnya Muntilan terlihat besar. Prospek ini berangkat dari masih banyaknya bunga anggrek yang didatangkan dari wilayah Jawa Barat.
Padahal, bunga ini bisa dibudidayakan secara mandiri. Dari sana kemudian mengilhami Fathoni untuk lebih getol menyemai hingga membudidayakan anggrek secara lokal.
“Jadi kalau pengusaha anggrek masih ambil dari luar, padahal di sini bisa. Jadi kami ada peluang untuk mengambil pasar itu, dengan harga yang terjangkau,” katanya.
Ia melalui brand AKM Garden-nya lantas mencoba menjangkau pasar bunga anggrek di Muntilan, Magelang serta Jawa Tengah. Bermula dari satu, dua, tiga hingga beberapa anggrek yang terjual, kini mampu lebih banyak lagi.
Di awal, greenhouse sederhana menjadi tempatnya memajang anggrek. Fathoni membudidayakannya secara mandiri setelah mendapat berbagai pendampingan.
Kemampuan untuk membudidayakan anggrek lambat laun kian terasah, Fathoni kemudian resmi memulai budidaya anggreknya pada 2017 lalu sampai saat ini.
Pandemi Membawa Berkah
Dibantu oleh sang putra, Rakhi, Fathoni menjadi sosok inspiratif yang memaksimalkan budidaya anggrek. Omzetnya pun kini mencapai Rp30 juta saat permintaan pasar meningkat.
“Saat budidaya anggrek bulan ini meningkat di pandemi Covid-19 kemarin. Karena kan pehobi tanaman hias, ikan hias, sepeda meningkat.
Kalau untuk anggrek, jenis anggrek bulan meningkat penjualannya. Bahkan saat baru akan mekar, masih kecil gitu, sudah laku,” katanya
Peningkatan penjualan karena tren peminat anggrek saat ini telah menjadi gaya hidup. Fathoni bersama sang putra, Rakhe kemudian berinovasi dengan membuat hampers yang unik dan berbeda dari yang lain.
“Karena anggrek juga bisa disilangkan. Dihibrid. Sehingga kan akan muncul varian yang baru-baru terus. Nah sehingga orang sudah punya ini. Nanti ada varian baru lagi dan itu menjadi peluang,” tambahnya.
Penjualan anggrek di tempatnya juga karena getok tular dari para pembeli yang mampir ke rumahnya, juga melalui pemasaran di media sosial seperti Facebook, Instagram dan TikTok AKM Garden.
Harga anggrek yang dijual di AKM Garden sendiri bervariasi, mulai dari ratusan ribu sampai Rp3 juta yang dewasa. Sedangkan anggrek hutan, harganya tidak ada patokan.
Usaha budidaya anggrek ini salah satunya terbantu melalui pameran UMKM yang diadakan BRI. Dari sana banyak pengunjung yang datang dan tertarik dengan produk anggreknya. Bahkan, pameran UMKM tersebut bisa menambah pasar baru.
Terbantu oleh BRI
Saat pameran terakhir yakni BRI Brilian Preneur di JEC, Yogyakarta, Fathoni menghadirkan sebanyak 150 tanaman dan selama berlangsung, bunga-bunga anggreknya langsung habis. Saat baru pembukaan, tanamannya sudah banyak yang dipesan.
Selaras, Kepala Cabang BRI Muntilan, Dani Ratmoko mengapresiasi perkembangan usaha pertanian seperti anggrek yang dikelola oleh Fathoni. Menurutnya, anggrek AKM Muntilan bisa beradaptasi dan berinovasi di era sekarang.
Selain itu, anggrek juga sesuai dengan visi misi BRI Muntilan, yang salah satunya mengangkat potensi lokal yang ada di daerah yakni pertanian. BRI sendiri hadir di tengah-tengah masyarakat yang ingin berkembang, melalui UMKM-nya yang beragam.
“Walaupun segmented, anggrek itu peluangnya besar. Lalu anggrek juga memiliki penggemar yang banyak, sehingga harus terus dikembangkan. Karena kami dari BRI tidak ingin di Muntilan yang dahulu ada budidaya anggrek, lalu hilang di masa depan dan tinggal cerita,” kata Kepala Cabang BRI Muntilan, Dani, kepada Merdeka.