Camat di Banyumas Gagas Pembentukan Relawan Penjaga Janda, Ini Penjelasannya
Seorang camat di Banyumas menggagas pembentukan relawan penjaga janda. Relawan ini dibentuk untuk membantu para janda yang hidupnya sebatang kara.
Perempuan dan anak-anak termasuk kelompok rentan di dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan bisa saja muncul apabila kebutuhan dari kelompok rentan itu tidak diperhatikan, mulai dari masalah yang menyangkut sosial, kriminalitas, hingga ekonomi. Apalagi banyak dari keluarga yang mengandalkan kaum laki-laki sebagai tulang punggung dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terkhusus bagi perempuan, kondisi mereka makin rentan saat memasuki usia senja ditabah dengan status janda karena sang suami telah meninggal dunia. Kondisi inilah yang menjadi perhatian Camat Sumpiuh di Kabupaten Banyumas, Ahmad Suryanto. Ia menggagas pembentukan relawan penjaga janda untuk membantu dan melindungi janda-janda tua di wilayahnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Yang dilindungi tentu saja bukan janda muda. Melainkan janda-janda tua atau lansia. Terutama buat mereka yang hidup sebatang kara,” kata Ahmad dikutip dari ANTARA pada Kamis (3/11). Berikut selengkapnya:
Rel Ganda
©YouTube/Jejak Richard
Ahmad menamakan gagasannya itu “Rel Ganda” yang merupakan akronim dari relawan penjaga janda. Ia mengatakan relawan itu perlu dibentuk setelah ia mendapati banyak janda tua yang mengalami kesulitan ekonomi dan kondisinya tidak terurus. Selain itu saat pengajian, Ahmad mendapati banyak temannya yang ingin membantu janda-janda tua di Sumpiuh.
“Apalagi waktu ada longsor di Desa Banjarpanepen yang mengakibatkan satu rumah rusak hingga rata dengan tanah. Itu milik janda tua beranak satu. Dari sanalah saya menggagas program Rel Ganda ini,” kata Ahmad.
Data Sementara
Menurut Ahmad, pemerintah kecamatan sudah mulai menyosialisasikan rencana pembentukan Rel Ganda ke seluruh desa dan kelurahan di Kecamatan Sumpiuh. Bersamaan dengan itu, pemerintah kecamatan juga tengah mendata janda-janda tua yang ada di seluruh desa.
“Berdasarkan data sementara, di Kecamatan Sumpiuh ada sekitar 500 janda tua. Data tersebut dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan, misalnya jika rumahnya tidak layak huni bisa diusulkan untuk kegiatan bedah rumah,” kata Ahmad dikutip dari ANTARA.
Ia mengatakan, pemerintah Kecamatan Sumpiuh akan bekerja sama dengan organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan dalam melaksanakan program Rel Ganda. Jika program itu berjalan baik, ia berharap selanjutnya program itu dapat diterapkan di seluruh wilayah di Kabupaten Banyumas untuk melindungi janda-janda tua yang hidup sebatang kara.