Cangkir Ini Bisa Ukur Seberapa Rakus Kamu, Kok Bisa?
Cangkir ini merupakan salah satu bukti kejeniusan seorang filsuf Yunani Kuno
Cangkir ini merupakan salah satu bukti kejeniusan seorang filsuf Yunani Kuno.
Cangkir Ini Bisa Ukur Seberapa Rakus Kamu, Kok Bisa?
Pythagoras dari Samos, merupakan salah satu filsuf Yunani Kuno yang paling berpengaruh sepanjang massa. Buah pikirannya masih digunakan hingga saat ini.
Salah satu buah pemikiran yang terkenal tentu saja Rumus Pythagoras, sebuah rumus yang digunakan untuk mengetahui panjang dari sebuah segitiga siku-siku.
Namun tak banyak yang tahu bahwa Pythagoras juga melakukan inovasi dengan menciptakan cangkir yang bisa mengukur seberapa rakus seseorang.
Bagaimana bisa benda antik ini bisa mengukur seberapa rakus kamu?
-
Apa arti dari istilah "Batagak Kudo-Kudo" dalam bahasa Minangkabau? Dihimpun dari beberapa sumber, Batagak Kudo-Kudo diambil dari bahasa Minang yang berarti menegakkan kuda-kuda.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Apa isi dari gulungan naskah kuno yang ditemukan di Gurun Yudea? Salah satu gulungan paling menarik dan misterius yang ditemukan di Gurun Yudea adalah gulungan yang disebut "Horoskop", yang menjelaskan praktik astrologi dan mistisisme kuno, membuat para sejarawan dan arkeolog penasaran. Artefak ini menawarkan pandangan unik ke dalam kepercayaan sekte rahasia yang berkembang ribuan tahun yang lalu.
-
Kapan Candi Cetho dibangun? Candi Cetho dibangun pada zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya masa pemerintahan Raja Brawijaya V.
-
Apa latar belakang pendidikan Kiran, cucu Soekarno? Kiran, 18 tahun, baru lulus dari Sevenoaks School di Inggris.
Inilah sebuah inovasi yang disebut "Cangkir Pythagoras"
Cangkir Pythagoras disebut juga cangkir serakah. Cangkir ini dirancang agar penggunanya menuangkan minuman dalam takaran secukupnya.
Jika penggunanya terlalu rakus dan menuangkan anggur secara berlebihan, maka cangkir akan menumpahkan isi gelas sepenuhnya. Tiba-tiba saja seluruh isi cangkir sudah berada di lantai.
Lalu seperti apa cara kerja cangkir serakah ini?
Secara kasat mata, cangkir berusia 2.500 tahun ini bentuknya tampak seperti cangkir pada umumnya.
Namun di bagian cangkir, ada ruang seperti pipa berongga yang membentuk jalur kecil menuju keluar.
Pipa berongga itu memiliki jalur dari bagian bawah gelas lalu naik ke atas mengikuti bukaan, lalu memutar berbalik 180 derajat sebelum setara dengan bukaan, menuju ke bawah yang sudah berlubang menuju keluar cangkir.
Cangkir ini bekerja dengan menyesuaikan gaya gravitasi dan tekanan hidrostatik. Saat air yang dituangkan melebihi titik tertinggi dari rongga melengkung yang mendekati bukaan, tekanan hidrostatik membuat air akan mengalir dari daerah tinggi menuju ke daerah rendah. Dengan kata lain, air yang ada di dalam gelas akan tersedot sepenuhnya ke dalam rongga lalu keluar melewati lubang kecil yang berada di bagian bawah cangkir. Dewasa ini, beberapa toilet modern dibuat dengan prinsip yang sama.
Cara Kerja Cangkir Pythagoras
Berikut ini adalah cara kerja dari cangkir pythagoras
Ada kisah yang menyebutkan kalau Pythagoras mendapat ide membuat cangkir itu saat ia sedang mengawasi pekerja pada sebuah proyek pasokan air di pulau Samos. Di sana ia diganggu oleh pesta pora pekerja. Maka dia kemudian membuat lelucon kuno tersebut untuk memastikan mereka hanya minum secukupnya.